Penampilan Kayu Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penampilan Kayu Hasil

Finishing Penelitian ini memakai dua bahan finishing kayu, yaitu Impra Aqua Wood Finishing dan Propan PU. Tahapan aplikasi Impra Aqua adalah Impra Aqua Wood Filler AWF-911, Impra Aqua Wood Stain AWS-921, Impra Aqua Sanding Sealer ASS-941 dan Impra Aqua Lacquer AL-961 Clear Gloss sedangkan aplikasi Propan PU dimulai dari Impra Wood Filler WF-115, Propan PU Sanding Sealer PUSS-740-2K dan Propan PU Lacquer PUL-745- 2K Clear Gloss. Berat labur rata-rata pada tiap tahapan aplikasi bahan finishing dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4. Tabel 3. Berat Labur Rata-rata pada Pengaplikasian Impra Aqua gcm 2 Jenis Kayu Jenis Papan Kadar Air Tahapan Aplikasi Impra Aqua Filler Wood Stain Sanding Sealer Top Coat Mindi M. azedarach Radial Kering 0,00193 0,00180 0,00142 0,00067 Basah 0,00025 0,00118 0,00118 0,00066 Tangensial Kering 0,00161 0,00101 0,00049 0,00083 Basah 0,00050 0,00069 0,00013 0,00033 Rata-rata 0,00107 0,00117 0,00081 0,00062 Nangka A. heterophyllus Radial Kering 0,00167 0,00132 0,00133 0,00137 Basah 0,00040 0,00100 0,00133 0,00088 Tangensial Kering 0,00035 0,00136 0,00119 0,00085 Basah 0,00040 0,00102 0,00101 0,00081 Rata-rata 0,00071 0,00117 0,00121 0,00098 Jenis Kayu Jenis Papan Kadar Air Tahapan Aplikasi Impra Aqua Filler Wood Stain Sanding Sealer Top Coat Akasia A. mangium Radial Kering 0,00046 0,00052 0,00169 0,00277 Basah 0,00051 0,00101 0,00044 0,00157 Tangensial Kering 0,00073 0,00171 0,00187 0,00204 Basah 0,00036 0,00097 0,00100 0,00104 Rata-rata 0,00052 0,00105 0,00125 0,00185 Mahoni S. macrophylla Radial Kering 0,00035 0,00085 0,00135 0,00066 Basah 0,00057 0,00100 0,00109 0,00149 Tangensial Kering 0,00058 0,00054 0,00199 0,00101 Basah 0,00050 0,00115 0,00078 0,00079 Rata-rata 0,00050 0,00088 0,00130 0,00099 Jati T. grandis Radial Kering 0,00062 0,00085 0,00198 0,00129 Basah 0,00035 0,00092 0,00092 0,00175 Tangensial Kering 0,00127 0,00288 0,00228 0,00075 Basah 0,00030 0,00142 0,00087 0,00093 Rata-rata 0,00063 0,00152 0,00151 0,00118 Berat Labur Rata-rata Minimal 0,00050 0,00088 0,00081 0,00062 Berat Labur Rata-rata Maksimal 0,00107 0,00152 0,00151 0,00185 Tahapan awal pada Impra Aqua adalah pengaplikasian filler dari jenis AWF-911. AWF-911 terbuat dari ekstender, pigmen, dan emulsi acrylic water base. Produk ini didesain untuk mengisi pori-pori kayu. Sebelum pengaplikasian AWF-911, contoh uji diamplas dengan kertas amplas No. 180 agar permukaannya halus. Pengaplikasian AWF-911 ke contoh uji dilakukan dengan menggunakan kape. Berat labur rata-rata terkecil dan terbesar pada aplikasi AWF-911, secara berurutan, Mahoni S. macrophylla sebesar 0,00050 gcm 2 dan Mindi M. azedarach sebesar 0,00107 gcm 2 . Tahapan selanjutnya adalah pengaplikasian wood stain, AWS-921. Pengaplikasian Impra Aqua Wood Stain dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Pengaplikasian Impra Aqua Wood Stain dengan cara dikuas kemudian dibal dengan kain halus untuk meratakan catnya. Hasil aplikasinya dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Penampilan contoh uji yang menggunakan AWS-921 dengan cara dikuas sebanyak satu kali. 2. Pengaplikasian Impra Aqua Wood Stain dengan cara dispray pada tekanan 4-5 bar KPa dan jarak penyemprotan 6”-10”. Posisi spray gun dibuat tegak lurus dengan contoh uji. Hasil aplikasinya disajikan pada Gambar 11. Gambar 11. Penampilan contoh uji yang menggunakan