114
Sumber: Survey 2006
6.1.8.2 Kondisi Program Pelatihan dan Pembinaan
Program pelatihan dan pembinaan merupakan suatu usaha bagaimana merubah prilaku masyarakat, diharapkan dengan program ini masyarakat yang
pada awalnya mempunyai wawasan yang rendah dapat meningkat ke arah yang lebih baik. Tapi kenyataan menunjukkan apa yang diharapkan pada program
tersebut tidak berjalan. Permasalahan ini menjadi salah satu faktor penyebab kondisi sosial-ekonomi masyarakat nelayan tetap seperti sebelum adanya Co-Fish
Project , kuatnya ketergantungan terhadap sektor perikanan tangkap serta
meningkatnya konflik antar nelayan. Hal ini terjadi dilatarbelakangi tidak tercapainya peningkatan wawasan masyarakat nelayan. Alur permasalahan yang
Meninggalkan KUB dengan
potensi yang ada Tidak ada:
- Pendampingan - Pembinaan
Kejenuhan anggota KUB
- Tidak jelasnya usaha yang dijalankan - Pemasaran yang tidak jelas
Pemda Kurang respon:
- tidak ada pembinaan
-
Pemasaran tidak diperhatikan
-
KUB dibutuhkan apabila Pemda ada kegiatan Pameran potensi daerah
KUB macetbubar
Co-Fish Project
Tutup habis Proyek
Perilaku Kembali seperti
sebelum Co-Fish datang
Sumber: Survey 2006
Gambar 16 Alur permasalahan penyebab bubarnya KUB binaan Co-Fish Project
setelah masa proyek habis.
115 dihadapi oleh kelompok dan stakeholders hasil pelatihan dan pembinaan Co-Fish
Project setelah masa proyek habis dapat dilihat pada Gambar 17.
6.1.8.3 Kondisi Program Pembangunan Sarana Prasarana Tujuan dari program pembangunan dan perbaikan sarana prasarana dasar
adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat nelayan akan ketersediaan sarana prasarana dasar, seperti tersedianya jalan penghubung, Penampung air hujan
PAH, pelabuhan perikanan, tersedianya beberapa jenis fasilitas yang bisa meningkatkan kualitas ikan, seperti cold box dan pabrik es serta beberapa fasilitas
lainnya dalam menunjang peningkatan sektor perikanan. Namun sarana prasarana yang ada menunjukkan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dilihat pada paket bantuan cold box, merupakan salah satu usaha Co-Fish Projec
t dalam rangka meningkatkan pendapatan nelayan, dengan maksud ikan sebelum dipasarkan dapat tetap terjaga kualitasnya. Namun bantuan cold box ini
sepenuhnya menjawab kebutuhan nelayan Gambar 22. Paket bantuan cold box tidak tepat pemanfaatannya karena beberapa hal, pertama yang mendapatkan
Co-Fish Project Meninggalkan
program pelatihan dan pembinaan
1. Peningkatan wawasan masyarakat nelayan
tidak tercapai 2. Masyarakat tetap tinggi
ketergantungan terhadap perikanan tangkap
3. Konflik terus terjadi 4. Kelompok binaan
banyak yang bubar Anggota
kelompok Stakeholder
Aparat desa Peningkatan wawasan
untuk dikembangkan kepada masyarakat
Peningkatan wawasan keterampilan anggota
kelompok untuk dapat dikembangkan
Gambar 17 Alur permasalahan yang dihadapi oleh kelompok dan stakeholders hasil pelatihan dan pembinaan Co-Fish Project setelah masa proyek habis.
Tidak dapat mengembangkan seperti
yang diharapkan
Sumber: Survey 2006 Proyek tutup
Kondisi sama seperti sebelum
Co-Fish datang
116 bantuan ini pada dasarnya tidak benar-benar butuh bantuan, dikarenakan pada
dasarnya mereka bukan bermata pencaharian nelayan. Kedua, permasalahan lain yang ditemukan pada umumnya nelayan yang dapat paket bantuan ini adalah
nelayan pengguna alat tangkap rawai yang dalam operasionalnya tidak begitu membutuhkan cold box. Karena ukuran perahu motor yang dimiliki relatif kecil
sehingga tidak cukup tempat untuk menempatkan cold box di perahu. Disamping itu, nelayan rawai hanya melakukan aktivitas melaut dengan waktu yang sangat
pendek antara jam 5.00-17.00 WIB, sehingga ikan yang dihasilkan tidak terganggu kualitasnya. Dengan kejadian ini mengakibatkan bantuan cold box ini
salah dalam pemanfaatannya. Beberapa hal ditemukan cold box digunakan nelayan hanya sebagai penampung air hujan dan sebagai wadah lain seperti
disewakan kepada masyarakat lain untuk wadah makanan nasi dalam acara hajatan atau pesta.
Pada umumnya masyarakat di Kabupaten Bengkalis dalam memenuhi kebutuhan air minum dengan cara memanfaatkan air hujan. Pembangunan PAH
Co-Fish Project
Paket bantuan Cold Box
Pemanfaatan : - Salah fungsi
penampung air - Disewakan apabila
ada pesta Penerima
bantuan Stakeholder
ketua nelayan
Gambar 18 Kondisi paket bantuan cold box yang dihadapi masyarakat nelayan sasaran di Kabupaten Bengkalis setelah Co-Fish Project.
Program peningkatan
pendapatan nelayan tangkap
peningkatan kualitas ikan
AnggotaNelayan
Kondisi: Ada yg bukan
nelayanorang dekat Kurang menjawab
permasalahan: - Ada yg dapat bukan nelayan
sehingga salah pemanfaatan - Nelayan yang dapat bantuan
rata-rata nelayan rawai dalam operasional
penangkapan tidak begitu butuh cold box
Sumber: Survey 2006
117 adalah salah satu usaha Co-Fish Project bagaimana kebutuhan air minum
masyarakat sasaran dapat tersedia dengan baik. Pembangunan PAH sangat diharapkan manfaatnya oleh masyarakat nelayan. Namun PAH yang dibangun
tidak dapat sepenuhnya menjawab permasalahan yang ada, karena tidak baiknya teknik pembangunannya. Sehingga PAH yang ada tidak dapat berfungsi dan rusak
Gambar 19. Disamping itu, tidak bermanfaatnya PAH juga disebabkan beberapa
faktor, yaitu jauhnya PAH dari pemukiman penduduk, bahkan ada juga PAH yang dibangun serta merta di lokasi tersebut tidak terdapat masyarakat bermata
pencaharian sebagai nelayan. Serta PAH yang dibangun lokasinya di sekitar tempat tinggal orang-orang tertentu yang sangat dekat hubungannnya dengan
pihak Co-Fish Project.
Co-Fish Project Program Air Bersih
PAH
Masyarakat Desa sasaran
Butuh air bersih belum terpenuhi
Lokasi pembangunan PAH ada yang tidak tepat
Pemerintah Desa
Pembangunan PAH
Kurang koordinasi Langsung Stakeholder
Kasus salah satu lokasi pembangunan PAH jauh dari
pemukiman penduduk di Desa Jangkang dan Bantan Air salah
satu PAH tidak berfungsi − Masyakat kurang tahu bahwa
ada PAH − Kebutuhan air bersih masih
belum terpenuhi pada beberapa desa sasaran
− Target terpenuhi kebutuhan air bersih di desa tiap PAH
10-15 KK belum maksimal Tahu kondisi Desa
Gambar 19 Kondisi bangunan sarana prasarana PAH di beberapa desa sasaran di Kabupaten Bengkalis setelah Co-Fish Project.
Sumber: Survey 2006
118
Gambar 20 Kondisi salah satu PAH bantuan Co-Fish Project jauh dari
pemukiman penduduk a, kondisi salah satu PAH yang tidak selesai dibangun Co-Fish Project dan tidak bisa dimanfaatkan b.
Pembangunan pabrik es mini juga merupakan salah satu usaha Co-Fish Projec
t dalam memenuhi kebutuhan nelayan untuk menjaga kualitas ikan Gambar 21. Dengan adanya pabrik es ini diharapkan harga es yang tinggi dapat
ditekan, karena selama ini untuk memenuhi kebutuhan es nelayan mendapatkan dari pengusaha dengan harga yang tinggi.
