50
8. Pendingan Pendingan dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari keretakan
akibat tegangan termal dengan membiarkan sampel tetap didalam oven yang telah dalam kondisi mati selama 12 jam, kemudian sampel
dikeluarkan untuk dilakukan pengukuran – pengukuran.
3.7 PENGUKURAN POROSITAS DAN DENSITAS
Pengukuran densitas dilakukan dengan menimbang massa kering dengan Neraca Ohauss dan menghitung volum sampel dengan menukur diameter dan
tebal sampel dengan menggunakan Jangka sorong, lalu dihitung pengukuran porositas menggunakan persamaan 2.1 dan densitas dengan menggunakan
persamaan 2.2.
3.8 PENGUKURAN PERMIABILITAS
Pengukuran permiabilitas dilakukan berdasarkan satuan internasional yang tertera pada persamaan 2.3 dan cara penentuan permeabilitas adalah :
1 Dengan permeameter, suatu alat pengukur yang mempergunakan gas. 2 Dengan penaksiran kehilangan sirkulasi dalam pemboran.
3 Dari kecepatan pemboran 4 Berdasarkan test produksi terhadap penurunan tekanan dasar lubang
bottom-hole pressure-decline. Koesoemadinata, 1980
3.9 PENGUJIAN KEKERASAN, KUAT TEKAN, KUAT IMPAK
Pengujian kekerasan dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan, yaitu dengan menggunakan Equatif Hardness Tester. Hasil pengujian
langsung tertera di monitor alat dalam satuan VH Vickers Hardness.
3.10 PENGUJIAN EMISI GAS BUANG
Uji emisi gas buang kendaraan dilakukan di Bengkel Sehat Motor, dengan menggunakan Gas Analyzer, yang bekerja secara komputerisasi. Pengujian
dilakukan dengan memasukkan sampel berbentuk silinder ke dalam sarang yang telah disiapkan dan di pasang pada knalpot yang berdekatan dengan mesin.
Kemudian pengujian dilakukan dengan memasukkan sensor deteksi gas buang ke
Universitas Sumatera Utara
51
ujung kanlpot, pengujian untuk tiap sampel dilakukan selama 10 menit, dengan putaran mesin 1500 rpm. Kemudian hasil uji emisi untuk tiap putaran mesin
tercatat di layar komputer dan dicetak.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 POROSITAS, DENSITAS DAN PERMEABILITAS
Dari data hasil pengujian yang telah dilakukan maka porositas, densitas dan permeabilitas didapat data hasil pengujian seperti diperlihatkan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Porositas, Densitas dan Permeabilitas
No Abu
cangkang kelapa sawit
m
kering
m
basah
V
kering
Densitas Porositas
Permea bilitas
10
-3
kg 10
-3
kg 10
-6
m
3
10
3
kgm
3
Pa
1 96
128 83,30
1,15 38,42
73,55 2
5 98
136 86,64
1,13 43,86
132,39 3
10 101
144 90,48
1,12 47,52
161,81 4
15 86
128 77,61
1,11 54,12
196,13 5
20 86
131,5 77,95
1,10 58,37
357,94
Dengan menggunakan persamaan 2.1 lampiran A besar porositas bertambah besar antara 38,42 - 58,37, dengan menggunakan persamaan 2.2
lampiran B besar densitas bertambah kecil antara 1,10 x 10
3
– 1,15 x 10
3
kgm
3
dan dengan menggunakan persaman 2.3 lampiran C besar permeabilitas sampel yang diukur bertambah besar antara 73,55 – 357,94 Pa.
Universitas Sumatera Utara