Latar Belakang Masalah EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DENGAN DEMAM YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Demam didefinisikan sebagai suatu perubahan mekanisme pengaturan suhu tubuh yang mengakibatkan naiknya temperatur tubuh di atas normal, di mana kenaikan suhu tubuh bersifat episodik atau persisten yang dalam keadaan istirahat berada di atas 37,2 C dengan pengukuran suhu oral. Demam mungkin merupakan tanda utama penyakit yang paling tua dan paling umum diketahui dan merupakan suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi, namun jika suhu terlalu tinggi akan membahayakan tubuh. Suhu rektum yang melebihi 41 C dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kerusakan otak permanen. Apabila melebihi 43 C, timbul heat stroke dan sering mematikan Nelwan, 2007; Wilmana dan Gan, 2007; Ganong, 2008. Obat-obatan yang biasa menjadi pilihan untuk mengatasi demam adalah obat antipiretik seperti parasetamol, asetosal, ibuprofen dan sejenisnya. Parasetamol atau asetaminofen merupakan derivat anilin yang masih berkaitan dengan fenasetin. Parasetamol merupakan suatu analgesik dan antipiretik, juga antiinflamasi, namun efek antiinflamasi parasetamol sangat lemah dan diberikan pada individu yang tidak mampu mentoleransi AINS. Obat ini bekerja dengan menghambat siklooksigenase dalam sintesis prostaglandin di sistem saraf pusat. Dibandingkan dengan aspirin, commit to user 2 parasetamol diabsorbsi dengan baik di usus, memiliki efek samping gastrointestinal yang lebih sedikit, dan tidak menimbulkan masalah perdarahan ataupun toksisitas pada ginjal. Meskipun relatif lebih aman, parasetamol tetap memiliki efek samping berupa hepatotoksisitas, nekrosis hepar yang fatal, nekrosis tubuler ginjal dan koma hipoglikemik pada penggunaan jangka panjang atau dalam dosis yang berlebihan Bennett dan Brown, 2006; Juliana, 2008; DiPiro et a l. , 2008. Obat tradisional yang berasal dari kekayaan alam dapat menjadi pilihan sebagai antipiretik karena sangat mudah dilakukan dan mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan serta toksisitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan sintetis. Obat-obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan harus mempunyai efek terapi, sehingga dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Akan tetapi pembuktian ilmiah mengenai khasiat dan pengawasan efek samping obat tradisional belum banyak dilakukan Irma dan Gilang, 2007; Sugiarto, 2008. Berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat sebenarnya banyak yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar, seperti di halaman rumah, pinggir jalan atau di dapur sebagai bahan atau bumbu masakan. Meniran Phylla nthus niruri L . merupakan salah satu tanaman yang banyak diperoleh di lingkungan sekitar dan diduga memiliki efek antipiretik. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh Indonesia, tumbuh liar dan hampir ada di setiap pinggir jalan, bahkan di ladang yang kering sekalipun. Selain itu tanaman ini juga dapat ditemukan di tempat yang lembab dan berbatu, seperti di commit to user 3 sepanjang saluran air, semak-semak dan tanah, terlantar di antara rerumputan, bahkan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut PDPERSI, 2004; Badan POM RI, 2006; Sugiarto, 2008. Kandungan utama meniran berupa senyawa flavonoid dan glikosida flavonoid. Flavonoid diduga mempunyai struktur yang mirip dengan asetaminofen, yaitu sama-sama merupakan golongan fenol dan memiliki cincin benzen. Flavonoid diketahui memiliki efek antipiretik karena kemampuannya dalam menghambat reaksi biosintesis prostaglandin melalui mekanisme penghambatan enzim siklooksigenase 2. Hal inilah yang membuat efek antipiretik flavonoid lebih baik daripada obat-obatan antipiretik sintetis yang cara kerjanya dengan menghambat enzim siklooksigenase 1 Badan POM RI, 2006; Bagalkotkar et a l., 2006. Pada penelitian ini digunakan tikus putih strain Wistar. Tikus jenis ini paling banyak digunakan pada penelitian. Tikus putih jantan digunakan dalam penelitian ini karena tikus putih jantan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih stabil. Selain itu, kecepatan metabolisme obat pada tikus putih lebih cepat dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil dibandingkan dengan tikus jenis betina Isroi, 2010. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin membuktikan bahwa meniran mempunyai aktivitas sebagai antipiretik. Selain itu penelitian tentang penggunaan meniran di Indonesia masih sangat sedikit terutama mengenai aktivitasnya sebagai antipiretik, belum ada penelitian mengenai efek antipiretik ekstrak herba meniran. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut commit to user 4 mengenai efek antipiretik ekstrak herba meniran tersebut agar dapat diperoleh informasi ilmiah yang bermanfaat.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI POTASIUM OKSONAT

3 32 19

EFEK ANTIPIRETIK DEKOK DAUN SIRIH (Piper betle L) TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI VAKSIN DPT

1 23 1

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllantus niruri L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

1 5 1

PENGARUH EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK

0 11 15

EFEK HAMBATAN PEMBENTUKAN DEMAM YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT OLEH PERASAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

0 3 16

EFEK HAMBATAN PEMBENTUKAN DEMAM YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT OLEH PERASAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) (PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS)

0 3 16

PENGARUH EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllantus niruri L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

0 3 70

UJI EFEK ANTIPIRETIK FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri. L) TERHADAP TIKUS Uji efek antipiretik fraksi etil asetat dari ekstrak etanol herba meniran (phyllanthus niruri. l)terhadap tikus putih jantan(rattus norvegicu

0 0 14

PENDAHULUAN Uji efek antipiretik fraksi etil asetat dari ekstrak etanol herba meniran (phyllanthus niruri. l)terhadap tikus putih jantan(rattus norvegicus) galur wistar.

0 1 5

DAFTAR PUSTAKA Uji efek antipiretik fraksi etil asetat dari ekstrak etanol herba meniran (phyllanthus niruri. l)terhadap tikus putih jantan(rattus norvegicus) galur wistar.

0 1 5