Waktu, Lokasi Pengambilan Bahan Gambut dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Kondisi Geografis Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu, Lokasi Pengambilan Bahan Gambut dan Tempat Penelitian

Bahan gambut diambil dari Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Contoh tanah gambut yang digunakan diambil secara komposit dari lahan padi pasang surut pada bulan April 2012 pada kedalaman 0-20 cm. Analisis sifat kimia dan fisik tanah serta pengukuran gas CO 2 dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang berlangsung dari bulan Mei 2012 sampai Agustus 2012.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi bahan tanah gambut, herbisida Paraquat merk dagang Gramoxone, insektisida Difenoconazol merk dagang Score, fungisida BPMC merk dagang Bassa, aquades, serta bahan kimia untuk analisis N-total, P-total, K-total, Ca-total, Mg-total dan kadar serat bahan gambut. Alat-alat yang digunakan m eliputi gelas ukur, gelas piala, ayakan 100 μm, buku Munsell Soil Color Chart, cawan porselen, termometer, kertas saring, botol film, cawan alumunium, oven, timbangan, laptop, IRGA Infrared gas Analysis LICORE Li-802.

3.3 Metode

3.3.1. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut

Pengukuran analisis sifat fisik dan kimia tanah gambut dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya lahan, meliputi kadar air metode gravimetri , kadar serat metode Mc,1974 C-organik metode lost on ignetion, LOI N-total metode Kjeldahl, dan K-total, P-total, Ca-total, Mg-total metode pengabuan basah. 12

3.3.2. Inkubasi Bahan Gambut

Sebelum dilakukan penimbangan, bahan gambut yang digunakan untuk inkubasi dicampur, tanpa dihomogenkan dengan cara ditumbuk, diayak untuk memisahkan bagian kasar dan halus. Inkubasi bahan gambut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penetapan Kadar air tanah untuk menentukan volume tanah yang akan ditimbang. Rumus yang digunakan untuk menghitung bobot tanah yang akan ditimbang adalah: ⁄ ⁄ ⁄ 2. Bobot tanah yang akan diinkubasi sebanyak 263.7 gram kadar air 316 dimasukkan kedalam tabung inkubasi yang terbuat dari PVC. 3. Bahan gambut yang akan diinkubasi kemudian ditambahkan herbisida Paraquat diklorida, insektisida difenoconazol, fungisida BPMC masing- masing sebanyak 10 ml dan diaduk secara merata. Konsentrasi yang diaplikasikan untuk herbisida paraquat adalah 5,5 ppm, insektisida Difenoconazol 5 ppm, dan fungisida BPMC 5 ppm. 4. Tabung inkubasi ditutup dengan plastik dan karet, untuk mencegah adanya udara yang masuk dari luar. Contoh bahan gambut yang telah diberi pestisida kemudian diinkubasi dengan waktu inkubasi yang terdiri dari 1 hari, 2 hari, 4 hari, 5 hari, dan 7 hari. Waktu inkubasi dipilih sesuai dengan waktu paruh pestisida DT 50 yaitu ± 2 minggu.

3.3.3. Pengukuran Konsentrasi dan Fluks CO

2 Pengukuran konsentrasi dan fluks CO 2 pada tanah gambut yang diperlakukan herbisida, fungisida, dan insektisida dilakukan dengan menggunakan IRGA Infrared gas Analysis tipe LI-802. Pada inkubasi tertutup dilakukan pengukuran konsentrasi CO 2 akumulasi selama waktu inkubasi dan pada inkubasi terbuka dilakukan untuk mengukur fluks CO 2. Gas dari sungkup tertutup closed chamber dialirkan ke IRGA 13 dengan menggunakan sebuah pompa dan konsentrasi CO 2 langsung dibaca oleh IRGA setiap detik selama kurang lebih 2,5 menit. Hubungan linear antara waktu pengamatan dengan konsentrasi gas CO 2 digunakan untuk menghitung fluks CO 2 yang keluar ke permukaan tanah Agus et al., 2011. Gambar 1. Gambar Saat Pengukuran gas CO 2 dengan IRGA Infrared Gas Analysis Perhitungan fluks CO 2 dilakukan dengan langkah: a. Perubahan konsentrasi CO 2 dCcdt berdasarkan grafik linear pengukuran fluks CO 2 di lapangan μmolmol atau ppm versus waktu pengukuran det. Persamaan grafik linear tersebut adalah sbb: y = konsentrasi CO 2 μmolmol atau ppm a = gradien konsentrasi CO 2 μmolmoldet b = intercept konsentrasi CO 2 μmolmol x = waktu detik 14 b. Menghitung fluks CO 2 = fluks CO 2 μmolm 2 det P = tekanan atmosfer berdasarkan rata-rata cell Press pembacaan LI-820 h = tinggi chamber cm R = konstanta gas 8,314 Pa m 2 o K mol T = suhu o K dCcdt = perubahan konsentrasi CO 2 μmolmoldet dt = waktu pengukuran det

3.3.4. Analisis Data

Konsentrasi CO 2 yang terukur kemudian dianalisis dengan Microsoft excel dan diplotkan dalam bentuk grafik. Analisis data menggunakan software microsoft excel, dan menggunakan analisis regresi. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah

Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, yaitu antara 0-10 LS dan 110-120 BT. Kabupaten Pulang Pisau termasuk daerah beriklim tropis dan lembab, dengan suhu berkisar antara 26,5 o C-27,5 o C, suhu maksimum mencapai 32,5 o C, dengan panjang penyinaran matahari di atas 50. Hujan terjadi hampir sepanjang tahun berkisar antara 2.000-3.500 mm setiap tahun dan curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Oktober - Desember serta Januari – Maret. Bulan kering terjadi pada bulan Juni-September Kabupaten Pulang Pisau, 2012. Persebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Pulang Pisau mengikuti pola kondisi topografinya. Di bagian Selatan, jenis tanah yang dominan adalah tanah gambut pada wilayah ini terdiri dari pantaipesisir, rawa –rawa dengan ketinggian antara 0-5 meter. Luas lahan gambut di wilayah ini tercatat sebesar 2.789 km 2

4.2. Hasil Analisis Sifat Kimia dan Kadar Serat Gambut