=M[2]; d:=7: k:=B[1]; =mind-1,k; L:=ListKombMM,

ABSTRACT ASRIZA RAHMA. Construction of Strongly Optimal Linear Binary Codes with Minimum Distance of 5 and 7. Under supervision of SUGI GURITMAN and NUR ALIATININGTYAS. A code which is also a subspace of is called linear binary code. If C has length n, dimension k and minimum distance d, then C is an [n, k, d] code. The main problem in coding theory is optimizing one of the parameters n, k, and d for given values of the others. In this research, the strongly optimal linear binary codes are constructed by using Gilbert-Varshamov bound and implemented using MAPLE software. In this case, the constructed basic code C[n, k, d] is then extended to obtain the code [ , , ], which can not be extended anymore and which is known from the previus research that [ +1, +1,d] does not exist. As a result, [ , , ] is strongly optimal code. The strongly optimal codes that has been successfully constructed are the codes with parameters [8,2,5], [11,4,5], [17,9,5], [23,14,5], [31,21,5], [33,23,5], [11,2,7], [15,5,7], [23,12,7], [27,14,7], [30,16,7] and [31,17,7]. Keywords: linear binary codes, strongly optimal, and minimum distance.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori koding berasal dari suatu problem di teori informasi yang ditulis oleh C.E. Shanon pada tahun 1948 dalam artikelnya yang berjudul A Mathematical Theory of Communication. Problem itu dapat digambarkan sebagai berikut. Apabila suatu pesan informasi dikirim melalui saluran terganggu noisy channel, sering kali terjadi bahwa pesan yang diterima tidak sama dengan yang dikirim. Di dalam komunikasi , pesan direpresentasikan dalam bentuk digital sebagai blok barisan simbol, sering kali digunakan simbol biner yang dikenal dengan bitstring. Saluran biasanya berupa jaringan telepon, jaringan radio berfrekuensi tinggi atau jaringan komunikasi satelit. Saluran yang terganggu menyebabkan berubahnya beberapa simbol yang dikirim, sehingga mengurangi kualitas informasi yang diterima Guritman Aliatiningtyas 2004. Suatu kode diciptakan untuk mendeteksi atau mengoreksi galat error akibat saluran terganggu. Dalam hal ini sebelum dikirim , semua pesan akan diubah menjadi kata kode codeword dengan cara menambahkan beberapa simbol ekstra pada simbol pesan. Proses pengubahan pesan menjadi kata kode disebut enkoding. Perangkat yang mengubah pesan menjadi kata kode disebut enkoder. Kode merupakan himpunan kata kode. Pendefinisian kode ini dilakukan sedemikian sehingga apabila terjadi perubahan beberapa simbol pada kata kode, maka galat itu bisa dipulihkan oleh dekoder. Dekoder merupakan perangkat yang mengubah barisan simbol yang diterima menjadi katakode. Kata kode tersebut dipulihkan menjadi pesan asli. Proses tersebut diringkas dalam bagan berikut ini: Ada noisy 1001 1001 110110 100110 100110 1 Pesan encoder kata kode kirim kirim galat 1 bit dekod katakode pesan Gambar 1 skema pengiriman pesan melalui saluran yang terganggu. Ada bermacam jenis kode yang telah diciptakan orang, diantaranya yang diberi nama dengan nama penemunya seperti: kode BCH Bose Chaudhuri Hocquenghem, kode Hamming, kode Reed- Muller dan lainnya. Masing-masing mempunyai metode konstruksi yang berbeda. Eksistensi suatu kode dapat dilihat berdasarkan tabel Brouwer dan bisa diakses secara on-line. Dalam penelitian ini akan dikonstruksi kode-kode optimal kuat atas dasar teorema Gilbert-Varshamov bounds. Konstruksi kode dilakukan perkasus atas dasar jarak minimum d, yaitu untuk d = 5 dan d = 7. Pemilihan kasus dimulai dari d = 5 karena untuk d = 3 telah tuntas dikonstruksi sebagai keluarga kode Hamming.

1.2 Tujuan Penelitian

a. Mengkaji secara teoritik metode konstruksi. b. Membangun metode komputasi untuk konstruksi dengan bantuan software MAPLE c. mengeksplorasi kode-kode optimal kuat yang berjarak minimum 5 dan 7.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dituliskan beberapa aspek teoritis berupa definisi, teorema dan sifat-sifat yang berhubungan dengan aljabar linear, struktur aljabar dan teori koding yang digunakan sebagai landasan teori untuk penulisan tesis ini. 2.1 Struktur Aljabar Definisi 2.1.1 Operasi Biner Operasi biner pada suatu himpunan S adalah suatu fungsi dari S S yang membawa setiap a,b S S ke a b S yang unik. Jadi a,b a b. Karena a b juga berada dalam S maka dikatakan S tertutup di bawah operasi . Aliatiningtyas 2002 Definisi 2.1.2 Grup Struktur aljabar G dengan operasi biner disebut grup jika memenuhi aksioma- aksioma berikut ini: 1. operasi bersifat assosiatif x z = x y , , , . 2. ada unsur iden t e , sehingga berlaku e , . ti as 3. untuk setiap x ada unsur x -1 sehingga x x -1 = x -1 x = e. Aliatiningtyas 2002 Definisi 2.1.3 Subgrup Misalkan G grup dan H . Maka H disebut subgrup dari G jika H grup di bawah operasi biner yang sama dengan G. notasi: H . Aliatiningtyas 2002 Teorema 2.1.4 teorema Langrange Jika G grup hingga dan H adalah subgrup G, maka order dari H membagi order dari G. Aliatiningtyas 2002 Definisi 2.1.4 Field Suatu himpunan yang padanya didefinisikan operasi jumlah + dan operasi kali . disebut eld, notasi , +, . , jika memenuhi sifat-sifat berikut: fi 1. , + merupakan grup komutatif terhadap +, yaitu memenuhi sifat-sifat: