Teknik Pengumpulan Data Gambaran Umum Objek Penelitian

Keberadaan komisaris dapat menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen terutama CEO dalam pengelolaan perusahaan melalui fungsi monitoringnya. Komposisi dewan komisaris independen KDKI yang dimaksuddalam penelitian ini adalah Komisaris Independen dalam suatu Dewan Komisaris Perusahaan. Independensi Dewan Komisaris diukur dengan Bakhri, 2008: KDKI = Jumlah anggota komisaris independen Total anggota dewan komisaris

c. Komite Audit

Nasution dan Setiawan 2007 menyatakan bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian. Komite Audit diukur dengan Frekuensi rapat komite audit = jumlah rapat yang dilaksanakan dalam 1satu tahun.

d. Konservatisme Akuntansi

Supriyanto 2006 menjelaskan bahwa definisi akuntansi konservatif umum yang digunakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan biaya. Apabila laba konservatif tersebut didasarkan pada efisiensi kontrak maka kekayaan neraca juga akan konservatif sehingga laba yang diperoleh perusahaan tersebut akan menambah kekayaan pemilik modal. Pengukuran konservatisme akuntansi menggunakan model akrual Givoly dan Hayn 2002 : � ��� = Laba Bersih − Arus Kas Operasional Total Aktiva

F. Uji Kualitas Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk memberikan infromasi karakteristik variabel penelitian. Analisa ini disajikan dengan menggunakan tabel statistic descriptive yang memaparkan nilai maksimum, minimum, rata- rata mean, dan standar deviasi standard deviation. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan Uji Hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji kualitas data yaitu uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dibagi menjadi empat, yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Kolmogorov-smirnov alpha Ghozali, 2006. b. Uji Multikoliniearitas Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2006. Pengujian multikoliniearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Model regresi ini dikatakan bebas multikoliniearitas jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,1 c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Santoso,2015. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson D-W. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Model regresi dikatakan bebas autokorelasi jika angka D-W diantara -2 sampai +2. d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan metode glejser. Model regresi dikatakan bebas dari heteroskedastisitas jika nilai sig alpha Ghozali, 2006. G. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Uji Regresi Liniear Berganda Analisis regresi berganda bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap dependen. Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = β + β 1 X 1 - β 2 X 2 + β 3 X 3 - β 4 X 4 - e Dimana: a. Y adalah Pajak Penghasilan yang dibayar dalam satu tahun dibagi dengan laba sebelum pajak. Y merupakan proksi dari pengukuran tax avoidance. b. X 1 adalah risiko perusahaan corporate risk i pada tahun t c. X 2 adalah proporsi komisaris independen jumlah komisaris independen total anggota dewan komisaris. d. X 3 adalah jumlah anggota komite audit. e. X 4 adalah konservatisme akuntansi f. e adalah error

2. Uji Nilai t

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen sacara individual bisa berpengaruh terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Hipotesis diterima jika nilai sig alpha dan koefisien regresi searah dengan hipotesis. Dan sebaliknya hipotesis ditolak jika nilai sig alpha dan koefisien regresi tidak searah dengan hipotesis.

3. Uji Nilai F

Uji nilai F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara simultan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan nilai signifikansi. Jika nilai sig alpha maka terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. 4. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R² pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² berada di antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen Ghozali, 2013. Dapat juga dikatakan bahwa R²=1 menandakan suatu hubungan yang sempurna, sedangkan R²=0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat bantu yakni perangkat lunak SPSS versi 15.0.

