Pembahasan Interpretasi PENGARUH RISIKO PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP TAX AVOIDANCE (StudiEmpirisPada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015)

menyajikan laporan keuangan karena komite audit akan memonitor segala kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan. Hal ini juga konsisten dengan penelitian Annisa dan Kurniasih 2013 yang menyatakan komite audit berpengaruh negatif terhadap tax avoidance yang mana BEI mensyaratkan paling sedikit komite audit harus tiga orang, kurang dari tiga orang maka tidak sesuai dengan peraturan BEI, jadi jika jumlah komite audit dalam suatu perusahaan tidak sesuai dengan peraturan BEI maka akan meningkatkan tindakan manajemen dalam melakukan minimalisasi laba untuk kepentingan pajak. Artinya bahwa perusahaan yang memiliki komite audit akan lebih bertanggung jawab dan terbuka dalam menyajikan laporan keuangan karena komite audit berfungsi memberikan pandangan mengenai masalah- masalah yang berhubungan dengan kebijakan keuangan, akuntansi dan pengendalian internal perusahaan, komite audit juga akan memonitor segala kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan sehingga akan memperkecil aktivitas tax avoidance yang dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat menjadi alasan mengapa komite audit berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwerdari 2009 dan Fadhilah 2014 yang menyatakan komite audit berpengaruh positif terhadap tax avoidance.

d. Hubungan konservatisme akuntansi terhadap tax avoidance

Hasil uji parsial menunjukan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance yang berarti menolak hipotesis keempat H 4 . Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Astrian, dkk 2014; Pramudito dan Sari 2015 serta Tresno, dkk 2012 bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Didalam perpajakan, penggunaan prinsip konservatisme dapat terlihat pada beberapa kebijakan pemerintah seperti tidak diperbolehkan membentuk cadangan piutang ragu-ragu kecuali untuk bank dan leasing dengan hak opsi serta perusahaan asuransi, dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan dan hanya menggunakan metode harga perolehan secara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama, sesuai pasal 9 ayat 1 huruf c dan pasal 10 ayat 6 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan. Berdasarkan undang –undang tersebut maka konservatisme bukanlah alasan perusahaan untuk melakukan tax avoidance karena konservatisme akuntansi digunakan pemerintah untuk memaksimalkan pendapatan pajak dan mempersempit ruang bagi perusahaan wajib pajak untuk melakukan penghindaran pajak. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari 2004 yang menyatakan bahwa konservatisme mempengaruhi tindakan penghindaran pajak oleh perusahaan. 58 BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh risiko perusahaan, proporsi dewan komisaris dewan indepednen, komite audit, dan konservatisme akuntansi pada tax avoidance dengan bahan observasi pengungkapan laporan tahunan perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013-2015. Berdasarkan analisis dan pengujian data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa risiko perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Karena penghindaran pajak adalah tindakan yang berisiko tinggi, jika tidak dilakukan dengan cermat kemudian terjadi kesalahan akan menyebabkan kerugian yang lebih besar dari pada penghematan yang dilakukan. Sehingga, penghindaran pajak dapat lebih berisiko dari pembiayaan hutang jangka panjang yang dilakukan oleh eksekutif. Dengan demikian eksekutif akan lebih bersifat risk averse yang akan lebih memilih untuk menghindari segala bentuk kesempatan yang berpotensi menimbulkan risiko dan lebih suka menahan sebagian besar asset yang dimiliki dalam investasi yang relatif aman untuk menghindari pendanaan utang, ketidakpastian jumlah return dan sebagainya. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap terhadap tax avoidance. Hal ini berarti peningkatan komisaris independen akan menyebabkan kinerja perusahaan akan semakin baik dan efektif, dengan semakin baiknya kinerja perusahaan akan menghasilkan output yang baik juga, sehingga perusahaan akan melakukan hal-hal yang dianggap perlu agar tercapainya suatu keefektifan dalam kegiatan perusahaan termasuk dalam penetapan kebijakan yang berkaitan dengan tarif pajak efektif yang mendorong perushaan melakukan tindakan pengindaran pajak. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Artinya bahwa perusahaan yang memiliki komite audit akan lebih bertanggung jawab dan terbuka dalam menyajikan laporan keuangan karena komite audit akan memonitor segala kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan sehingga akan mempersempit ruang bagi perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak tax avoidance. 4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tax avoidance. Hal ini berarti konservatisme bukanlah alasan perusahaan untuk melakukan tax avoidance karena konservatisme akuntansi merupakan prinsip kehatia- hatian dalam pelaporan keuangan serta digunakan pemerintah untuk memaksimalkan pendapatan pajak. Karena konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Akibatnya, laba yang dilaporkan cenderung terlalu rendah understatement.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan, dapat diajukan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya dan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya yaitu : 1. Metode dalam penghitungan variabel independen dan dependen dapat dimodifikasi dengan metode lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi penelitian. 2. Peneliti lain dapat menambahkan variabel Good Corporate Governance sebagai variabel moderasi agar lebih memperjelas dan mempertegas kembali pada penelitian selanjutnya. 3. Peneliti dapat mencoba menerapkan variabel penelitian pada bursa efek lain selain di Indonesia dan memperpanjang periode sampel. C. Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan pada penelitian ini yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan tersebut diantaranya : 1. Obyek penelitian menggunakan perusahaan manufaktur dengan jumlah perusahaan yang diobservasi hanya 126 perusahaan dimana belum menggambarkan seluruh perusahaan manufaktur yang ada. 2. Periode penelitian ini juga relatif pendek yaitu tahun 2013-2015, dimana penelitian-penelitian lainnya menggunakan periode penelitian yang relatif lebih panjang. 3. Peneliti lain dapat menambahkan variabel lain seperti penambahan proksi GCG yang lebih lengkap dan dengan tahun penelitian yang beda. Kemungkinan dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda 4. Penelitian ini lebih menggunakan metode kuantitatif dan kemungkinan dapat menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan penelitian yang menggunakan metode kualitatif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2014)

0 5 110