Defenisi kata serapan dan penterjemahan

2.2. Defenisi kata serapan dan penterjemahan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakainya secara umum http:www.id.wikipedia.orgwikikata_serapan.html . “Selajutnya Chaer 2007: 166 menjelaskan bahwa kata serapan itu adalah kata yang berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah”. ﺏﺮﻌﻤﻟﺍ al-mu’arrab adalah istilah kosakata-kosakata asing yang telah diserap ke dalam bahasa Arab. Sebagaimana penjelasan Syahin dalam Fitri 2005:9 : , ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻰﻟﺍ ﺔﻴﺒﻨﺟﻷﺍ ﺕﺎﻐﻠﻟﺍ ﻦﻣ ﺖﻠﻘﻧ ﻲﺘﻟﺍ ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ ﻮﻫ ﺏﺮﻌﻤﻟﺍ ﻕﺎﻘﺘﺷﻹﺎﺑ ﻪﺘﻟﻭ ﺎﻨﺗ ﺎﻤﺑﺭﻭ ,ﻊﻘﻳ ﻢﻟ ﻭﺃ ﺮﻴﻴﻐﺗ ﺎﻬﻴﻓ ﻊﻗﻭ ءﺍﻮﺳ al-mu’arrabu huwa al- kalimātullatī nuqalatu minal lughāti al- ajnabiyyati ilāl lughati al’arabiyyati, sawā’un waqa’a fīhā tagyīru aw lam yaqa’, wa rubamā tanā walatuhu bil insytiqāqi. ‘Al-mu’arrab adalah semua kosa kata yang diambil dari bahasa-bahasa asing kedalam bahasa Arab, baik terjadi padanya perbahan atau tidak, dan terkadang disesuaikan dengan isytiqaq morfologi bahasa Arab’. Hal yang sama juga dikatakan oleh Tawwab 1979 : 358-359 : ﺕﺎﻐﻠﻟﺍ ﻦﻣ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﺎﻬﺗﺬﺧﺍ ﻰﺘﻟﺍ ,ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ ﻩﺬﻫ ﻞﺜﻣ ﻰﻠﻋ ﻖﻠﻄﻳﻭ : ﻢﺳﺍ ,ﻩﺬﻫ ﺬﺧﻷﺍ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﻰﻠﻋ ﻖﻠﻄﻳ ﺎﻤﻛ ,ﺔﺑﺮﻌﻤﻟﺍ ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ : ﻢﺳﺍ ,ﺓﺭﻭﺎﺠﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻖﺒﺗ ﻢﻟ ,ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﻲﻓ ﺓﺭﺎﻌﺘﺴﻤﻟﺍ ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ ﻚﻠﺗ ﻥﺃ ﺍﺬﻫ ﻲﻨﻌﻳﻭ .ﺏﺮﻌﺘﻟﺍ Universitas Sumatera Utara ﺏﺮﻌﻟﺍ ﺎﻬﻋ ﻮﻁ ﻥﺃ ﺎﻬﻴﻓ ﺙﺪﺣ ﺎﻤﻧﺇﻭ ,ﺎﻬﺘﻐﻟ ﻲﻓ ﺖﻧﺎﻛ ﺎﻤﻛ ,ﺎﻣﺎﻤﺗ ﺎﻬﻟﺎﺣ ﻰﻨﻌﻤﻟﺍ ﻮﻫ ﺍﺬﻫ .ﻚﻟﺫ ﻞﻛﺎﺷﺎﻣ ﻭ ﺎﻬﺘﻴﻨﺑ ﻭ ﺎﻬﺗﺍﻮﺻﺃ ﻲﻓ ,ﻢﻬﺘﻐﻟ ﺞﻬﻨﻤﻟ . ﺐﻳﺮﻌﺘﻟﺍ wa yu ṭlaqu ‘alā miṡli hāżihi al-kalimāti, allatī akhażatuhā al-‘arabiyyatu minal lughāti al-mujāwarati, ismun: al- kalimātu al-mu’arrabatu, kamā yuṭlaqu ‘ala ‘amaliyyati al- akhzi hāżihi, ismun: at-ta’rib. Wa yu’nī hāżā anna tilka al- kalimāta al-musta’ārata fīl ‘arabiyyati, lam tabqi ’alā ḥālihā tamāmān, kamā kānat fīl lughatihā, wa innamā ḥadaṡa fīhā an ṭaw’ahā al’araba limanhaij lughatihim, fī aṣwātihā wa buniyatihā wa māsyākalin żālika. Wa hāżā huwal ma’nā : at- ta’rību. ‘Adapun contoh kalimat-kalimat yang diserap bahasa Arab dari bahasa-bahasa lain itu disebut: al-kalimatul al- mu’rabbah, seperti halnya proses penyerapan itu disebut al- ta’rib. Dan yang di maksud disini bahwa kalimat-kalimat yang diserap ke dalam bahasa Arab tersebut, tidaklah utuh secara utuh seperti bahasa aslinya, akan tetapi penyesuian dengan sistem bahasa Arab, seperti pada fonologinya, gramatikalnya, dan lain sebagainya. Dan ini lah yang disebut: al-ta’rib’. defenisi ﺐﻳﺮﻌﺘﻟﺍ menurut Syahin dalam Fitri 2005: 10 adalah: . ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻰﻟﺍ ﺔﻴﺒﻨﺟﻷﺍ ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻦﻣ ﺔﻤﻠﻜﻟﺍ ﻞﻘﻧ ﻮﻫ ﺐﻳﺮﻌﺘﻟﺍ at-ta’rib ﻉ huwa naqlul kalimati min al-lugaati al-ajnabiyyati ilā al- lugati al-‘arabbiyyati. At-ta’rib adalah pengabilan kata dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab’. Pengambilan atau penyerapan kata-kata asing itu lebih banyak berlangsung secara audial, yaitu melalui pendengaran orang asing berbicara langsung dan mengucapakan kosakata asing itu, lalu bangsa lain menirukan bunyi