Hasil Eksplorasi . HASIL DAN PEMBAHASAN
kode tersebut. Dimulai dari kode [8, 2, 5], dikonstruksi dengan mendefinisikan
matriks B berukuran 2
6 berikut
B = 1 1 1 1
1 1 1 1 .
Matriks ini kemudian dipakai sebagai matriks dasar untuk diperluas menjadi matriks
′
berordo 4 7 yang mendefinisikan kode optimal kuat [11, 4, 5]. Proses
perluasan dari B ke
′
dilakukan dengan menambah satu kolom nol pada B,
dilanjutkan menambah dua vektor 7 bit yang memenuhi syarat strategi. Tanpa memperhatikan relasi ekivalensi, hasil eksplorasi komputatif menunjukkan ada
108 macam
′
, salah satunya
= 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 Dengan langkah yang sama
diperluas ke berordo 9 8 yang
mendefinisikan kode optimal kuat [17, 9, 5]. Tanpa memperhatikan relasi ekivalensi, hasil eksplorasi komputatif menunjukkan ada 144 macam
, salah satunya
= 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
Percobaan untuk memperluas ke
untuk mendapatkan kode optimal kuat [23, 14, 5] adalah gagal. Dalam hal ini
hanya mampu diperluas ke lebih dari 872 kode optimal-D [22, 13, 5]. Namun demikian, strategi rekonstruksi
berhasil mendefinisikan 3 kode optimal kuat [23, 14, 5] yang salah satunya direpresentasikan oleh matriks
berordo 14 9 berikut
= 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
Kemudian diperluas menjadi matriks berukuran 21 10 yang mendefinisikan
kode dengan parameter [31, 21, 5], tetapi konstruksi ini hanya mampu mendapatkan 423 kode dengan parameter [30, 20 5] yang salah satunya
direpresentasikan oleh matriks
= 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
Dari matriks disimpan di data, kemudian dijadikan basis untuk mendapatkan
kode [31, 21, 5] dengan cara menghapus lima baris matriks kemudian
menambahkan enam vektor yang memenuhi syarat strategi, ternyata dengan cara ini berhasil mendapatkan 1 kode dengan parameter [31, 21, 5] yang
direpresentasikan oleh matriks berikut:
= 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 Percobaan memperluas kode ini untuk meningkatkan dimensi dilakukan
dengan cara menghapus baris ke 21, 20, 19, 18, 17, 9, 8, 6, 2 dan 1 matriks kemudian ditambahkan 12 vektor baris yang memenuhi syarat, akhirnya diperoleh
satu kode dengan parameter [33, 23, 5]. Kode tersebut direpresentasikan oleh matriks
yang berordo 1 berikut:
= 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 Untuk kasus d = 7, dari tabel Brouwer kode optimal kuat mempunyai
parameter terurut dari dimensi terendah [11, 2, 7], [15, 5, 7], [23, 12, 7], [27, 14, 7], dan [31, 17, 7], untuk k 17 merupakan open problem. Dimulai dari kode [11,
2, 7], dikonstruksi dengan n 2 9 berikut:
mendefinisikan matriks B berukura B
= 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 .
Matriks ini kemudian dipakai sebagai matriks dasar untuk diperluas menjadi matriks
berordo 5 10 yang mendefinisikan kode [15, 5, 7]. Proses perluasan
dari B ke dilakukan dengan menambah satu kolom nol pada B, dilanjutkan
menambah tiga vektor 10 bit yang memenuhi syarat strategi. Tanpa memperhatikan relasi ekivalensi, hasil eksplorasi komputatif menunjukkan ada
144 macam , dengan mereduksi kode yang saling ekivalen maka diperoleh 2
kode optimal kuat [15, 5 , 7], salah satunya adalah
= 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1
.
Selanjutnya diperluas menjadi
yang berordo 12 11 yang merepresentasikan kode optimal kuat [23, 12, 7]. Dari hasil eksplorasi diperoleh 8
kode optimal kuat [23, 12, 7] yang tidak saling ekivalen. Salah satu dari kode tersebut adalah
= 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Adding satu bit paritas dari kode ini menghasilkan kode Golay [24, 12, 8] yang telah dibuktikan unik. Generator matriks Golay [24,12,8] dinyatakan sebagai
= I,B dengan I adalah matriks identitas 12
1 dan matriks B berikut:
Kanemasu,1990. Kemudian
diperluas menjadi berordo 14
13 dengan cara menambahkan dua kolom nol pada
dan dua vektor 13 bit yang memenuhi syarat strategi, tetapi
gagal didapatkan dengan cara ini. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi untuk mendapatkan kode optimal kuat [27, 14, 7] dengan
menggunakan satu kali basis matriks berikut:
B = 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1
.
Matriks B dirubah posisi matriks kolomnya. Kemudian dilacak semua kemungkinan 1 vektor yang bisa ditambahkan ke matriks B , kemudian dicoba
kombinasi dua vektor yang bisa ditambahkan kematriks B, sampai akhirnya dapat
menambahkan 10 vektor yang memenuhi syarat strategi sehingga didapat 1 kode
optimal kuat [27, 14, 7] yang dipresentasikan oleh matriks
berukuran 14
1 berikut:
= 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 .
Matriks digunakan untuk mendapatkan kode optimal kuat berikutnya dengan
cara menambah satu kolom nol pada kolom terakhir kemudian dicoba menghapus 4 vektor barisnya sehingga didapat matriks berukuran 10
14, kemudian diperluas lagi dengan mencoba menambah 1 vektor, 2 vektor, 3 vektor dan
ternyata hanya bisa sampai 5 vektor. Sehingga diperoleh kode dengan parameter [29,15,7] yang dipresentasikan oleh matriks
yang berordo 15 1 berikut:
= 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 .
Eksplorasi dilanjutkan dengan menggunakan matriks ,
menghapus baris ke-12, baris ke- 4, baris ke-3, baris ke-2 dan baris ke-1, sehingga diperoleh
matriks baru berordo 10 1 . Matriks ini ditambahkan 5 vektor yang diambil
dari data sebelumnya. Akhirnya diperoleh 4 kode optimal [30,16,7] yang tidak saling ekivalen. Salah satu matriksnya yaitu:
= 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 .
Matriks ini digunakan lagi untuk mendapatkan matriks yang berordo 17 14
dengan cara menghapus baris ke-17, 16,15,14,12 dan baris ke-9 dan kemudian dicoba menambahkan 7 vektor baris yang memenuhi syarat strategi. Akhirnya
diperoleh 4 kode optimal [31,17,7] yang tidak saling ekivalen. Salah satu matriksnya adalah
=
1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1
.
Percobaan untuk meningkatkan dimensi kode belum berhasil. Kegagalan ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan komputer yang digunakan, sehingga
tidak bisa melacak semua kemungkinan kombinasi atau mungkin juga karena
pemilihan kode dasar matriks B awal yang kurang baik.
Dari hasil eksplorasi di atas kode-kode optimal kuat yang sudah berhasil dikonstruksi dirangkum pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Hasil-hasil konstruksi kode optimal kuat berjarak minimum 5
Parameter [n,