Kayu diamplas dengan kertas amplas no. 180
Aplikasikan IMPRA WOOD FILLER 115
dan tunggu sampai kering
Amplas lagi dengan kertas amplas no. 240
Spray 2 kali PROPAN PU PUSS-740-2K dan
tunggu sampai kering Amplas dengan kertas
amplas no. 400 Spray 2 kali PROPAN
PU PUL-745-2K komponen A :
komponen B : thinner polyurethane = 2 : 1 : 1
Kayu diamplas dengan kertas amplas no. 180
Aplikasikan IMPRA Aqua Wood Filter
AWF-911 dan tunggu 60 menit sampai kering
Amplas lagi dengan kertas amplas no. 240
Aplikasikan IMPRA Aqua Wood Stain
AWS-921 cocoa brown dengan cara dikuas
setelah 3 menit dibal dengan kain halus dan
didiamkan selama 60 menit
Spray IMPRA Aqua Sanding Sealer ASS-
941 dan 10 air, diamkan selama 60
menit
Amplas dengan kertas amplas no. 400
Spray IMPRA Aqua Lacquer AL-961 Clear
Gloss dan 30 air
3.3 Proses
Finishing Kayu
Tahapan aplikasi Propan PU dan Impra Aqua dapat dilihat pada diagram alir yang masing-masing tersaji pada Gambar 7 dan 8.
Gambar 7. Tahapan aplikasi Propan PU.
Gambar 8. Tahapan aplikasi Impra Aqua.
3.4 Pengujian Daya Tahan Lapisan
Finishing 3.4.1
Uji Ketahanan terhadap Bahan Kimia Rumah Tangga
Pengujian ini mengacu pada ASTM D 1308-02 dengan menggunakan larutan bahan kimia rumah tangga seperti kecap, minyak sayur, cuka, dan kopi
sebagai reagents Gambar 9. Sebelum dilakukan pengujian, contoh uji dikeringudarakan terlebih dahulu selama satu minggu. Langkah awal pengujian
adalah membagi permukaan contoh uji dengan spidol dan penggaris ke dalam lima 5 bagian. Setelah itu, melaburkan bahan kimia rumah tangga pada setiap
bagian dengan menggunakan pipet sebanyak dua tetes lalu didiamkan selama 10 menit. Setelah 10 menit, contoh uji dibersihkan dengan menggunakan kain bersih,
kemudian mengamati perubahan fisik cat yang terjadi dengan interval pengamatan 1 jam dan 24 jam. Perubahan fisik cacat yang diamati adalah besar permukaan
bercacat akibat aplikasi bahan kimia rumah tangga. Selanjutnya persentase permukaan bercacat hasil pengamatan tersebut diklasifikasikan dalam 10 kelas
seperti yang tersaji pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Kondisi Permukaan dalam 10 Kelas
Sumber : ASTM D 1654-92 2000
Persentase Permukaan Bercacat
Kelas
Tidak bercacat 10
0-1 9
2-3 8
4-6 7
7-10 6
11-20 5
Persentase Permukaan Bercacat
Kelas
21-30 4
31-40 3
41-55 2
56-75 1
75
Kecap Cuka Kopi Minyak Kontrol
Gambar 9. Pembagian bidang labur bahan kimia rumah tangga.
3.4.2 Uji terhadap Panas dan Dingin
Dalam pengujian ketahanan terhadap bahan rumah tangga, material pengotor reagents hanya menyentuh permukaan saja. Sementara itu, pada
penggunaannya nanti seringkali perabot rumah tangga mendapat kontak dengan bahan panas ataupun dingin. Panas dan dingin ini dapat merambat melalui lapisan
bahan finishing sehingga dapat mempengaruhi ikatan antar material finishing dan kayu mengembang atau menyusut. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujan ini.
Pengujian panas dilakukan dengan cara meletakkan gelas kecil berisi air panas mendidih di atas permukaan contoh uji, kemudian didiamkan sampai air
di dalam gelas kembali pada suhu normal. Pengujian dingin dilakukan dengan meletakkan es dalam gelas di atas permukaan contoh uji, kemudian tunggu sampai
seluruh es mencair dan suhu air kembali normal. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap permukaan contoh uji. Perubahan fisik cacat yang diamati
adalah besar permukaan bercacat akibat pengujian panas dan dingin. Selanjutnya persentase permukaan bercacat hasil pengamatan tersebut diklasifikasikan dalam
10 kelas seperti yang tersaji pada Tabel 1.
