dengan lingkungannya, yang dikembangkan unuk mengatasi isu-isu strategis yang diambil.
Langkah kedelapan
, menciptakan organisasi yang efektif untuk masa depan. Langkah terakhir dalam proses perencanaan strategis,
organisasi mengemban deskripsi mengenai bagaimana seharusnya organisasi itu sehingga berhasil mengimplementasikan strateginya dan
mencapai seluruh potensinya Bryson, 2005:56-70. Selanjutnya dalam hal ini untuk melihat perencanaan strategis pada
PDAM Kabupaten Magetan peneliti hanya membatasi hanya pada tiga langkah saja yaitu dimulai dari langkah menilai lingkungan eksternal dan
internal, mengidentifikasi isu strategis, serta merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. Hal ini dikarenakan organisasi yang akan diteliti
sudah memiliki visi, misi dan mandat. Adapun langkah-langkah tersebut yakni:
a. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
1. Menilai Lingkungan Eksternal : Peluang dan Ancaman
Tim perencana harus mengeksplorasi lingkugan yang ada di luar organisasi dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman
yang dimiliki. Higgins 1985 mngartikan peluang sebagai suatu situasi dan faktor-faktor eksternal yang membantu organisasi
mencapai sasarannya sedangkan ancaman merupakan faktor- faktor eksternal organisasi yang menyebabkan organisasi tersebut
tidak dapat mencapai sasarannya dalam J. Salusu, 2004:319- 320.
Sedangkan Prof. Dr. Akdon 2007:112 mengemukakan bahwa lingkungan eksternal organisasi meliputi peluang dan
tantanganancaman. Peluang
opportunities
adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif yang membantu
organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi. Tantanganancaman
threats
adalah faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif yang dapat mengakibatkan
organisasi gagal dalam mencapai visi dan misi. Menurut Hunger dan Wheelen 2003:9 lingkungan
eksternal terdiri dari variabel-variabel kesempatan dan ancaman yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam
pengendalian jangka pendek manajemen puncak. Menurut Hunger dan Wheelen 2003:9-10 lingkugan
eksternal memiliki dua bagian: a
Lingkungan kerja, terdiri dari kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi
utama organisasi. Misalnya pemegang saham, pemerintah, pesaing, pelanggan, kelompok kepentingan khusus.
b Lingkungan sosial, terdiri dari kekuatan umum. Kekuatan itu
tidak berhubungan langsung dengan aktifitas-aktifitas jangka pendek organisasi tetapi mempengaruhi keputusan-keputusan
jangka panjang. Misalnya menggambarkan kekuatan- kekuatan ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-
hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.
2. Menilai Lingkungan Internal : Kekuatan dan Kelemahan
Hunger menyebutkan lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam
organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak 2003:11.
Menurut Higgins 1985 kekuatan merupakan situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif dimana organisasi
memiliki keuntungan stratejik dalam mencapai sasarannya sedangkan kelemahan adalah suatu situasi dan keridakmampuan
internal yang mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya dalam J. Salusu. 2004:291.
Prof. Dr. Akdon mengartikan kekuatan
strengths
sebagai situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang
memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan strategik dalam mencapai visi dan misi. Sedangkan kelemahan merupakan situasi
dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif yang menghambat organisasi mencapai atau melampaui pencapaian
visi dan misi Akdon, 2007:111.
Gary F. Keller dalam
International Journal Strategic Change Management
mengungkapkan sebagai berikut: “
Strengths: Internal qualities, circumstances, or conditions
that contribute to the organisation’s ability to achieve its
mission. These elements are organisation enhancing. Weaknesses
–
characteristics, conditions, or circumstances that restrict, detract, or even prevent the realisation of the
organisation’s
mission
. ” Gary F. Keller, 2006:80
Kekuatan: kualitas internal, situasi, atau kondisi yang memberikan kontribusi pada kemampuan organisasi untuk
mencapai misinya. Kelemahan – karakteristik, kondisi, atau
keadaan yang membatasi, mengurangi, atau bahkan mencegah realisasi misi suatu organisasi. Gary F. Keller,
2006:80
Menurut Hunger 2003:11-12 variabel-variabel lingkungan internal kekuatan dan kelemahan tersebut antara lain:
a Struktur, ialah suatu cara bagaimana suatu perusahaan
dikoordinasikan berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja.
b Budaya, ialah suatu pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-
nilai yang diterapkan oleh anggota organisasi. Dalam hal ini norma-norma organisasi yang terbentuk memunculkan dan
mendefinisikan perilaku yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak sampai karyawan operatif.
c Sumber daya, ialah asset yang merupakan bahan baku bagi
produksi barang dan jasa organisasi. Misalnya, keahlian orang, kemampuan, dan bakat manajerial yang meliputi asset
keuangan dan fasilitas pabrik.
b. Identifikasi Isu Strategis