Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

12

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat di bidang teoritis a. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai pengaruh ukuran KAP, tipe perusahaan, dan karakteristik komite audit terhadap audit report lag. b. Bagi Akademis Penelitian ini memberikan informasi, bukti empiris dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang audit mengenai pengaruh ukuran KAP, tipe perusahaan, dan karakteristik komite audit terhadap audit report lag. c. Bagi Penulis Mendatang Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya dibidang audit. 2. Manfaat di bidang praktik a. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebuah masukan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas komite audit. Hal ini agar komite audit dapat berperan aktif dalam membantu perusahaan menghasilkan laporan keuangan yang wajar sesuai dengan prinsip berlaku umum, sehingga tingkat salah saji didalamnya dapat diminimalisir. Dengan kata lain, auditor independen dapat melakukan proses auditnya menjadi lebih efisien dan efektif, sehingga audit report lag dapat 13 dikurangi dan laporan keuangan tahunan perusahaan dapat dipublikasikan dengan tepat waktu. b. Bagi Kantor Akuntan Publik KAP Penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi auditor untuk bekerja lebih optimal dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses audit sehingga dapat menyelesaikan laporan auditnya dengan tepat waktu. c. Bagi Penelitian Selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berkaitan konsep audit report lag dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan Agency Theory

Teori keagenan agency theory merupakan dasar yang digunakan perusahaan untuk menerapkan corporate governance. Teori ini menjelaskan hubungan kontrak antara dua pihak yaitu pemilik atau pemegang saham sebagai principal dengan pihak manajemen sebagai agent. Kontrak ini mengharuskan pihak agent untuk memberikan suatu jasa dan medelegasikan wewenang pengambilan keputusan atas nama pemilik Jensen Meckling, 1976. Teori ini juga menjelaskan tentang hubungan antara principal dan agent dimana agent bertindak atas nama dan untuk kepentingan principal dengan diberikan sebuah imbalan Suwardjono, 2005. Para pemilik atau pemegang saham akan mempercayakan Dewan Komisaris untuk menunjuk manajemen sebagai agent untuk menjalankan bisnis perusahaan Purwati, 2006. Dengan kata lain, pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak terkait kondisi perusahaan dibandingkan pihak pemegang saham. Kondisi inilah yang membuat pihak manajemen sangat memungkinkan untuk melakukan kecurangan karena ingin mensejahterakan pihaknya sendiri daripada para pemegang saham Purwati, 2006. Hal inilah yang memicu terjadinya konflik kepentingan. 15 Menurut Tjager, Alijoyo, Sembodo 2003 dalam Purwati 2006 menyatakan bahwa teori keagenan agency theory merupakan teori yang menganalisis dan mencari solusi atas dua permasalahan yang timbul dalam hubungan “principal” dan “agent” yaitu: a. Agency problem : masalah yang timbul ketika 1 terjadi konflik antara harapan atau tujuan pemegang saham dan para dewan direksi top management dan 2 para pemilik mengalami kesulitan untuk menverifikasi kegiatan manajemen, dan b. Risk sharing problem : masalah yang timbul ketika pemegang saham dan direksi memiliki sikap yang berbeda untuk menghadapi resiko. Perbedaan informasi yang dimiliki antara pihak manajemen dan pemegang saham disebut asimetri informasi Jensen dan Meckling, 1976. Asimetri informasi menyebabkan para pemegang saham untuk mencari informasi secara individual yang menyebabkan para pemegang saham tidak mempunyai informasi yang sama. Akibat adanya perbedaan informasi atau asimetri informasi juga dapat menyebabkan pihak principal tidak bisa melakukan monitoring dan kontrol terhadap tindakan yang dilakukan oleh agent Pratama, 2015. Informasi yang tidak sepenuhnya diungkapkan ke publikakan menyebabkan pasar menjadi tidak efisien. Manajemen cenderung menutupi atau enggan untuk mengungkapkan informasi yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi kepentingan pribadinya dengan mengorbankan kepentingan umum public interest.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

27 175 83

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 47 85

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

3 90 92

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Jenis Opini Audit dan Kualitas Audit terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2012

0 58 70

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Praktik Manjemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2012.

1 75 90

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

0 0 11