Namun realitas di lapangan, pabrik es yang ada tidak memecahkan permasalahan. Es yang diproduksi kualitasnya tidak baik, karena pabrik es
tersebut tidak mempunyai kapasitas yang kuat untuk memproduksi es serta es yang diproduksi cepat mencair. Penyebabnya hampir sama dengan pembangunan
PAH yaitu buruknya teknik pengerjaan pembangunan sarana tersebut. kondisi ini mengakibatkan dalam memenuhi kebutuhan es nelayan masíh bergantung dari
pengusaha. Sementara usaha perbaikan terhadap pabrik tersebut sampai sekarang belum ada dari pemerintah Gambar 22.
Gambar 21 Bangunan pabrik es di Desa Selatbaru a, bangunan pabrik es di Desa Meskom b, kedua bangunan ini tidak beroperasi lagi.
b a
a b
119 Permasalahan yang terjadi pada pabrik es, juga sesuai dengan yang
disampaikan oleh Bapak “A 46 tahun” salah seorang tokoh nelayan di Desa Selatbaru sebagai berikut:
“Macam manelah pabrek es tu nak betahan lame, es yang di produksi bukan tahan lame, karene asal aje buatnye. Rugi kite nelayan beli, tak macam es dari tempat
cine sane tu bagus dan tahan. Entahlah pemerintah ni, katenye nak memenuhi kebutuhan masyarakat nelayan tapi macam tak jelas”.
Selain daripada sarana cold box dan PAH, permasalahan lain yang ada pada program pembangunan sarana dan prasarana yaitu pada kapal patroli yang
diberikan Co-Fish Project kepada Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis Gambar 23. Kapal patroli yang ada tidak dioperasikan sesuai dengan fungsinya,
karena biaya yang dibutuhkan dalam melakukan patroli tinggi, terutama untuk kebutuhan BBM dan tidak ada kejelasan anggaran dari pemerintah daerah.
Gambar 22 Alur permasalahan sarana prasarana pabrik es mini bantuan Co-Fish Project
Selatbaru dan Meskom di Kabupaten Bengkalis.
Sumber: Survey 2006 Pabrik Es Mini Bantuan
Co-Fish Project
- Untuk memenuhi kebutuhan nelayan dalam menjaga
kualitas ikan - Menekan harga jual
Masyarakat nelayan tidak mau lagi membeli Es di
pabrik
Tidak ada usaha perbaikan kualitasmesin
Pabrik tutup Pengusaha
produksi Es - Kualitas Es baik
- Harga tinggi Nelayan Tangkap
Butuh Es
Tidak tercapainya tujuan
Produksi Es: Kualitas rendah Es
cepat mencair
120 Kondisi ini mengakibatkan minimnya pengawasan di laut dan konflik antar
nelayan di Kabupaten Bengkalis sangat sulit diatasi.
Gambar 23 Kapal patroli perikanan bantuan Co-Fish Project. Tentang permasalahan yang terjadi dengan kapal patroli bantuan Co-Fish
Project sesuai dengan pemaparan Kepala Dinas Cabang Perikanan dan Kelautan
Kecamatan Bantan sebagai berikut: “Sudah beberapa kali bahkan sangat banyak saya usulkan untuk melakukan
patroli di laut karena laut kita rawan konflik, jadi dengan adanya patroli mungkin konflik dapat ditekan, namun hasilnya patroli sampai sekarang belum jelas.
Patroli sekarang memang ada dilakukan tapi jarang dilakukan meskipun ada tapi bukan dari pihak Dinas Perikanan”.
Permasalahan tentang keberadaan balai pertemuan nelayan bantuan Co-Fish Project
juga hampir sama dengan sarana prasarana yang lain Gambar 24. Balai-balai pertemuan yang ada tidak dimanfaatkan pada fungsinya dan balai
pertemuan tidak terawat. Setiap balai yang yang dibangun tidak satupun dilengkapi dengan fasilitas listrik sehingga sangat sulit bagi nelayan untuk
memanfaatkan balai tersebut terutama pada malam hari yang digunakan untuk diskusi. Balai pertemuan yang dibangun senantiasa dalam keadaan terkunci
bahkan sudah ada yang rusak tanpa adanya usaha perbaikan.
a b
121 Gambar 24 Gedung nelayan Desa Jangkang dan Pambang bantuan Co-Fish
Project yang tidak termanfaatkan oleh nelayan a dan b.
6.1.8.4 Kondisi Program Pengelolaan Lingkungan