3.5 Pengujian Ketahanan Kayu terhadap Rayap Tanah
Proses pengujian ketahanan kayu terhadap rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren diawali dengan memasukkan jampot dan pasir ke oven
pada suhu 60 C selama tujuh hari agar steril. Selain itu, contoh uji dipotong
dengan ukuran 1 cm x 1 cm x 1 cm kemudian dimasukkan ke oven dengan suhu 60
C selama dua hari. Setelah dua hari, contoh uji dikeluarkan dari oven dan dimasukkan ke desikator selama 15 menit kemudian ditimbang sehingga
mendapatkan berat kayu kering oven sebelum diumpankan W1. Setelah itu, dalam setiap jampot dimasukkan dua buah contoh uji, 50 g pasir, 15 ml aquades
dan rayap tanah C. curvignathus yang sehat dan aktif sebanyak 50 ekor dengan komposisi rayap pekerja sebanyak 45 ekor dan rayap prajurit sebanyak 5 ekor,
kemudian contoh uji tersebut disimpan di tempat gelap selama 4 minggu. Setiap minggu aktivitas rayap dalam jampot diamati. Jika kadar air pasir berkurang,
maka ke dalam jampot tersebut ditambahkan air secukupnya sehingga kadar airnya kembali seperti semula pasir kembali lembab.
Pada minggu keempat, contoh uji dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 60
C selama dua hari. Setelah dua hari, contoh uji dikeluarkan dari oven dan dimasukkan ke desikator selama 15 menit kemudian
ditimbang sehingga mendapatkan berat kayu kering oven setelah diumpankan W2. Hasil uji ketahanan kayu terhadap rayap tanah C. curvignathus dinyatakan
berdasarkan kehilangan berat kayu akibat dimakan oleh rayap tanah C. curvignathus dan dihitung dengan rumus:
keterangan: P
adalah penurunan berat, dinyatakan dengan ; W1
adalah berat kayu kering oven sebelum diumpankan, dinyatakan dengan g;
W2 adalah berat kayu kering oven setelah diumpankan, dinyatakan dengan
g.
Penentuan ketahanan kayu terhadap rayap tanah C. curvignathus yang dinyatakan berdasarkan kehilangan berat kayu akibat dimakan oleh rayap tanah
C. curvignathus dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Klasifikasi ketahanan kayu terhadap rayap tanah berdasarkan kehilangan berat
Kelas Ketahanan
Penurunan berat
I Sangat tahan
3,52 II
Tahan 3,52
– 7,50 III
Sedang 7,30
– 10,96 IV
Buruk 10,96
– 18,94 V
Sangat buruk 18,94
– 31,89
Sumber : SNI 01.7207-2006
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penampilan Kayu Hasil
Finishing
Penelitian ini memakai dua bahan finishing kayu, yaitu Impra Aqua Wood Finishing dan Propan PU. Tahapan aplikasi Impra Aqua adalah Impra Aqua
Wood Filler AWF-911, Impra Aqua Wood Stain AWS-921, Impra Aqua Sanding Sealer ASS-941 dan Impra Aqua Lacquer AL-961 Clear Gloss
sedangkan aplikasi Propan PU dimulai dari Impra Wood Filler WF-115, Propan PU Sanding Sealer PUSS-740-2K dan Propan PU Lacquer PUL-745-
2K Clear Gloss. Berat labur rata-rata pada tiap tahapan aplikasi bahan finishing dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Berat Labur Rata-rata pada Pengaplikasian Impra Aqua gcm
2
Jenis Kayu Jenis
Papan Kadar
Air Tahapan Aplikasi Impra Aqua
Filler Wood
Stain Sanding
Sealer Top
Coat
Mindi M. azedarach
Radial Kering
0,00193 0,00180
0,00142 0,00067
Basah 0,00025
0,00118 0,00118
0,00066 Tangensial
Kering 0,00161
0,00101 0,00049
0,00083 Basah
0,00050 0,00069
0,00013 0,00033
Rata-rata 0,00107
0,00117 0,00081
0,00062
Nangka A. heterophyllus
Radial Kering
0,00167 0,00132
0,00133 0,00137
Basah 0,00040
0,00100 0,00133
0,00088 Tangensial
Kering 0,00035
0,00136 0,00119
0,00085 Basah
0,00040 0,00102
0,00101 0,00081
Rata-rata 0,00071
0,00117 0,00121
0,00098