AWS-921 dengan cara dispray sebanyak dua kali. Secara berurutan, contoh uji yang memiliki berat labur rata-rata terkecil dan terbesar pada aplikasi AWS-921 adalah Mahoni S. macrophylla sebesar 0,00088 gcm 2 dan Jati T. grandis sebesar 0,00152 gcm 2 . Langkah selanjutnya adalah aplikasi Impra Aqua Sanding Sealer ASS-941. Impra Aqua Sanding Sealer ASS-941 adalah sanding sealer berbahan dasar air yang terbuat dari resin acrylic. Pengaplikasiannya dengan menggunakan spray gun pada tekanan 4-5 bar KPa. Sebelum diaplikasikan ke contoh uji, 10 volume air bersih ditambahkan ke ASS-941. Pada tahap aplikasi ASS-941, berat labur rata-rata terkecil dan terbesar dimiliki oleh Mindi M. azedarach sebesar 0,00081 gcm 2 dan Jati T. grandis sebesar 0,00151 gcm 2 . Tahap terakhir adalah pengaplikasian Impra Aqua Lacquer AL-961. Pengaplikasiannya dicampur dengan 30 volume air bersih dan disemprot dengan spray gun pada tekanan 4-5 bar KPa. Contoh uji yang memiliki berat labur rata-rata terbesar dan terkecil pada aplikasi AL-961 secara berurutan adalah Akasia A. mangium sebesar 0,00185 gcm 2 dan Mindi M. azedarach sebesar 0,00062 gcm 2 . Tabel 4. Berat Labur Rata-rata pada Pengaplikasian Propan PU gcm 2 Jenis Kayu Jenis Papan Kadar Air Tahapan Aplikasi Propan PU Filler Sanding Sealer Top Coat Mindi M. azedarach Radial Kering 0,00076 0,00125 0,00190 Basah 0,00266 0,00164 0,00120 Tangensial Kering 0,00089 0,00134 0,00247 Basah 0,00152 0,00193 0,00075 Rata-rata 0,00146 0,00154 0,00158 Nangka A. heterophyllus Radial Kering 0,00019 0,00061 0,00116 Basah 0,00075 0,00078 0,00061 Tangensial Kering 0,00147 0,00160 0,00242 Basah 0,00097 0,00136 0,00061 Rata-rata 0,00085 0,00109 0,00120 Jenis Kayu Jenis Papan Kadar Air Tahapan Aplikasi Propan PU Filler Sanding Sealer Top Coat Akasia A. mangium Radial Kering 0,00150 0,00076 0,00264 Basah 0,00074 0,00097 0,00086 Tangensial Kering 0,00097 0,00076 0,00245 Basah 0,00132 0,00125 0,00076 Rata-rata 0,00113 0,00094 0,00168 Mahoni S. macrophylla Radial Kering 0,00109 0,00119 0,00277 Basah 0,00179 0,00143 0,00040 Tangensial Kering 0,00141 0,00158 0,00178 Basah 0,00157 0,00174 0,00119 Rata-rata 0,00146 0,00149 0,00154 Jati T. grandis Radial Kering 0,00102 0,00128 0,00194 Basah 0,00147 0,00103 0,00039 Tangensial Kering 0,00159 0,00246 0,00086 Basah 0,00100 0,00108 0,00077 Rata-rata 0,00127 0,00147 0,00099 Berat Labur Rata-rata Minimal 0,00085 0,00094 0,00099 Berat Labur Rata-rata Maksimal 0,00146 0,00154 0,00168 Proses pengaplikasian Propan PU dimulai dengan pengaplikasian Impra Wood Filler WF-115. Sebelum pelaburan WF-115, permukaan contoh uji diamplas dengan kertas amplas No. 180 agar halus dan menghilangkan kotoran- kotoran yang menempel di permukaan. Pelaburan WF-115 ke permukaan contoh uji dilakukan dengan menggunakan kape. Berat labur rata-rata terkecil dan terbesar dimilki oleh Nangka A. heterophyllus sebesar 0,00085 gcm 2 dan Mahoni S. macrophylla sebesar 0,00146 gcm 2 . Tahapan selanjutnya adalah pengaplikasian PUSS-740-2K dengan menggunakan spray gun pada tekanan 5-7 bar KPa. Perbandingan komponen PUSS-740-2K, hardener, dan thinner polyurethane adalah 2 : 1 : 1. Contoh uji yang memiliki berat labur rata-rata terkecil dan terbesar adalah Akasia A. mangium sebesar 0,00094 gcm 2 dan Mindi M. azedarach sebesar 0,00154 gcm 2 . Tahap aplikasi terakhir adalah pelaburan PUL-745-2K. Pelaburan ini menggunakan spray gun dengan tekanan 5- 7 bar KPa. Perbandingan komponen