Data Panel Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Perdagangan Internasional

18 a. Keadaan perekonomian negara pengekspor, dimana dengan tingginya inflasi di pasaran domestik akan menyebabkan harga di pasaran domestik menjadi naik, sehingga secara riil harga komoditi tersebut jika ditinjau dari pasaran internasional akan terlihat semakin menurun. b. Harga di pasaran internasional semakin meningkat, dimana harga internasional merupakan keseimbangan antara penawaran ekspor dan permintaan impor dunia suatu komoditas di pasaran dunia meningkat sehingga jika harga komoditas di pasaran domestik tersebut stabil, maka selisih harga internasional dan harga domestik semakin besar. Akibat dari kedua hal diatas akan mendorong ekspor komoditi tersebut.

3.1.3.5. Nilai Tukar

Efek dari kebijaksanaan nilai tukar adalah berkaitan dengan kebijaksanaan devaluasi yaitu penurunan nilai mata uang domestik terhadap mata uang luar negeri terhadap ekspor-impor suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah elastisitas harga untuk ekspor, elastisitas harga untuk impor dan daya saing komoditas tersebut di pasar internasional. Apabila elastisitas harga untuk ekspor lebih tinggi daripada elastisitas harga untuk impor, maka devaluasi cenderung menguntungkan dan sebaliknya jika elastisitas harga untuk impor lebih tinggi daripada harga untuk ekspor maka kebijakan devaluasi tidak menguntungkan Sukartawi, 1993.

3.1.4. Data Panel

Data yang dikumpulkan secara cross section dan diikuti pada periode waktu tertentu dikenal dengan nama data panel. Karena data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series, jumlah pengamatan menjadi sangat banyak. Hal ini bisa merupakan keuntungan data banyak tetapi model yang menggunakan data ini menjadi lebih kompleks parameternya banyak. Oleh karena itu diperlukan teknik tersendiri dalam mengatasi model yang menggunakan data panel Nachrowi dan Usman, 2006. Menurut Nachrowi dan Usman 2006, beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, adalah : 19

1. Ordinary Least Square

Teknik ini tidak ubahnya dengan membuat regresi dengan data cross section atau time series sebagaimana telah dipelajari sebelumnya. Akan tetapi, untuk data panel, sebelum membuat regresi harus menggabungkan data cross section dengan data time series pooled data. Kemudian data gabungan ini diperlakukan sebagai satu kesatuan pengamatan yang digunakan untuk mengestimasi model dengan metode OLS.

2. Model Efek Tetap Fixed Effects

Adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intersep yang tidak konstan, atau dengan kata lain, intersep ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu. Pemikiran inilah yang menjadi dasar pemikiran pembentukan model tersebut.

3. Model Efek Random Random Effects

Bila pada model efek tetap, perbedaan antar individu dan atau waktu dicerminkan lewat intersep maka pada model efek random perbedaan tesebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Peranan sektor kehutanan sebagai salah satu penyumbang devisa negara ternyata tidak diimbangi dengan keberlanjutan manfaat yang dihasilkannya. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya laju deforestasi dan degradasi hutan yang terjadi selama kurun waktu yang cukup lama. Pemanfaatan hutan alam di Indonesia yang telah dilakukan selama dua setengah dasarwarsa terakhir masih bertumpu pada hasil hutan berupa kayu. Sementara itu hasil hutan bukan kayu HHBK yang biasanya disebut non-timber forest produts atau minor forest products belum dapat diusahakan secara optimal. Dengan semakin kritisnya kondisi hutan tropis Indonesia disertai dengan desakan dari dunia internasional untuk melakukan upaya konservasi terhadap kawasan hutan tropis yang ada serta reformasi paradigma sistem pengelolaan di bidang kehutanan menuntut agar pengelolaan hutan yang dilakukan