Skenario yang Menjadi Prioritas pada Perbaikan Mata Pencaharian Masyarakat Nelayan

195 modal dari pengusaha untuk melakukan usaha sebagai nelayan, kondisi ini mengakibatkan hasil produksi harus dipasarkan dijual kepada pihak pengusaha. Melihat kondisi ini harus ada upaya dari pemerintah daerah secara tegas bagaimana meminimalkan ketergantungan nelayan terhadap pengusaha serta melakukan monitoring di tingkat lapangan terhadap standarisasi harga hasil produksi.

6.6.11 Skenario yang Menjadi Prioritas pada Perbaikan Mata Pencaharian Masyarakat Nelayan

Skenario yang menjadi prioritas pada perbaikan mata pencaharian masyarakat nelayan menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja baru bagi nelayan jauh lebih diprioritaskan bila dibandingkan dengan pembangunan desa nelayan Tabel 52. Penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat nelayan lebih menjadi prioritas utama yaitu dengan bobot 0,635 bila dibandingkan dengan pembangunan desa nelayan dengan bobot 0,365. Besarnya keinginan untuk dapat beralih kepada mata pencaharian selain sebagai nelayan perikanan tangkap sangat sesuai dengan kondisi yang dihadapi masyarakat nelayan saat ini. Dimana mata pencaharian di sektor perikanan tangkap sangat sulit untuk diharapkan dalam meningkatkan kondisi sosial-ekonomi. Semakin menurunnya hasil produksi perikanan yang diperoleh juga menjadi salah satu alasan utama mengapa penciptaan lapangan kerja baru diharapkan bagi pengelolaan sumberdaya perikanan di kabupaten Bengkalis ke depan. Tabel 52 Skenario yang menjadi prioritas pada perbaikan mata pencaharian masyarakat nelayan Elemen Pada Mata Pencaharian Bobot Prioritas Lapangan kerja baru 0,635 1 Pemb. Desa nelayan 0,365 2 Sumber: Diolah dari hasil AHP Disamping pilihan terhadap penciptaan lapangan kerja baru, pembangunan terhadap desa-desa nelayan juga diperlukan. Karena penciptaan lapangan kerja baru bagi nelayan tidak akan mudah dilakukan tanpa diimbangi dengan pembangunan desa nelayan itu sendiri. Di Kabupaten Bengkalis saat ini desa-desa nelayan pada umumnya berada pada kondisi terisolir, hal ini ditandai minimnya ketersediaan fasilitas layanan dasar bagi masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan 196 rendahnya wawasan masyarakat nelayan terhadap sumber-sumber informasi baru dalam meningkatkan taraf hidup. Melihat permasalahan yang dihadapi tersebut, pengelolaan sumberdaya perikanan ke depan dalam upaya perbaikan mata pencaharian masyarakat nelayan harus ada suatu program yang sistematis dalam penciptaan lapangan kerja baru serta didukung dengan pembangunan terhadap desa-desa nelayan.

6.6.12 Elemen-Elemen yang Menjadi Prioritas pada Peningkatan Peran serta Kelembagaan