15 a                                                                 b
Keterangan :
K + kontrol +, K - kontrol -,
P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik
Gambar 8 Total bakteri SKT-b di dalam usus udang vaname pada akhir perlakuan prebiotik,  probiotik,  dan  sinbiotik  a;    Total  bakteri  SKT-b  di  dalam
usus  udang  vaname  pada  pasca  uji  tantang  dengan  ko-infeksi  V. harveyi dan IMNV b.
Berdasarkan  Gambar  8a,  dapat  dilihat  bahwa  total  bakteri  SKT-b  pada perlakuan  sinbiotik  lebih  tinggi  yaitu  9,24x10
4
CFUg  dibandingkan  pada perlakuan probiotik yaitu 3,69 x10
4
CFUg, sedangkan pada perlakuan kontrol dan prebiotik  tidak  terdapat  bakteri  SKT-b.  Total  bakteri  SKT-b  mengalami
penurunan  pada  pasca  uji  tantang.  Total  bakteri  SKT-b  pada  perlakuan  sinbiotik lebih  tinggi  yaitu  5,34x10
3
CFUg  dibandingkan  pada  perlakuan  probiotik  yaitu 3,81x10
3
CFUg, sedangkan sedangkan pada perlakuan kontrol dan prebiotik tidak terdapat bakteri SKT-b.
3.1.7  Gejala Klinis
Pengamatan  gejala  klinis  pada  penelitian  ini  dilakukan  setelah  udang vaname diinfeksi V. harveyi dan IMNV yang dapat dilihat pada Gambar 9.
a                                                        b Gambar  9  Gejala  klinis  pada  udang  vaname  setelah  di  koinfeksi:  Udang  normal
a; Nekrosis pada ruas tubuh dan warna kemerahan pada ekor b.
3.69 9.24
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
K P1
P2 P3
B a
k ter
i SK
T -b
x 1
4
CF U
g
3.81 5.34
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
K + K - P1
P2 P3
B a
k ter
i SK
T -b
x 1
3
CF U
g
16 Berdasarkan  Gambar  9,  ko-infeksi  V.  harveyi  dan  IMNV  menunjukkan
gejala  klinis  seperti  timbulnya  nekrosis  pada  ruas  permukaan  tubuh,  kehilangan transparansi pada permukaan tubuhnya, usus udang tidak terisi penuh, dan ketika
udang  mengalami  kematian  seluruh  tubuh  udang  akan  berwarna  putih  susu  yang diawali dari pangkal ekor dan akhirnya udang akan bewarna kemerahan.
3.1.8  Kualitas Air
Kualitas  air  pada  penelitian  ini  diukur  pada  awal  dan  akhir  perlakuan prebiotik,  probiotik,  dan  sinbiotik.  Parameter  kualitas  air  yang  diukur  meliputi
suhu, pH, DO, salinitas, dan TAN. Berikut nilai kualitas air media pemeliharaan udang vaname pada berbagai perlakuan yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel  2  Nilai  kualitas  air  media  pemeliharaan  udang  vaname  pada  berbagai
perlakuan
Perlakuan Parameter
Suhu
o
C pH
DO ppm Salinitas ppt
TAN ppm Tandon awal
27,7 – 28,5 7,8 – 8,3
5,6 – 7,5 27,4  - 27,9
0,286 – 0,429 Kontrol +
28,8 – 28,9 7,5 – 7,6
6,4 – 7,3 30,2 – 30,9
0,235 – 0,614 Kontrol -
28,2 – 29,0 7,7  - 7,9
6,7 – 6,8 30,6 – 30,8
0,524 – 0,571 Prebiotik
28,4 7,6 – 8,0
5,9 -7,2 30,7 – 30,9
0,184 – 0,656 Probiotik
28,4 7,5 – 7,6
6,3 – 7,8 30,2 – 30,7
0,509 – 0,783 Sinbiotik
28,4 – 28,5 7,5 – 7,7
4,9 – 5,4 30,7 – 30,8
0,346 – 0,491 SNI 01-7246-2006
28,5 – 31,5 7,5 – 8,5
3,5 15 – 35
1
Nilai  kualitas  air  media  pemeliharaan  udang  vaname  Tabel  2  sesuai dengan SNI 01-7246-2006 sehingga diasumsikan perubahan kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan respon imun pada perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik bukan diakibatkan oleh kualitas air media pemeliharaan.
3.2 Pembahasan