Tabel 2.3. Batas Indeks Massa Tubuh untuk Orang Eropa, Asia, dan Indonesia
Eropa Asia
Indonesia Keadaan
Gizi IMT
Kgm
2
Keadaan Gizi
IMT Kgm
2
Keadaan Gizi
IMT Kgm
2
Kurus sekali
17,0 Kurus
≤ 18,5 Kurus
≤ 18,5 Kurus
17,0 – 18,4
Normal 18,5
– 24,9 Normal 18,5
– 22,9 Normal 18,5
– 25,0 Kegemukan
≥ 25 Kegemukan
≥ 23 Gemuk
25,1 – 27,0
Pre obes 25,0
– 29,9 Pre obes 23,0 – 24,9 Gemuk
sekali 27,0
Obes I 30,0
– 34,9 Obes I 25,0
– 29,9 Obes II
35,0 – 39,9 Obes II
≥ 30,0 Obes III
≥ 40,0 Sumber : Harahap et al., 2005
2.4. Asupan Vitamin D
Sumber utama vitamin D adalah paparan sinar matahari, asupan bahan makanan sumber, suplementasi, asupan makanan fortifikasi. Diet dengan tinggi
minyak ikan dapat mencegah defisiensi vitamin D. Paparan sinar matahari berupa radiasi UVB dengan panjang gelombang 290-315 sumber lain menyebutkan 280-
320nm dapat menjadi sumber yang sangat baik terutama di daerah tropis. Sinar matahari tersebut akan menembus kulit dan mengkonversi 7-dehydrocholesterol
menjadi previtamin D
3
setelah paparan 30 menit, dan secara cepat akan dikonversi menjadi vitamin D
3
. banyaknya previtamin D
3
atau vitamin D
3
akan dipecah oleh sinar matahari, kelebihan paparan sinar matahari tidak menyebabkan intoksikasi
vitamin D
3
Holick, 2007. Bahan makanan sumber vitamin D yang berasal dari hewani diperkirakan
mempunyai bioavailabilitas 60 dibandingkan suplemen vitamin. Bahan makanan sumber susu mempunyai bioavailabilitas 3-10 kali lebih baik
dibandingkan bahan makanan sumber yang larut dengan minyak. Peningkatan
Universitas Sumatera Utara
bioavailabilitas dalam susu tersebut dipengaruhi oleh faktor yang bersifat stimulator yaitu fraksi laktalbumin susu Holmes dan Kummerow, 1983.
Secara alami sangat sedikit makanan yang mengandung atau difortifikasi vitamin D, termasuk vitamin D
2
dan D
3
. Vitamin D
2
diproduksi melalui irradiasi sinar ultra violet ergosterol dari jamur, dan vitamin D
3
melalui irradiasi 7- dehidroksikolesterol dari lanolin. Kedua bahan tersebut digunakan untuk
membuat suplemen vitamin D Holick, 2007. Bahan makanan sumber dan kandungan vitamin D tercantum pada tabel 2.5.
Kecukupan vitamin D tidak hanya penting untuk kesehatan tulang saja tetapi juga untuk fungsi optimal organ dan jaringan seluruh tubuh. Kebutuhan
meningkat seiring pertumbuhan usia, masa remaja adalah masa yang paling tinggi kebutuhan akan vitamin D sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi AKG untuk
vitamin D. Angka kecukupan gizi vitamin D yang dianjurkan untuk orang Indonesia berdasarkan PERMENKES RI tahun 2013 tercantum pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Angka Kecukupan Gizi Vitamin D yang Dianjurkan
Golongan umur tahun Angka Kecukupan Gizi mcg
16-18 19-29
30-49 50-64
65-80 Lebih dari 80
15 15
15 15
20 20
Sumber: PERMENKES RI, 2013
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Bahan Makanan Sumber, Suplemen, dan Sumber Bahan
Farmasi Vitamin D
2
dan D
3
Sumber Kandungan vitamin D
Sumber alami: Salmon
Segar, di alam Segar, ternak
Kalengan Sarden, kalengan
Mackerel, kalengan Tuna, kalengan
Minyak ikan kod Ikan berlemak
Jamur shiitake Jamur kancing
Kuning telur Paparan sinar matahari, radiasi UV B
600-1000 SI D
3
100-250 SI D
3
dan D
2
300-600 SI D
3
300 SI D
3
250 SI D
3
230 SI D
3
400-1000 SI D
3
1000 SI D
3
100-1600 SI D
2
40 SI D
2
20 SI D
3
dan D
2
3000 SI D
3
Makanan fortifikasi Susu
Jus jeruk Formula susu bayi
Yoghurt Mentega
Margarin Keju
Sereal sarapan pagi 100 SI 240 mL D
3
100 SI 240 mL D
3
100 SI 240 mL D
3
100 SI 240 mL D
3
50 SI 100 gr D
3
430 SI 100 gr D
3
100 SI 85 gr D
3
100 SI porsi D
3
Suplemen Bentuk resep
Vitamin D
2
Ergocalciferol Drisdol vitamin D
2
suplemen cairan Multivitamin
Vitamin D
3
50.000 SI kapsul 8000 SI mL
400 SI 400, 800, 1000, dan 2000 SI
Sumber: Holick, 2007 ; Almatsier 2010 Ket: 1 SI Satuan Internasional= 0,025 g vitamin D; 1 g vitamin D=40 SI
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang