commit to user 27
Jadi, jumlah tikus putih minimal dalam tiap kelompok adalah 5 ekor n 4,75.
D. Teknik Sampling
Populasi subjek penelitian didapatkan dari Laboratorium Farmakologi Universitas Setia Budi secara
purposive ra ndom sa mpling
dengan kriteria inklusi berupa tikus putih
Ra ttus norvegicus
jantan galur Wistar sebanyak
25 ekor berumur ± 2-3 bulan, BB ± 150-200 gr. Sedangkan kriteria eksklusi
berupa tikus dengan keadaan tidak sehat sebelumnya atau cacat fisik. Subjek pada penelitian ini selanjutnya dibagi menjadi lima kelompok secara acak
yang masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor tikus.
E. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
: Ekstrak Herba Meniran
Phylla nthus niruri
L. 2.
Variabel terikat : Efek antipiretik pada tikus putih
3. Variabel luar
:
a. Terkendali : jenis kelamin, berat badan tikus, umur tikus, jenis tikus dan
makanan serta minuman b.
Tidak terkendali : variasi kepekaan tikus putih terhadap zat dan obat
yang digunakan, zat perangsang pirogen endogen, zat inhibisi pirogen endogen, keadaan lambung tikus putih, absorpsi zat dan obat pada saluran
pencernaan tikus putih, adanya stres terhadap adaptasi lingkungan tempat percobaan.
commit to user 28
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas :
Ekstrak Herba Meniran yang digunakan berasal dari hasil ekstraksi tanaman Herba Meniran Phyllantus niruri L. di Unit Pra Klinik Laboratorium Penelitian
dan Pengujian Terpadu LPPT Universitas Gadjah Mada. Skala pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal. Alat ukur menggunakan timbangan
digital dengan satuan miligram. Variabel ekstrak Herba Meniran merupakan variabel yang sepenuhnya dapat dikendalikan dengan cara pemberian peroral
melalui sonde lambung sebanyak X gram, 2X gram dan 4X gram yang diperoleh dengan pelarut etanol 70 dan metode perkolasi.
2. Variabel Terikat :
Efek antipiretik pada tikus putih yaitu nilai rata-rata penurunan suhu rektal tikus putih setelah 3 jam diberikan vaksin DPT hingga setelah diberikan
perlakuan pada tiap kelompok yang diukur dengan menggunakan termometer digital tiap 15 menit selama 120 menit dengan satuan derajat Celcius. Skala
pengukuran variabel ini adalah skala rasio. Penurunan suhu yang diharapkan minimal adalah sekitar 0,1
C 3.
Variabel Luar a.
Terkendali
1 Jenis kelamin tikus yang digunakan adalah jantan. Tikus jantan
dipilih untuk menghindari adanya kesalahan hasil karena pada tikus putih betina mempunyai siklus estrus, di mana siklus ini dapat
menaikkan temperatur tubuh tikus. 2
Berat badan tikus yang dipilih adalah 150-200 g.
commit to user 29
3 Umur tikus pada penelitian ini adalah 2-3 bulan.
4 Jenis tikus yang dipilih adalah galur Wistar
.
Tikus galur Wistar dipilih karena dapat tinggal sendirian dalam kandang asal dapat
mendengar dan melihat tikus lain, tenang dan mudah ditangani serta lebih besar daripada mencit.
5 Makanan yang diberikan berupa pelet dan minuman dari air PAM.
b. Tidak Terkendali
Variabel luar tidak terkendali dapat mempengaruhi hasil percobaan karena tiap tikus memiliki variasi kepekaan, zat perangsang pirogen endogen,
zat inhibisi pirogen endogen, keadaan lambung tikus putih, absorpsi zat dan obat pada saluran pencernaan, metabolisme, imunitas dan tingkat stres yang
berbeda-beda. Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi karena adanya variasi kepekaan terhadap zat yang digunakan. Kondisi psikologis tikus dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan yang berulang kali, dan perkelahian antar tikus dapat
mempengaruhi kondisi psikologis tikus.
G. Rancangan Penelitian