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Tahun penelitian mencakup data pada tahun 2013-2105, hal ini dimaksudkan agar lebih mencerminkan kondisi saat ini.. Berdasarkan metode purposive sampling yang telah ditetapkan pada bab III, maka diperoleh sebanyak 126 sampel yang memenuhi kriteria. Adapun prosedur pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel No Kriteria Sampel Jumlah 1 Perusahaan manufaktur yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013-2015 402 2 Perusahaan yang memiliki laba negatif tahun 2013- 2015 78 3 Perusahaan manufaktur yang mempubliksaikan laporan keuangan dengan USD 192 4 Total Sampel 2013-2015 132 5 Data Outlier 6 6 Jumlah data sampel 2013-2015 126 Sumber: Data diolah peneliti

B. Uji Kualitas Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif pada penelitian ini menyajikan jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan simpangan baku standar deviation dari variabel independen dan variabel dependen. Hasil statistik deskriptif ditunjukkan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Min. Max. Mean Std. Deviation Tax_Avoidance 126 .01 1.69 .2739 .18373 Risiko_Perusahaan 126 .00 1.28 .2848 .25204 Dewan_Komisaris 126 .25 1.00 .5504 .21312 Komite_Audit 126 2.00 7.00 4.5159 .95276 Konservatisme_Akuntansi 126 .00 7.13 .1824 .92438 Valid N listwise 126 Sumber : Output SPSS 15.0 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 126 sampel, adapun hasil statistik deskriptif sebagai berikut: Variabel Tax Avoidance Y yang diukur dengan Effective Tax Rate ETR memiliki nilai minimum sebesar 0,01; nilai maksimum sebesar 1,69 nilai rata-rata mean sebesar 0,2739 dan simpangan baku standar deviation sebesar 0,18373. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ETR dalam perusahaan manufaktur rendah. Variabel Risiko Perusahaan RISKyang diukur dengan EBITDA memiliki nilai minimum sebesar 0,00; nilai maksimum sebesar 1,28; nilai rata-rata mean sebesar 0,2848; dan simpangan baku standar deviation sebesar 0,25204. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat laba sebelum pajak, amortisasi dan depresiasi perusahaan manufaktur rendah. Variabel Dewan Komisaris Independen KOMIN memiliki nilai minimum sebesar 0,25; nilai Maksimum sebesar 1,00 nilai rata-rata mean sebesar 0,5504; dan simpangan baku standar deviation sebesar 0,21312. Hal ini menunjukan bahwa hampir separuh perusahaan meanufaktur memiliki proporsi jumlah dewan komisaris yang banyak. Variabel Komite Audit KOMAU memiliki nilai minimum sebesar 2,00 ; nilai maksimum sebesar 07,00 nilai rata-rata mean sebesar 4,5154 ; dan simpangan baku standar deviation sebesar 0,95276. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata rapat komite audit lebih 4 kali dalam setahun. Variabel Konservatisme Akuntansi CONACC memiliki nilai minimum sebesar 0,00; nilai maksimum sebesar 7,13; nilai rata-rata mean sebesar 0,1824; dan simpangan baku standar deviation sebesar 0,92438. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sedikit perusahaan manufaktur yang menerapkan prinsip konservatisme dalam perusahaan.

2. Analisis Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 126 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .65233945 Most Extreme Differences Absolute .153 Positive .153 Negative -.070 Kolmogorov-Smirnov Z 1.718 Asymp. Sig. 2-tailed .075 Sumber : Output SPSS 15.0 Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,75 α 0,05. Jadi, dapat disimpulkan data sampel pada penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel saling mempengaruhi dalam model regresi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan DW Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Durbin-Watson Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .447a .200 .174 .66303 1.357 Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa nilai DW sebesar 1,357. Nilai ini berada diantara -2 sampai dengan +2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terkena autokorelasi.

c. Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas dalam penelitian dapat dilihat dari nilai Tolerance atau Variance Inflation Factor VIF. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Risiko_Perusahaan .974 1.027 Komisaris .968 1.033 Komite .995 1.005 Konservatisme .972 1.029 Sumber : Output SPSS 15.0 Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa seluruh variabel memiliki nilai tolerance berada di atas 0,1 dan VIF yang berada di bawah 10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terkena multikolinearitas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Pengaruh dewan komisaris, komite audit, internal audit, komite manajemen risiko dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan enterprise risk management : dimensi iso 31000 : Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

0 17 157

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2014)

0 5 110