III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.1.1   Sintasan
Penghitungan  nilai  sintasan  dilakukan  pada  akhir  perlakuan  prebiotik, probiotik,  dan  sinbiotik  serta  pasca  uji  tantang  dengan  ko-infeksi  V.  harveyi  dan
IMNV.  Nilai  sintasan  pada  tahap  perlakuan  dan  pasca  uji  tantang  dapat  dilihat pada Gambar 1.
a                                                                 b
Keterangan : K + kontrol +, K - kontrol -,  P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik
Gambar 1 Nilai sintasan udang vaname pada akhir perlakuan prebiotik, probiotik, dan  sinbiotik a; Nilai sintasan udang vaname pada pasca uji tantang
dengan ko-infeksi V. harveyi dan IMNV b. Berdasarkan  Gambar  1a,  pada  akhir  perlakuan  prebiotik,  probiotik,  dan
sinbiotik  menunjukkan  bahwa  nilai  sintasan  tertinggi  terdapat  pada  perlakuan probiotik  yaitu  88,33,  kemudian  perlakuan  sinbiotik  yaitu  85,00,  perlakuan
kontrol  dengan  81,67,  dan  sintasan  terendah  terdapat  pada  perlakuan  prebiotik yaitu  76,67.  Sedangkan  pada  pasca  uji  tantang  1b  perlakuan  probiotik
memiliki  nilai  sintasan  tertinggi  yaitu  79,17,  disusul  kemudian  perlakuan prebiotik  dan  K-  yaitu  75,00,  perlakuan  sinbiotik  yaitu  70,83,  dan  sintasan
terendah terdapat pada perlakuan K+ yaitu 50,00.
3.1.2 Laju Pertumbuhan Harian
Penghitungan  laju  pertumbuhan  harian  LPH  udang  vaname  pada penelitian  ini  dilakukan  setelah  30  hari  perlakuan  prebiotik,  probiotik,  dan
sinbiotik yang dapat dilihat pada Gambar 2.
81.67 76.67
88.33 85
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K P1
P2 P3
Sintasan
50.00 75.00
75.00 79.17
70.83
20 40
60 80
100
K + K -
P1 P2
P3
Sin ta
sa n
11
Keterangan : K kontrol,  P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik
Gambar 2 Laju Pertumbuhan Harian LPH udang vaname selama perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik.
Berdasarkan pada Gambar 2, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan harian LPH pada perlakuan prebiotik memiliki nilai LPH yang tinggi yaitu  6,93 dan
menunjukkan  hasil  yang  tidak  berbeda  nyata  dengan  perlakuan  probiotik  dan sinbiotik, namun berbeda nyata dengan perlakuan kontrol P0,05; Lampiran 2.
3.1.3 Rasio Konversi Pakan
Pengaruh  pemberian  prebiotik,  probiotik,  dan  sinbiotik  melalui  pakan terhadap konversi pakan FCR dapat dilihat pada Gambar 3.
Keterangan : K kontrol,  P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik
Gambar  3  Nilai  rasio  konversi  pakan  FCR  udang  vaname  selama  perlakuan prebiotik,  probiotik, dan sinbiotik.
Berdasarkan pada Gambar 3, dapat dapat dilihat bahwa nilai rasio konversi pakan  FCR  pada  perlakuan  probiotik  memiliki  nilai  FCR  yang  terendah  yaitu
1.46.  Sedangkan  nilai  FCR  tertinggi  terdapat  pada  perlakuan  kontrol  yaitu  2,30. Hasil  uji  statistik  menunjukan  bahwa  perlakuan  probiotik  tidak  berbeda  nyata
dengan perlakuan prebiotik dan sinbiotik, namun berbeda nyata dengan perlakuan kontrol P0,05; Lampiran 3.
6.26 6.93
6.61 6.56
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00
K P1
P2 P3
L PH
2.30 1.86
1.46 1.68
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00
K P1
P2 P3
F C
R
b ab
ab a
b b
b a
12
3.1.4 Total Hemosit
Penghitungan  total  hemosit  dilakukan  pada  akhir  perlakuan  prebiotik, probiotik, dan sinbiotik serta pada pasca uji tantang dengan koinfeksi  V. harveyi
dan IMNV. Nilai total hemosit dapat dilihat pada Gambar 4.
a                                                                          b
Keterangan :
K + kontrol +, K - kontrol -,
P1 prebiotik, P2 probiotik, dan P3 sinbiotik
Gambar 4 Total hemosit udang vaname pada akhir perlakuan prebiotik, probiotik, dan sinbiotik a; Total hemosit udang vaname pada pasca uji tantang
dengan ko-infeksi V. harveyi dan IMNV b Berdasarkan Gambar 4a dapat dilihat bahwa perlakuan probiotik memiliki
nilai  total  hemosit  yang  tinggi  yaitu  10,74x10
7
selmL  pada  akhir  perlakuan  dan menunjukkan  hasil  yang  tidak  berbeda  nyata  dengan  perlakuan  prebiotik  dan
sinbiotik,  namun  berbeda  nyata  dengan  kontrol  P0,05;  Lampiran  4.  Pasca  uji tantang  4b  perlakuan  probiotik  juga  memiliki  total  hemosit  yang  tinggi  yaitu
6,31x10
7
selmL,  dan  menunjukkan  hasil  yang  tidak  berbeda  nyata  dengan perlakuan  prebiotik  dan  sinbiotik,  namun  berbeda  nyata  dengan  perlakuan  K+
dan K- P0,05; Lampiran 5.
3.1.5  Diferensial Hemosit