c. Merumuskan strategi untuk mengelola isu
Setelah mengurutkan isu-isu strategis berdasarkan pada prioritas, urutan logika atau urutan waktu maka selanjutnya adalah
proses merumuskan strategi-strategi untuk mengelola isu strategis dan menjalankan misi dengan mengacu pada hasil evaluasi yang
telah dilakukan. Strategi-strategi tersebut dapat berupa perumusan program-program strategis. Strategi harus dipilih yang sesuai dengan
analisis lingkungan eksternal dan internal. Seperti yang diungkapkan Bryson 2005:189 bahwa strategi merupakan pola tujuan, kebijakan,
program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menekankan pada bagaimana organisasi, apa saja yang dikerjakan,
dan alasan organisasi mengerjakannya. Strategi yang efektif harus memenuhi kriteria seperti harus dapat bekerja, secara politik dapat
diterima oleh stakeholder, sesuai filosofi dan nilai organisasi, memiliki etika, moral, hukum organisasi, serta harus mampu
menghadapi isu strategis yang mesti diselesaikan Bryson, 2005:69- 70.
Menurut Rangkuti
2006:19 macam-macam
strategi merupakan gabungan dari beberapa faktor, dan akan membentuk
kuadran-kuadran berikut:
Gambar 1. 4 Diagram Analisis SWOT
3. Mendukung Strategi 1. Mendukung Strategi Turnaround Agresif
4. Mendukung Strategi 2. Mendukung Strategi Defensif Diversifikasi
Freddy Rangkuti, 2006:19 Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa :
a Kuadran 1, pada posisi ini merupakan suatu situasi dimana
organisasi berada pada kondisi yang menguntungkan. Hal ini disebabkan organisasi memiliki kekuatan dan peluang yang
mendorong untuk menangkap peluang yang ada. Strategi yang tepat adalah Agresif.
b Kuadran 2, pada posisi ini organisasi menghadapi berbagai
ancaman tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang paling tepat diterapkan adalah menggunakan
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTENAL
BERBAGAI ANCAMAN
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi Diversifikasi.
c Kuadran 3, pada posisi ini organisasi menghadapi peluang pasar
yang sangat besar dan dihadapkan pada kelemahan internal. Maka strategi yang harus diambil adalah Strategi Turnaround.
d Kuadran 4, pada posisi ini organisasi berada dalam kondisi
paling buruk dimana organisasi menghadapi kelemahan internal sekaligus ancaman dari luar. Sehingga strategi yang paling tepat
adalah strategi Defensif. Sedangkan menurut Hadari Nawawi 2005:176-179 beberapa
strategi yang dapat dipilih bagi organisasi non profit adalah sebagai berikut :
a Strategi Agresif, dilakukan dengan membuat program-program
dan mengatur langkah-langkah atau tindakan
action
yang sifatnya mendobrak penghalang, tantangan, atau ancaman untuk
mencapai keunggulanprestasi yang ditargetkan. b
Strategi Konserpatif, strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan mengatur tindakan
action
yang sangat hati-hati, yang disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku.
c Strategi Difensif Strategi Bertahan, dilakukan dengan membuat
program mengatur langkah-langkah untuk keunggulanprestasi yang sudah dicapai.
d Strategi Kompetitif, tindakan atau program untuk mewujudkan
keunggulan yang melebihi orgaisasi non profit lainnya yang sejenjang atau sama posisinya.
e Strategi inovatif, dengan membuat program-program dan
mengatur langkah-langkah
action
agar organisasi non profit tampil sebagai pelopor pembaharuan dalam tugas pokoknya,
sebagai keunggulan atau prestasi. f
Strategi Diversifikasi, program-program dan tindakannya berbeda dengan apa yang telah dilakukan atau berbeda dengan
organisasi lainnya dalam memberikan pelayanan umum dan melaksanakan pembangunan.
g Strategi Preventif, program-program dan tindakan yang
dilakukan untuk
memperbaikimengoreksi kekeliruan
sebelumnya, baik yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri maupun oleh organisasi atasannya.
h Strategi Reaktif, program-program atau tindakannya menunggu
dan hanya memberi tanggapan jika telah diberi petunjukperintah, paengarahan, pedoman paelaksanaan, manajemen tidak berusaha
membuat dan menetapkan program-program dan proyek secara proaktif.
i Strategi Oposisi, program-program atau tindakannya, bersikap
menolak atau menantang menunda pelaksanaan setiap pengarahan, perintah, petunjuk atau bahkan mungkin peraturan
perundang-undangan dari organisasi atasan, yang dinilai atau sekiranya tidak menguntungkan atau mempersulit untuk
dilaksanakan.
j Strategi Adaptasi, strategi ini hampir sama dengan strategi
difensif, yaitu melakukan adaptasi dengan organisasi lain dan menyesuaikan dengan aturan, juklak dan petunjuk.
k Strategi Ofensif, semua tindakan atau program, memanfaatkan
peluang baik yang sesuai atau tidak dengan aturan, pengarahan, aturan pedoman organisasi.
l Startegi Menarik Diri, strategi ini dilakukan dengan
kecenderungan menghindari untuk membuat program-program atau tindakan yang sesuai dengan aturan, pedoman, arahan,
karena suatu sebab.
m Strategi Kontijensi, sebagai cara pemecahan masalah dengan
memilih alternatif yang paling meanguntungkan atau terbaik diantara yang terbaik, sesuai dengan petunjuk dan pedoman
organisasi atasan dan bahkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
n Strategi Pasif, membuat semua program-program dan tindakan,
menjalankan tugas sesuai aturan, dan lebih dominan pada pelaksanaan pekerjaan rutin.
3. Air Bersih