ujaran itu sesuai dengan yang didengarnya. Universitas Sumatera Utara “Chaer mengatakan 2007 : 87 bahwa sejak pertengah abad xx penyerapan atau mengadaptasian kosakata dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris, semakin dianggap penting karena berkenaan dengan pengembangan ilmu dan teknologi yang dihadapi”. Lekant 1999 : 27 mejelaskan dalam Fuad 2012:6 bahwa kata serapa merupakan kata-kata baru yang muncul akibat dari beberapa faktor seperti hubungan politik, ekonomi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan antar bangsa. Kemudian Dirova 2002: 296 menjelaskan tentang konsep kata serapan dalam Fuad 2012: 6 yang meliputi : 1 sumber kata serapan, 2 lisan tulisan, 3 langsung- tidak langsung, 4 kuno kemudian nanti baru yang terbaru, 5 tingkat antar tingkatan kata serapan. Pada sumber kata serapan menentukan kalimat pada bahasa yang datang langsung dari kata, akhiran, morfem dan lain-lain. Berdasarkan Dewan Badan Pustaka Malaysia, yang diakses Syamsuri, 2013 : 4, Pembentukan istilah adalah usaha mencipta atau menggubal kata baru, terutamanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan khusus dalam suatu bidang ilmu atau profesional. Jadi pembentukan istilah atau kata serapan bahasa asing merupakan proses penciptaan istilah yang dibangun oleh kata atau frase yang dengan cermat mengungkapkan gagasan, sifat, keadaan, dan proses yang luas dalam bidang tertentu termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Universitas Sumatera Utara “Istilah menurut Chaer 2007 : 7-19 adalah kata atau gabungan kata yang maknyanya sudah tetap, pasti, jelas, dan mantap serta hanya digunakan dalam satu bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. Sedangkan kosakata adalah kata-kata atau istilah yang digunakan dalam satu bidang kegiatan atau ilmu pengetahuan. Misalnya, kata-kata yang digunakan dalam bidang olahraga, bidang ekonomi, bidang hukum, dan bidang musik”. Sesuai dengan teori Ferdinan de Saussure dalam Chaer 2007: 115 mengenai tanda linguistik sign ẻ linguistiqe bisa dikatakan bahwa setiap satuan bahasa tertentu memiliki makna. Demikian juga dengan yang disebut kata atau leksem, tentu setiap kata atau leksem itu mempunyai makna. Maka dari itu, perlunya penterjemahan dari Bsu ke Bs. Di dalam penterjemahan ini, penterjemahannya menggunakan makna leksikal yang diterjemahkan melalui prosedur penerjemahan Larson dalam Muchtar 2014 :32-33 yakni menjelaskan bahwa untuk menemukan padanan leksikal yang baik, perlu diketahui hubungan bentuk dan fungsi. “Penterjemahan diartikan oleh Syarif 2010 :151 penterjemahan itu adalah proses mindahkan makna yang telah diungkapkan dalam bahasa yang satu bahasa sumber [Bsu]; source language [SL]; al-lughah al-mutarjam minha: menjadi ekuivalen yang sedekat-dekatnya dan sewajar-wajarnya dalam bahasa lain bahasa sasaran [Bsa]; taget language [TL]; al- lughah al-mutarjam ilaiha:”. “S edangkan makna leksikal menurut Chaer 2007: 118 mengatakan bahwa makna leksikal ini adalah makna yang apa adanya, makna yang sesuai dengan hasil observasi kita, makna yang sesuai dengan rujukannya, makna yang sesuai dengan konsepnya.oleh karena itu, apa yang disebut makna leksikal ini dsama dengan yang disebut makna konseptual, makna denotatif, dan makna referensial. Dalam pelbagai buku pelajaran makna leksikal ini sering disebut makna kamus”. Universitas Sumatera Utara

2.3. Landasan Teori