commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kunyit kuning atau Curcuma longa, familia Zingiberaceae, merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropik maupun subtropik di dunia, dan
dibudidayakan di negara-negara Asia, terutama: India, Cina, Malaysia dan Indonesia. Tanaman tersebut secara tradisional digunakan sebagai bumbu
masakan, pewarna maupun obat Firstya, 2007. Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah zat
warna kurkuminoid
kurkumin, desmetoksikurkumin
dan bisdesmetoksikurkumin, minyak atsiri, protein, fosfor, kalium, besi, vitamin C.
Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar Anand et al., 2008. Kadar total kurkuminoid sering dihitung sebagai
persentase kurkumin dan karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih menekankan pada kurkumin Sumiati dan Adyana,
2004. Kurkumin
[1,7-bis-4-hidroksi-3-metoksifenilhepta-1,6-diena-3,5- dion] merupakan bahan alami yang terdapat di berbagai spesies Curcuma.
Kurkumin merupakan komponen penting dari Curcuma longa yang memberikan warna kuning yang khas. Kurkumin termasuk golongan senyawa polifenol
Antony et al., 2008. Polifenol merupakan senyawa yang bersifat antioksidan.
commit to user
2
Pada ekstrak mentah rimpang kunyit kuning terkandung 70-76 kurkumin, sekitar 16 desmetoksikurkumin dan sekitar 8 bisdesmetoksikurkumin, yang ketiganya
sering disebut sebagai kurkuminoid. Penelitian yang luas pada kurkumin telah menunjukkan spektrum efek terapi yang luas, seperti antioksidan, antiinflamasi,
antibakteria, antivirus, anti jamur, anti tumor, antispasmodik, dan hepatoproteksi Kohli et al., 2004.
Hepar hati adalah organ utama dari metabolisme obat, selain organ seperti saluran cerna, paru, kulit, dan ginjal Katzung, 2002. Oleh karena fungsi
hepar sebagai organ utama dari metabolisme obat, hepar rentan sangat mudah mengalami kerusakan jika obat tidak dikonsumsi sesuai aturan. Jika obat
dikonsumsi tidak sesuai aturan maka obat tersebut dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan pada hepar seperti pada penggunaan parasetamol
yang salah, dalam dosis tinggi, dan waktu yang lama dapat menimbulkan efek hepatotoksisitas yang merusak sel-sel hepar Sheen et al., 2002. Parasetamol
merupakan analgesik antipiretik yang dapat dibeli bebas oleh masyarakat tanpa resep dokter. Hal ini memungkinkan untuk terjadinya penggunaan parasetamol
dengan dosis dan lama yang berlebihan Wallace, 2004. Penggunaan parasetamol dengan dosis dan lama yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan hepar.
Parasetamol dapat menimbulkan kerusakan melalui metabolit N-asetil-p- benzoquinonimin NAPQI yang dapat bertindak sebagai radikal bebas James et
al., 2003.
commit to user
3
Kunyit kuning merupakan tumbuhan yang mudah ditemukan di Indonesia dan memiliki efek antioksidan, sedangkan parasetamol dosis yang
berlebihan dapat menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak hepar. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin membuktikan apakah pemberian sari
kunyit kuning dapat mengurangi kerusakan histologis hepar mencit yang diinduksi parasetamol.
B. Perumusan Masalah