commit to user 20
3 Flavonoid, terdiri dari quercetin, quercitrin, isoquercitrin,
astragalin, rutine, dan physetinglucoside. 4
Lipid, terdiri dari ricinoleic acid, dotriancontanoic acid, linoleic acid, dan linolenic acid.
5 Benzenoid, terdiri dari methylsalicilate.
6 Alkaloid, terdiri dari norsecurinine, 4-metoxynorsecurinine,
entnorsecurinina, nirurine, phyllantin, dan phyllochrysine. 7
Steroid 41 berupa beta-sitosterol. 8
Alcanes berupa triacontanal dan triacontanol. 9
Komponen lain berupa tannin, vitamin C dan vitamin K. f.
Efek Farmakologis Efek farmakologis dari herba ini adalah sebagai antioksidan,
antikarsinogen, antiradang,
antibakteri, membersihkan
hepar,
menurunkan kadar glukosa darah, peluruh kencing diuretik,
antihepatotoksik, peluruh dahak, peluruh haid, menerangkan penglihatan, menghancuran batu kandung kemih, penambah nafsu
makan dan sebagai antipiretik Sarisetyaningtyas
et a l.
, 2006.
5. Mekanisme Flavonoid sebagai Antipiretik
Sebagai antipiretik meniran memiliki komponen yang berperan, yaitu flavonoid. Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang lebih kuat
dibandingkan dengan vitamin E. Flavonoid menempel di sel imun dan memberikan sinyal intraseluler atau rangsangan untuk mengaktifkan
kerja sel imun agar lebih baik. Aplikasi flavonoid sangat luas, yaitu untuk
commit to user 21
mengobati penyakit infeksi kronis dan infeksi virus. Flavonoid merupakan komponen meniran yang mempunyai efek antipiretik. Selain
itu alkaloid dalam meniran juga diduga mampu bekerja sebagai antipiretik Robinson, 1995; Shokunbi dan Odetola, 2008.
Flavonoid merupakan golongan senyawa fenol terbesar di alam. Senyawa fenol mempunyai ciri yang sama yaitu memiliki cincin
aromatik yang mengandung satu atau dua gugus hidroksil Robinson, 1995.
Efek flavonoid terhadap berbagai organisme sangat beragam. Flavonoid dapat menghambat aldoreduktase, monoaminoksidase,
proteinkinase, DNA polimerase, dan siklooksigenase Fang
et a l.
, 2008; Shokunbi dan Odetola, 2008.
Penghambatan siklooksigenase dapat menimbulkan pengaruh lebih luas karena reaksi siklooksigenase merupakan langkah pertama pada
jalur yang menuju hormon eikosanoid yang merupakan zat aktif biologik yang berasal dari asam arakidonat seperti prostaglandin dan tromboksan.
Kandungan flavonoid pada meniran dapat menghambat enzim siklooksigenase-2, sehingga efek toksisitas pada pemberian obat AINS
pada saluran gastrointestinal yang disebabkan oleh hambatan tidak selektif obat tersebut terhadap aktivitas COX-1 dan COX-2 terutama
COX-1 dapat dihindari Robinson, 1995.
commit to user 22
6. Ekstrak
Ada 3 prinsip ekstraksi tumbuhan, yaitu ekstraksi, maserasi, dan perkolasi. Ekstraksi ialah penarikan zat pokok yang diinginkan dari
bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih di mana zat yang diinginkan larut. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan komponen
yang berada dalam campuran secara selektif dengan pelarut yang sesuai. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari
bahan mentah obat, daya penyesuaian terhadap tiap macam metode ekstraksi, dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna
atau mendekati sempurna dari obat. Sifat dari bahan mentah merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode
ekstraksi. Pada kenyataannya sering digunakan kombinasi dari proses maserasi dan perkolasi dalam mengekstraksi bahan mentah obat. Sediaan
yang diperoleh dari hasil ekstraksi dinamakan ekstrak, pelarutnya disebut penyari, sedangkan sisa-sisa yang tidak ikut tersari disebut ampas Ansel,
1989; Howard, 1989; Harbone, 1994; Voigt, 1994. Metode ekstraksi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
perkolasi. Istilah perkolasi berasal dari bahasa latin
per
yang artinya melalui dan
cola re
yang artinya merembes. Perkolasi dilakukan dengan cara, bahan ekstraksi dimampatkan dari atas secara kontinyu ke dalam alat
ekstraksi khusus disebut perkolator hingga dihasilkan ekstrak berupa filtrat. Ekstrak yang telah dikumpulkan disebut perkolat. Hasil ekstraksi
berupa bahan aktif yang tinggi dan kaya ekstrak. Dengan demikian
commit to user 23
keuntungan perkolasi adalah pemanfaatan herba secara optimal serta memerlukan waktu yang singkat Ansel, 1989; Voigt, 1994.
Sebagai cairan pengekstraksi, air atau etanol lebih disukai penggunaannya. Ekstraksi air dari suatu bagian tumbuhan dapat
melarutkan gula, bahan lendir, amina, tannin, vitamin, asam organik, garam organik serta bahan pengotor lain. Sedangkan etanol dapat menarik
balsam dan klorofil, serta hanya sedikit menarik asam organik, garam anorganik dan gula Voigt, 1994.
Etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel, sehingga memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. Dengan etanol kadar 70
volume, dapat dihasilkan bahan aktif yang optimal, karena bahan pengotor hanya larut dalam skala kecil Voigt, 1994.
commit to user 24
B. Kerangka Pemikiran