51
2. Data Sekunder Data tingkat kunjungan, tingkat hunian kamar Hotel Syariah Aceh House
Medan pada tahun 2013, serta gambaran umum data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Dalam penelitian
ini data sekunder yang digunakan adalah referensi yang di peroleh melalui studi kepustakaan, untuk memperoleh informasi dari buku-buku referensi,
dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder ini mengacu pada objek penelitian yakni Hotel Syariah Aceh House
Medan.
3.7 Teknik analisis
3.7.1 Teknik Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya
dengan menggunakan alat analisis statistik. Pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap yaitu:
3.7.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya satu kuesioner Ghozali, 2010. Satu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada pertanyaan
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatau yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai
rhitungpada tabel Correlations pada total nilai Pearson Correlation untuk tiap indicator variabel dengan nilai rtabel dengan ketentuan untuk degree of freedom
df = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yang digunakan dan k adalah jumlah
Universitas Sumatera Utara
52
variable independennya Ghozali, 2010. Dengan jumlah sampel n adalah dan tingkat signifikansi 0,05 maka rtabel pada penelitian ini adalah:
r 0,05 ; 80-3 = 77 Bila :
, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid
≤ , berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing-
masing pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha lebih besar
dari 0,600 Ghozali, 2010.
3.7.1.3 Uji Korelasi Pearson
Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas X yaitu: :
kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi terhadap keputusan menginap Y konsumen dalam keputusan pembelian jasa penginapan. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
53
Dimana : = Pearson r correlation coefficient
n = jumlah sampel Y= variabel terikat keputusan menginap
X= variabel bebas fasilitas, pelayanan dan lokasi Korelasi positif dan negatif. Korelasi positif menunjukkan arah
yang sama hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan
arah yang berlawanan, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 menjadi semakin kecil atau sebaliknya.
Angka korelasi berkisar antara 0 s.d 1. Besarnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel, kriteria angka
penilaian korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Penilaian Angka Korelasi
Angka Korelasi Hubungan Variabel
– 0,25 Korelasi Lemah Dianggap tidak ada
0,25 – 0,5
Korelasi Cukup 0,5
– 0,75 Korelasi Kuat
0,75 – 1
Korelasi Sangat Kuat Sumber: Sarwono dan Suhayati 2010:77
Universitas Sumatera Utara
54
1. Rumus yang digunakan bila variabel bebas X=fasilitas terhadap keputusan menginap adalah:
Dimana : = Pearson r correlation coefficient
n = jumlah sampel
Y = keputusan menginap
= fasilitas 2. Rumus yang digunakan bila variabel bebas X=pelayanan terhadap
keputusan menginap adalah:
Dimana : = Pearson r correlation coefficient
n = jumlah sampel
Y = keputusan menginap
= pelayanan 3. Rumus yang digunakan bila variabel bebas X=lokasi terhadap keputusan
menginap adalah:
Universitas Sumatera Utara
55
Dimana : = Pearson r correlation coefficient
n = jumlah sampel
Y = keputusan menginap
= lokasi
3.7.1.4 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi