5
turun temurun, selain itu juga telah teruji memberikan sumbangsihnya terhadap kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK Rahayu 2006.
2.3 Pelayanan Kesehatan
Masyarakat tetap memerlukan pengobatan tradisional. Dalam suatu sistem pelayanan terdapat folk sector dan popular sector kalangan tradisi seperti tabib,
dukun, penjual jamu gendong, akupunktur dan sebagainya yang menggunakan cara dan metode pengobatan di luar standarisasi profesional sektor atau paradigma
kedokteran Deryanti 2010. Menurut Siswanto 2000 hendaknya terdapat kemitraan antara folk sector dengan profesional sektor untuk mencapai tujuan
normatif sistem pelayanan kesehatan. Kelompok-kelompok masyarakat memiliki bentuk perawatan kesehatan
yang berbeda-beda Kalangie 1994 diacu dalam Suciati 2004. Perilaku kesehatan seseorang pun berbeda-beda dipengaruhi oleh pengetahuan, kepercayaan, nilai
dan norma dalam lingkup sosialnya, berkenaan pula dengan etiologi, terapi dan spesies penyakit yang dideritanya.
Departemen Kesehatan 1995 membagi pengobatan tradisional menjadi 4 kelompok yaitu:
a. Pengobatan tradisional yang menggunakan ramuan obat tradisional, seperti
shinse, tabib, battra ramuan, dan jamu gendong. b.
Pengobatan tradisional yang menggunakan keterampilan, seperti akupunturis, battra patah tulang, battra pijat urut, dan sebagainya.
c. Pengobatan tradisional berdasarkan agama dan kebatinan, seperti kyai.
d. Pengobatan tradisional bersifat magis, seperti paranormal, dukun anti teluh,
dan sebagainya. Saat ini pengobatan tradisional adalah pelengkap dalam menangani masalah
kesehatan.
2.4 Tumbuhan Obat Keluarga TOGA
Tumbuhan Obat Keluarga TOGA adalah tumbuhan obat yang ada di lingkungan tempat tinggal masyarakat yang dimanfaatkan sebagai obat untuk
mengobati penyakit yang diderita masyarakat Deryanti 2010. Menurut Wakidi
6
2003 TOGA ialah Tanaman Obat Keluarga, dahulu disebut sebagai “Apotik
Hidup”, dalam pekarangan atau halaman rumah ditanam beberapa tanaman obat yang digunakan secara empirik oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit atau
keluhan-keluhan yang dideritanya. Beberapa tanaman obat telah dibuktikan efek farmakologinya pada hewan coba dan beberapa tanaman telah dilakukan uji klinik
tahap awal. Dalam kondisi tertentu TOGA dapat pula dibuat dengan memanfaatkan pot,
atau benda-benda lain yang dapat dan cocok untuk menumbuhkan tumbuhan yang berkhasiat obat. Spesies-spesies TOGA yang ditanam harus memiliki kriteria atau
pernyataan sebagai berikut Deryanti 2010: a.
Tumbuhan tersebut sudah terdapat di daerah pemukiman yang bersangkutan. b.
Tumbuhan mudah dikembangbiakan, tidak perlu cara penanaman khusus dan tidak memerlukan cara pemeliharaan yang rumit.
c. Dapat dipergunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk sumber makanan,
bumbu dapur, kayu bakar, bahan kerajinan tangan dan sebagainya. d.
Dapat diolah menjadi simplisia dengan cara sederhana. e.
Tumbuhan sudah terancam kepunahannya.
2.5 Pekarangan