commit to user
12
c.  Sinusoid Hepar Merupakan  pembuluh  tidak  teratur,  hanya  terdiri  dari  satu  lapis
endotel yang tidak kontinyu. Sel-sel endotel dipisahkan dari hepatosit yang berdekatan  oleh  celah  subendotel  yang  disebut  celah  Disse.  Sinusoid  juga
mengandung sel-sel fagosit dari retikuloendotelial yang dikenal sebagai sel Kupffer dan sel-sel endotel
Juncqueira et al., 1998 .
4. Mekanisme  kerusakan  hepar  yang  diakibatkan  oleh  parasetamol  dan
mekanisme hepatoprotektor Curcuma longa
Kerusakan  hepar  akibat  parasetamol  dapat  terjadi  karena  reaksi toksik,  alergi,  dan  radikal  bebas.  Kerusakan  tersebut  berupa  nekrosis  sel
hepar.  Pada  sel  hepar  yang  mengalami  nekrosis  dapat  terjadi  perubahan  lisis dan  perubahan  inti  sel.  Perubahan  inti  sel  merupakan  petunjuk  paling  jelas
dari sel yang mengalami nekrosis Price dan Wilson, 1997. Perubahan inti sel memberikan  satu  dari  tiga  pola  semuanya  disebabkan  oleh  pemecahan
nonspesifik  DNA.  Pola  pertama  adalah  kariolisis,  basofilia  kromatin  bisa memudar,  agaknya  disebabkan  oleh  aktivitas  DNAase.  Pola  kedua  adalah
piknosis, ditandai dengan melisutnya inti sel dan peningkatan basofil, dimana DNA  berkondensasi  menjadi  massa  yang  melisut  padat.  Pola  ketiga  adalah
karioreksis,  dimana  terjadi  fragmentasi  inti  sel  yang  piknotik  Kumar  et  al.,
commit to user
13
2007.  Biasanya  nekrosis  terjadi  di  zona  3  sebagai  lokasi  enzim  yang mengubah parasetamol menjadi metabolit aktif Wenas, 1996.
Ketika  asupan  parasetamol  jauh  melebihi  dosis  terapi,  jalur glukoronidasi  dan  sulfasi  dipisahkan  dan  jalur  sitokrom  P450  bebas  menjadi
penting.  Selama  gluthatione  tersedia  untuk  konjugasi  parasetamol  tersebut tidak  akan  terjadi  hepatotoksisitas.  Namun,  gluthatione  yang  terpakai  akan
lebih cepat dari regenerasinya, akhirnya akan terjadi pengosongan gluthatione dan  terjadi  penimbunan  metabolit  yang  toksik  dan  reaktif.  N-asetil-p-
benzoquinonimin NAPQI merupakan metabolit minor dari parasetamol yang sangat aktif dan bersifat  toksik bagi hati. Metabolit ini akan bereaksi dengan
gugus nukleofilik yang terdapat pada makromolekul sel hepar, seperti protein, menghasilkan  hepatotoksisitas  yang  menyebabkan  nekrosis  sel  hepar
Wilmana, 2007; Katzung, 2002. NAPQI mengandung ion superokida  O
2 -
. Ion  superoksida  ini  dapat  bereaksi  dengan  nitrit  oksida  NO,  di  mana  pada
penggunaan  parasetamol  yang  berlebih  terjadi  peningkatan  sintesis  NO. Reaksi  antara  ion  superoksida  dan  nitrit  oksida  dapat  menghasilkan
peroksinitrit ONOO
-
. Peroksinitrit
akan menitrasi
protein yang
menghasilkan efek toksik pada sel hepar James et al., 2003 Ion  superoksida  yang  terdapat  pada  NAPQI    dapat  saling  bereaksi
membentuk  hidrogen  peroksida  H
2
O
2
.  Hidrogen  peroksida  melalui  reaksi Fenton  dan  Haber  Weiss  membentuk  radikal  hidroksil  OH
-
.  Radikal
commit to user
14
hidroksil  dapat menyebabkan terjadinya peroksidasi  lipid  yang menghasilkan efek toksik pada sel hepar.
James  et  al.  2004  menyatakan  bahwa  pada  penggunaan parasetamol  dengan  dosis  berlebih,  dapat  menyebabkan  terjadinya
peningkatan  sitokin  proinflamasi,  TNF- α dan interleukin-1β, sitokin tersebut
memicu terjadinya inflamasi yang menghasilkan efek toksik pada sel hepar. Kunyit  kuning  Curcuma  longa  mengandung  kurkumin  sebagai
komponen utama. Kurkumin yang terkandung dalam ekstrak mentah rimpang kunyit sekitar 70-76. Kurkumin mempunyai efek meningkatkan gluthatione-
S-transferase  GST  hepar  Sharma  et  al.,  2001.  Kurkumin  juga  memiliki kemampuan  menangkap  ion  superoksida.  Kurkumin  memiliki  efek
penghambatan  terhadap  sitokin  proinflamasi,  TNF- α  dan  interleukin-1β
Kohli et al., 2004.
commit to user
15
B. Kerangka Pemikiran :