BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis Kayu
2.1.1 Akasia Acacia mangium
Kayu Akasia memiliki nama latin Acacia mangium dengan nama daerah seperti kasia dan kihia Jawa Barat. Kayu teras Akasia memiliki warna cokelat
pucat sampai cokelat tua, kadang-kadang cokelat zaitun sampai cokelat kelabu, batasnya tegas dengan gubal yang berwarna kuning pucat sampai kuning jerami.
Coraknya polos atau berjalur-jalur dengan jalur berwarna gelap dan terang bergantian pada bidang radial. Teksturnya halus sampai agak kasar dan merata. A.
mangium memiliki berat jenis rata-rata 0,61 0,43-0,66 sehingga termasuk kelas awet III dan kelas kuat II-III. Kayu Akasia biasa digunakan sebagai bahan
konstruksi ringan sampai berat, rangka pintu dan jendela, perabot rumah tangga, lantai, papan dinding, tiang-tiang pancang, gerobak dan rodanya, pemeras minyak,
gagang alat, alat pertanian, kotak dan batang korek api, papan partikel, papan serat, vinir dan kayu lapis, pulp dan kertas; selain itu baik juga untuk kayu bakar
dan arang Pandit Kurniawan 2008.
2.1.2 Nangka Artocarpus heterophyllus
Nangka memiliki nama botani Artocarpus heterophyllus Lamk. Menurut Verheij dan Coronel l992, Nangka memiliki nama lain seperti Jackfruit
Inggris, Jacquier Prancis, Nongko Javanese, Langka Filipina, Khanun Thailand. Nama daerah untuk Nangka pun bermacam-macam seperti nangko
atau nangka Jawa, anaane Ambon, panaih Aceh, lumasa atau malasa Lampung, dan nama lainnya.
Pohon Nangka umumnya berukuran sedang, memiliki tinggi 20-30 m, diameter batang mencapai 100 cm, seluruh bagian mengeluarkan getah putih bila
dilukai. Kayu nangka telah banyak digunakan di Srilanka, India, dan Eropa Verheij Coronel 1992, diacu dalam Luza 2009. Berat jenisnya adalah 0,61
sehingga masuk ke dalam kelas kuat II-III dan kelas awet II-III. Kayu Nangka biasa digunakan sebagai bahan baku mebel, kayu konstruksi dan alat musik.
2.1.3 Jati Tectona grandis