27
mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik,memicu asma dan kanker paru-paru Anneahira:2012
Uji emisi gas buang dengan menggunakan alat gas analyzer, alat ini dapat menunjukkan kadar zat-zat polutan yitu CO, CO
2
, dan HC yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Hasil pengukuran alat ini dapat langsung dikatehui
melalui print out yang langsung keluar dari alat tersebut. Hasil pengukuran meliputi kadar CO , HC ppm, CO
2
, maupun O
2
. Gas analyzer dihubungkan dengan mobil melalui pipa plastik yang dihubingkan ke baterai dan
mesin mobil, kemudian mobil dihidupkan sementara gas analyzer di set ke posisi nol, kemudian sensor dimasukkan ke dalam knalpot kendaraan dan secara
otomatis, alat bekerja serta hasil langsung tertera pada monitor alat. Sembiring; 2000
2.3 PENGERTIAN DAN MATERIAL KERAMIK BERPORI
Keramik berasal dari kata “Ceramos” yang berarti batuan yang berasal dari pengunungan, dan selanjutnya menjadi kata “ceramic” yang dalam bahasa Inggris
berarti bahan anorganik dan metalik yang merupakan campuran metal dan non metal yang terikat secara ionik dan kovalen Sembiring, 2010.
Keramik berporositas telah berhasil dibuat dan dimanfaatkan sebagai filter dalam penuangan logam cair, sebagai katalisator yang biasa ditempatkan dalam
sistem gas buang kenderaan bermotor Van Vlack, 1985. Demikian halnya yang dilakukan oleh Lindqvist dan Liden pada pembuatan keramik berpori dari bahan
alumina melalui cara slip casting dengan cara menambahkan tepung jagung Lindqvist dan Liden, 2000.
Refractron Technologies Corp New York USA, adalah badan yang meneliti dan memproduksi keramik berpori, dengan karakteristik standar porositas antara
40-50, sedangkan HP Technical Ceramics memproduksi keramik berpori dengan standar porositas 35 - 50.
Keramik berpori yang berfungsi sebagai filter lebih banyak dipergunakan sebagai penyaring air untuk menjernihkan dan menghilangkan aroma, tetapi
dewasa ini aplikasinya sudah lebih luas dan variatif.
Universitas Sumatera Utara
28
2.4 MAGNESIUM OKSIDA MgO
Magnesium adalah salah satu unsur yang paling luas penyebarannya dan merupakan 1,9 dari kerak bumi. Biasanya magnesium terdapat dalam bentuk
klorida, silikat, hidrat, oksida, sulfat atau karbonat. Semua unsur golongan II A jika dibakar dengan oksigen membentuk oksida MO. Salah satu contohnya
adalah MgO. MgO diperoleh dari pemanasan MgSO
4
dan MgCO
3
.
895
o
MgSO
4
CMgO+SO
3
540
o
MgCO
3
CMgO+CO
2
Gambar 2.1: Serbuk Magnesium Oksida
Bila magnesium karbonat atau hidroksida dipanaskan terbentuklah magnesium oksid. Oksida ini dapat digunakan untuk bermacam tujuan misalnya
vulkanasi karet, sebagai bahan untuk membuat berbagai senyawa magnesium lainnya, sebagai bahan refraktori dan sebagai abrasif. Magnesium oksida juga
banyak dipakai dalam sistem pengendalian pencemaran untuk menyingkirkan sulfur dioksida dari gas cerobong asap. Austin,1996
Magnesium oksida MgO atau magnesia juga merupakan salah satu jenis bahan keramik yang mempunyai titik lebur yang tinggi yaitu sekitar 3073 K,
digunakan pada temperatur refractory yang tinggi, electrical insulation,
Universitas Sumatera Utara
29
pembungkus makanan, kosmetik dan hal-hal yang berkenaan dengan bidang farmasi. Magnesium oksida adalah suatu mineral padat putih yang dapat terbentuk
secara alami dari magnesium dan oksida, dibentuk oleh suatu ikatan ionik antara satu atom magnesium dan satu atom oksida yang membentuk struktur kristal FCC
Af”idah, 2007, seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Struktur kristal MgO Web element, 2008
Tabel 2.1 Karakteristik Fisis MgO Web element, 2008 No
Sifat-sifat Nilai
1. Struktur kristal
FCC 2.
Warna Putih
3. Bentuk
Kristal padat 4.
Densitas 3600 Kg.m-3
5. Titik didih
3600 oC 6.
Titik leleh 2830 oC
Magnesia banyak digunakan sebagai material konstruksi yang tahan panas dan sebagai wadah atau tempat untuk melebur lapisan logam. MgO merupakan
Universitas Sumatera Utara
30
salah satu bahan keramik yang banyak digunakan dalam bahan komposit, yaitu sebagai penguat filter yang dapat memperbaiki sifat mekanik dan fisis dari suatu
material. MgO bersifat higroskopik secara alami, oleh sebab itu MgO harus diletakkan dalam suatu wadah yang dapat melindunginya dari embun, jika tidak
maka akan terbentuk magnesium hidroksida MgOH
2
yang mengandung air. Untuk mengembalikan magnesium hidroksida menjadi magnesium oksida maka
harus dilakukan pemanasan untuk menghilangkan kandungan air didalamnya Af”idah, 2007.
2.5 KARBON AKTIF