17
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah migran yang masuk ke suatu kota dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk kota yang didatangi,
besarnya jumlah penduduk tempat asal migran dan jarak antara kota asal dengan kota yang dituju. Hal ini berarti banyaknya migran yang memasuki sesuatu kota
tidaklah acak, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti yang dikemukakan diatas.
Keterkaitan ini mengikuti hukum gravitasi Newton Sir Isaac Newton yang berbunyi: “Dua massa yang berdekatan akan saling tarik-menarik dan daya
tarik masing- masing massa adalah sebanding dengan bobotnya”. Pada abad ke-20
John Q. Stewart dan kelompoknya pada School of Social Physics mulai menerapkan secara sistematik model gravitasi untuk menganalisis interaksi sosial
dan ekonomi antarlokasi Tarigan, 2005.
3.1.3.1. Produk Domestik Bruto PDB
Produk Domestik Bruto dapat menggambarkan pendapatan masyarakat suatu wilayah atau dengan kata lain daya beli masyarakat terhadap suatu barang
konsumsi. Menurut Daniel 2004, perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsi. Secara teoritis, peningkatan
pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Seringkali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan maka barang yang dikonsumsi tidak hanya bertambah
kuantitasnya tetapi kualitasnya juga meningkat.
3.1.3.2. Populasi
Jumlah penduduk adalah faktor utama untuk menentukan banyaknya permintaan bahan konsumsi yang perlu disediakan. Di lain segi, jumlah penduduk
dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dialokasikan untuk berbagai kegiatan sehingga dapat dicapai suatu nilai tambah kemakmuran yang maksimal bagi
wilayah tersebut Tarigan, 2005.
3.1.3.3. Harga Komoditas
Menurut Sukartawi 1993, makin besar selisih antar harga di pasar internasional dengan harga domestik akan menyebabkan jumlah komoditi yang
diekspor menjadi bertambah banyak. Naik-turunnya harga tersebut disebabkan oleh:
18
a. Keadaan perekonomian negara pengekspor, dimana dengan tingginya inflasi di pasaran domestik akan menyebabkan harga di pasaran domestik menjadi
naik, sehingga secara riil harga komoditi tersebut jika ditinjau dari pasaran internasional akan terlihat semakin menurun.
b. Harga di pasaran internasional semakin meningkat, dimana harga internasional merupakan keseimbangan antara penawaran ekspor dan permintaan impor
dunia suatu komoditas di pasaran dunia meningkat sehingga jika harga komoditas di pasaran domestik tersebut stabil, maka selisih harga
internasional dan harga domestik semakin besar. Akibat dari kedua hal diatas akan mendorong ekspor komoditi tersebut.
3.1.3.5. Nilai Tukar
Efek dari kebijaksanaan nilai tukar adalah berkaitan dengan kebijaksanaan devaluasi yaitu penurunan nilai mata uang domestik terhadap mata uang luar
negeri terhadap ekspor-impor suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah elastisitas harga untuk ekspor, elastisitas harga untuk impor dan
daya saing komoditas tersebut di pasar internasional. Apabila elastisitas harga untuk ekspor lebih tinggi daripada elastisitas harga untuk impor, maka devaluasi
cenderung menguntungkan dan sebaliknya jika elastisitas harga untuk impor lebih tinggi daripada harga untuk ekspor maka kebijakan devaluasi tidak
menguntungkan Sukartawi, 1993.
3.1.4. Data Panel