PUL-745-2K, hardener, dan thinner polyurethane adalah 2 : 1 : 1, sama dengan PUSS-740-2K. Berat labur rata-rata terkecil dan terbesar dimiliki oleh contoh uji Jati T. grandis sebesar 0,00099 gcm 2 dan Akasia A. mangium sebesar 0,00168 gcm 2 . Perbedaan tekanan yang dipakai pada saat spray gun menyemprotkan cat ke permukaan contoh uji dapat mempengaruhi hasil akhir dari pengecatan contoh uji tersebut. Pada Tabel 5 dan 6 disajikan hasil yang menjelaskan tentang perbedaan tekanan tersebut. Tabel 5. Penampilan Contoh Uji yang Mengalami Perbedaan Tekanan pada Tiap Tahapan Aplikasi PU dan Impra Aqua 4 bar KPa 5 bar KPa 7 bar KPa Wood Filler WF-115 AWF-911 Wood Stain Propan PU tidak memakai wood stain AWS-921 Sanding Sealer PUSS- 740-2K 4 bar KPa 5 bar KPa 7 bar KPa Sanding Sealer ASS-941 Top Coat Lacquer PUL-745- 2K AL-961 Pada aplikasi Impra Aqua, spray gun sudah dapat digunakan pada tekanan 4-5 bar KPa. Hal ini disebabkan karena Impra Aqua berbahan dasar air sehingga jika mendapat tekanan yang terlalu besar maka lapisan bahan finishing tersebut dapat terpisah antara cairan dengan padatannya. Hal ini dapat mengakibatkan over shearing atau dry spray Gambar 3. Semakin besar tekanan pada spray gun maka warna yang dihasilkan pada contoh uji akan semakin gelap. Untuk aplikasi Propan PU, tekanan ideal yang dipakai adalah 5-7 bar KPa. Pada tekanan 7 bar KPa, daya kilap cat lebih terlihat sehingga menghasilkan hasil akhir yang lebih baik. Propan PU berbahan dasar polyurethane sehingga lebih kental dibandingkan Impra Aqua. Jika tekanan yang digunakan pada spray gun terlalu kecil maka atomisasi tidak cukup besar, dan lapisan cat tidak akan melaburi seluruh permukaan contoh uji. Hal ini akan menyebabkan tampilan permukaan contoh uji seperti kulit jeruk atau biasa disebut sebagai efek orange peel Gambar 2. Tabel 6. Penampilan Contoh Uji pada Tiap Tahapan Aplikasi Propan PU dan Impra Aqua Bahan Finishing 4 bar KPa 5 bar KPa 7 bar KPa Propan PU Normal Filler Sanding sealer Top coat Impra Aqua Normal Filler Wood stain Sanding sealer Top coat Jenis spray gun yang digunakan pada penelitian ini adalah spray gun dengan tabung di bawah pistol atau sering disebut HVLP High Volume Low Pressure. Spray gun ini memiliki dua tombol pengaturan yaitu sekrup penyetel fan speader yang mengatur besar-kecilnya udara yang keluar dari spray gun dan sekrup penyetel fluida yang mengatur banyaknya fluidacat yang keluar dari spray gun. Gambar 12. HVLP Gun. Pada proses pengaplikasian Impra Aqua dan Propan PU terjadi beberapa kesalahan metode pengecatan sehingga menyebabkan cacat pada contoh uji, antara lain : 1. Runs or sags, cacat ini terjadi karena spray gun terlalu dekat dengan permukaan atau bergerak terlalu lambat dan spray gun tidak tegak lurus ke permukaan. Hal ini tersaji di Gambar 13. Gambar 13. Runs or sags pada permukaan kayu. 2. Poor adhesion, menempelnya benda asing seperti debu, kotoran, lemak, dust spray, silicon, oli dll pada permukaan kayu. Penyebab terjadinya poor adheshion adalah kondisi ruangan. Permukaan film menjadi kasar yang menyebabkan daya rekat antara cat dan kayu berkurang. Untuk itu dianjurkan kondisi ruang pengeringan hasil aplikasi harus bersih dari debu dan memiliki sirkulasi udara yang baik, serta permukaan kayu harus dibersihkan dari kotoran dan lemak. Penampilan contoh uji yang mengalami poor adhesion dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Poor adhesion pada permukaan kayu.

4.2 Daya Tahan Lapisan