24 μgml menggunakan pelarut HCl 0,1 N. Bagan alir prosedur penelitian dapat
dilihat pada Lampiran 9 halaman 56.
3.6.5.3 Penentuan Serapan Larutan Standar
Larutan standar teofilin dan efedrin HCl yang telah dibuat, diukur absorbansinya pada empat panjang gelombang yang telah ditentukan. Nilai
serapan kedua senyawa ditentukan dengan menggunakan persamaan regresi yang dioperasikan pada data konsentrasi dan absorbansi masing-masing komponen
pada setiap panjang gelombang pengukuran. Dari persamaan regresi yang diperoleh :
y = ax + b Keterangan:
y = Harga serapan A
a = Koefisien regresi yang menunjukkan nilai serapan
x = Konsentrasi µgml
b = Konstanta
3.6.6 Penentuan Spektrum Serapan Campuran Baku Teofilin dan Efedrin HCl
Ditimbang masing masing 10 mg teofilin dan efedrin HCl, masing masing dimasukkan ke labu tentukur 25 ml, dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N sampai
garis tanda. Kemudian dipipet 0,5 ml dari larutan teofilin konsentrasi = 400 μgml
dan 22,62 ml dari larutan efedrin HCl konsentrasi = 400 μgml, campur larutan
kedalam labu tentukur 25 ml dan diencerkan dengan pelarut HCl 0,1 N. Diukur serapan pada panjang gelombang 200-400 nm. Bagan alir prosedur penelitian
dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 57.
Universitas Sumatera Utara
25
3.6.7 Penentuan Kadar Teofilin dan Efedrin HCl dalam Tablet A, Tablet G, dan Tablet I
Ditimbang 20 tablet merek dagang yang mengandung teofilin 130 mg dan efedrin HCl 10 mg, kemudian digerus dalam lumpang sampai halus dan homogen.
Selanjutnya ditimbang seksama sejumlah serbuk setara dengan 10 mg teofilin penimbangan serbuk dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan, dihitung
kesetaraan efedrin HCl yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dilarutkan dengan HCl 0,1 N dihomogenkan
dengan sonikator selama 15 menit, kemudian dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, dikocok sampai homogen. Larutan tersebut kemudian
disaring, lebih kurang 10 ml filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung dan dipipet sebanyak 1,7 ml dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml.
Kemudian ditambahkan 5 ml dari larutan efedrin HCl konsentrasi = 1000
μgml dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml yang di dalamnya terdapat 1,7 ml filtrat. Campuran tersebut dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai
garis tanda sehingga diperoleh larutan yang di dalamnya terdapat teofilin dengan konsentrasi 7
μgml dan efedrin HCl dengan konsentrasi 360 μgml. Diukur serapan pada empat panjang gelombang yang telah ditentukan. Bagan alir
prosedur penelitian penentuan kadar teofilin dan efedrin HCl dalam tablet A, tablet G, dan tablet I masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 58,
Lampiran 12 halaman 59, dan Lampiran 13 halaman 60. Menurut Harmita 2004 dalam metode adisi standar penambahan bahan
baku, sejumlah sampel yang dianalisis ditambah analit dengan kadar yang diperlukan dari kadar analit yang diperkirakan, dicampur dan dianalisis kembali.
Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya. Dalam kedua
Universitas Sumatera Utara
26 metode tersebut, kadar yang diperoleh dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang
diperoleh dengan hasil yang sebenarnya: Kadar Sampel =
C
A
− C
B
C
C
x
100 Keterangan:
C
A
= Konsentrasi perolehan sampel setelah penambahan bahan baku C
C
= Konsentrasi teoritis sampel sebelum penambahan bahan baku
C
B
= Konsentrasi baku yang ditambahkan
3.6.8 Perhitungan Kadar Teofilin dan Efedrin HCl dalam Campuran