Diferensial Hemosit Hasil .1 Sintasan

12

3.1.4 Total Hemosit

Penghitungan total hemosit dilakukan pada akhir perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik serta pada pasca uji tantang dengan koinfeksi V. harveyi dan IMNV. Nilai total hemosit dapat dilihat pada Gambar 4. a b Keterangan : K + kontrol +, K - kontrol -, P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik Gambar 4 Total hemosit udang vaname pada akhir perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik a; Total hemosit udang vaname pada pasca uji tantang dengan ko-infeksi V. harveyi dan IMNV b Berdasarkan Gambar 4a dapat dilihat bahwa perlakuan probiotik memiliki nilai total hemosit yang tinggi yaitu 10,74x10 7 selmL pada akhir perlakuan dan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan prebiotik dan sinbiotik, namun berbeda nyata dengan kontrol P0,05; Lampiran 4. Pasca uji tantang 4b perlakuan probiotik juga memiliki total hemosit yang tinggi yaitu 6,31x10 7 selmL, dan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan prebiotik dan sinbiotik, namun berbeda nyata dengan perlakuan K+ dan K- P0,05; Lampiran 5.

3.1.5 Diferensial Hemosit

Diferensial hemosit terdiri dari sel hialin, semi granular, dan granular. Umumnya sel semi granular perhitungannya dikategorikan ke dalam sel granular. Hal ini dikarenakan teknis pengamatannya sulit dibedakan antara sel granular dan sel semi granular. Hasil penghitungan jumlah sel hialin dan granular dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6. 7.27 9.56 10.74 10.03 2 4 6 8 10 12 K P1 P2 P3 H em o sit x 1 7 selm L 4.24 5.65 6.02 6.31 6.06 2 4 6 8 10 12 K + K - P1 P2 P3 H em o sit x 1 7 selm L b ab a ab bc c bc a ab 13 a b Keterangan : K kontrol, P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik Gambar 5 Persentase sel hialin udang vaname selama perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik a; Persentase sel granular udang vaname selama perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik b. Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat presentase hialin pada perlakuan prebiotik, probiotik dan sinbiotik memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kontrol yaitu 36-40, sebaliknya presentase granulosit yang tinggi terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 68,00. Hasil uji statistik presentase hialin dan granulosit menunjukkan bahwa pada perlakuan sinbiotik tidak berbeda nyata dengan perlakuan prebiotik dan probiotik namun berbeda nyata dengan perlakuan kontrol P0,05; Lampiran 6. a b Keterangan : K + kontrol +, K - kontrol -, P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik Gambar 6 Persentase sel hialin udang vaname pada pasca uji tantang dengan ko-infeksi V. harveyi dan IMNV a; Persentase sel granular udang vaname pada pasca uji tantang dengan ko-infeksi V. harveyi dan IMNV b. Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa pada pasca uji tantang presentase hialin yang tinggi juga terdapat pada perlakuan prebiotik yaitu 29,67, 32.00 38.33 36.00 40.00 20 40 60 80 100 K P1 P2 P3 Sel hi al in 68.00 61.67 64.00 60.00 20 40 60 80 100 K P1 P2 P3 Sel G ranul ar 25.33 25.33 29.67 28.00 28.00 20 40 60 80 100 K + K - P1 P2 P3 Sel H ia lin 74.67 74.67 70.33 72.00 72.00 20 40 60 80 100 K + K - P1 P2 P3 Sel G ra nu la r a b ab ab ab b a ab a b a ab ab ab ab b a b 14 sebaliknya presentase granulosit yang tinggi terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 74,67. Hasil uji statistik presentase hialin dan granulosit menunjukkan bahwa pada perlakuan prebiotik tidak berbeda nyata dengan perlakuan probiotik dan sinbiotik namun berbeda nyata dengan perlakuan K+ dan K- P0,05; Lampiran 7.

3.1.6 Total Bakteri dan Total SKT-b