Dummy : dummy krisis ekonomi,
0 = untuk sebelum dan sesudah krisis, 1 = untuk semasa krisis.
4.6. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Ekonomi
Data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data pertumbuhan ekonomi tujuh negara industri utama dan
beberapa negara Asia. Pertumbuhan ekonomi tersebut dinyatakan dalam satuan persen.
2. Pengeluaran rutin pemerintah
Pengeluaran rutin pemerintah terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, pembayaran bunga dan cicilan utang, subsidi, serta pengeluaran rutin lainnya.
Data pengeluaran rutin pemerintah diperoleh dari laporan realisasi APBN yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah.
3. Pengeluaran pembangunan pemerintah
Pengeluaran pembangunan pemerintah merupakan jumlah realisasi pengeluaran untuk program pembangunan dan pengeluaran bantuan proyek.
Seperti halnya pengeluaran rutin, data pengeluaran pembangunan pemerintah diperoleh dari laporan realisasi APBN yang dinyatakan dalam satuan milyar
rupiah.
4. Investasi Swasta
Investasi merupakan pergerakan arus pengeluaran yang dapat menambah stok modal secara fisik. Investasi swasta yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup jumlah investasi yang dilakukan pihak swasta baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Data investasi swasta dari dalam negeri diperoleh
dari proyek-proyek penanaman modal dalam negeri PMDN yang disetujui pemerintah menurut sektor ekonomi. Sedangkan investasi swasta dari luar
negeri diperoleh dari proyek-proyek penanaman modal luar negeri PMLN yang disetujui pemerintah menurut sektor ekonomi. Investasi swasta tersebut
dinyatakan dalam satuan milyar rupiah . 5.
Pekerja Pekerja merupakan jumlah angkatan kerja yang berusia 15-65 tahun ke atas
yang bekerja, dinyatakan dalam satuan orang. Data jumlah pekerja diperoleh dari data penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut golongan umur dan
kegiatan selama seminggu yang lalu, dinyatakan dalam satuan milyar pekerja. 6.
Inflasi Data inflasi yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari data laju inflasi
tujuh negara industri utama dan beberapa negara Asia. Inflasi tersebut dinyatakan dalam satuan persen.
7. Dummy
Variabel dummy yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dummy krisis ekonomi, dimana angka nol menyatakan waktu sebelum dan setelah
krisis, serta angka satu menyatakan waktu pada saat terjadi krisis ekonomi.
V. PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, PEKERJA, DAN INLASI
5.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan ukuran yang mencerminkan keberhasilan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut dicirikan
dengan meningkatnya output disertai dengan tingkat pertumbuhan yang cepat. Selama periode 1975-2004 pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai pada tahun
1980 yaitu sebesar 9,88 persen. Kemudian pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada tahun 1998 yaitu mencapai –13,13 persen, hal ini dikarenakan adanya krisis
moneter pada bulan Juli 1997 yang mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dilihat pada
Gambar 5.1.
Pertumbuhan Ekonomi
-15 -10
-5 5
10 15
1 97
4 1
97 6
1 97
8 1
98 1
98 2
1 98
4 1
98 6
1 98
8 1
99 1
99 2
1 99
4 1
99 6
1 99
8 2
00 2
00 2
2 00
4 Tahun
Pe rs
e n
ta se
Sumber: BPS, BI 1975-2004
Gambar 5.1. Pertumbuhan Ekonomi