Air Bersih Tinjauan Pustaka

g Strategi Preventif, program-program dan tindakan yang dilakukan untuk memperbaikimengoreksi kekeliruan sebelumnya, baik yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri maupun oleh organisasi atasannya. h Strategi Reaktif, program-program atau tindakannya menunggu dan hanya memberi tanggapan jika telah diberi petunjukperintah, paengarahan, pedoman paelaksanaan, manajemen tidak berusaha membuat dan menetapkan program-program dan proyek secara proaktif. i Strategi Oposisi, program-program atau tindakannya, bersikap menolak atau menantang menunda pelaksanaan setiap pengarahan, perintah, petunjuk atau bahkan mungkin peraturan perundang-undangan dari organisasi atasan, yang dinilai atau sekiranya tidak menguntungkan atau mempersulit untuk dilaksanakan. j Strategi Adaptasi, strategi ini hampir sama dengan strategi difensif, yaitu melakukan adaptasi dengan organisasi lain dan menyesuaikan dengan aturan, juklak dan petunjuk. k Strategi Ofensif, semua tindakan atau program, memanfaatkan peluang baik yang sesuai atau tidak dengan aturan, pengarahan, aturan pedoman organisasi. l Startegi Menarik Diri, strategi ini dilakukan dengan kecenderungan menghindari untuk membuat program-program atau tindakan yang sesuai dengan aturan, pedoman, arahan, karena suatu sebab. m Strategi Kontijensi, sebagai cara pemecahan masalah dengan memilih alternatif yang paling meanguntungkan atau terbaik diantara yang terbaik, sesuai dengan petunjuk dan pedoman organisasi atasan dan bahkan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. n Strategi Pasif, membuat semua program-program dan tindakan, menjalankan tugas sesuai aturan, dan lebih dominan pada pelaksanaan pekerjaan rutin.

3. Air Bersih

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO. 907MENKESSKVII2002 disebutkan pengertian air bersih clean water adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO. 907MENKESSKVII2002, untuk mengetahui syarat kualitas air bersih sesuai Permenkes disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. 3 Kriteria Kualitas Air Bersih N0. Parameter Satuan Batas max. yang diperbolehkan I FISIKA 1. Bau - Tidak. Berbau 2. Total padatan terlarut TDS mgl 1000 3. Kekeruhan Skala NTU 5 4. Rasa - Tidak berasa 5. Suhu o C Suhu udara ± 3 o C 6. Warna TCU 15 II KIMIA ANORGANIK 1. Air Raksa mgl 0,001 2. Alumunium mgl 0,2 3. Arsen mgl 0,01 4. Barium mgl 0,7 5. Besi mgl 0,3 6. Flourida mgl 1,5 7. Kadmium mgl 0,003 8. Kesadaran mgl 500 9. Klorida mgl 250 10. Kromium mgl 0,05 11. Mangan mgl 0,1 12 Nitrat, sbg NO 3 mgl 10 13. Nitrit, sbg NO 2 mgl 3 14. pH mgl 6,5-8,5 15. Selenium mgl 0,01 16. Seng mgl 3 17. Sianida mgl 0,07 18. Sulfat mgl 250 19. Hydrogen sulfide mgl 0,05 20. Tembaga mgl 2 21. Timbale mgl 0,01 22. Chlor mgl 5 23. Natrium mgl 200 24. Amoniak mgl 1,5 25. Nikel mgl 0,02 III KIMIA ORGANIK 1. Deterjen mgl 50 2. Bahan organik pestisida, Disinfektan mgl - Keterangan : Zat kimia bersifat racun - Tidak diperiksa Dari tabel tersebut dapat diketahui syarat kualitas air bersih yaitu harus bebas dari bahan-bahan anorganik dan organik. Dengan kata lain kualitas air bersih harus bebas bakteri, zat kimia, racun, limbah berbahaya dan lain sebagainya. Parameter kualitas air bersih yang berhubungan langsung dengan kesehatan sesuai Permenkes tersebut adalah berhubungan dengan mikrobiologi, seperti bakteri E.Coli dan total koliform. Yang berhubungan dengan kimia organik berupa arsenik, flourida, kromium, kadmium, nitrit, sianida dan selenium. Sedangkan parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan, antara lain berupa bau, warna, jumlah zat padat terlarut TDS, kekeruhan, rasa, dan suhu. Untuk parameter kimiawi berupa aluminium, besi, khlorida, mangan, pH, seng, sulfat, tembaga, sisa khlor dan amoniak.

4. Pengertian Perusahaan Daerah Air Minum