Kuantitas dalam melakukan penelusuran informasi Jenis informasi

b. Informasi untuk menambah pengetahuan dan mengerjakan tugas

Selain untuk mengerjakan tugas akhir, informasi dapat digunakan untuk hal lainya, misalnya untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk mengerjakan tugas bagi mahasiswa baru atau mahasiwa yang masih memiliki kelas dalam proses perkuliahannya. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan informan berikut: “Menambah pengetahuan, karena disini bisa baca-baca buku yang kita inginkan.Selain itu disinikan suasananya tenang jadi sangat mendukung untuk baca-baca dan mengerjakan tugas.”AHS Pernyataan pemustaka diatas sesuai dengan pernyataan informan pustakawan yang menyatakan hal yang sama bahwa informasi untuk menambah pengetahuan dan untuk mengerjakan tugas dari dosen-dosen, pernyataan tersebut adalah: “faktor yang mendasari pemustaka yaitu mencari referensi- referensi untuk tugas yang diberikan oleh dosen atau sekedar membaca untuk menambah pengetahuan.”AF Pada pernyataan diatas menyatakan bahwa informasi sebagai pemenuhan kebutuhan kognitif atau kebutuhan yang berkaitan erat dengan menambah pengetahuan atau skill dan sebagai sumber referensi dalam menyelesaikan tugas.

2. Kuantitas dalam melakukan penelusuran informasi

Untuk mengetahui seberapa sering pemustaka melakukan penelusuran informasi, maka peneliti melakukan wawancara dengan pertanyaan yang mengacu pada intensitas pemustaka melakukan penelusuran informasi. Dari hasil wawancara didapatkan pernyataan sebagai berikut: “kalau ke perpustakaan saya seminggu sekali, tapi kalau cari-cari informasi kan bisa dimana aja yaa misalnya browsing internet, jadi bisa setiap hari.”NA “tergantung sih yaa.. kalau tidak perlu banget cuma sekedar sering tapi karena saya sedang mengerjakan tugas akhir saya jadi, setiap hari saya melakukan penelusuran informasi, terutama di perpustakaan.”US “kalau saya bisa seminggu sekali ke perpustakaan, tetapi yaa kalau untuk mencari informasi di internet itu setiap hari, karena informasi dicari bukan hanya ketika kita ada tugas saja, tetapi kadang menambah ilmu pengetahuan apalagi yang bersangkutan dengan keseharian.” AHS Hasil wawancara dengan pemustaka diatas menjelaskan bahwa pemustaka melakukan penelusuran informasi setiap hari, hal ini menggambarkan pemustaka aktif dalam melakukan pencarian informasidan sangat membutuhkan informasi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Jenis informasi

Terdapat dua jenis informasi yaitu lisan dan terekam sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Dalam menentukan jenis informasi yang digunakan, pemustaka Perpustakaan Pascasarjana lebih memilih jenis informasi terekam yang berdasarkanpenelitian ilmiah. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut: “Buku atau tesis yang berhubungan dengan bahasa Inggris dan pendidikan, tetapi untuk baca-baca mungkin tema-tema agama atau kitab-kitab.” US Pernyataan diatas juga diperkuat dengan pernyataan pustakawan mengenai jenis informasi yang biasa diakses atau dipinjam oleh pemustaka. “ada dua koleksi yang tersedia yaitu koleksi tercetak dan tidak tercetak, yang biasanya diakses oleh pemustaka itu koleksi yang tercetak atau buku, karena kalau jurnal online berlangganan kita masuk atau terintegrasi dengan perpustakaan utama UIN Jakarta jadi bisa diakses dimana saja, jadi pemustaka biasanya datang ke perpustakaan ini untuk mengakses koleksi seperti buku tesis dan jurnal tercetak” MAR Mengacu pada hasil wawancara diatas tampak bahwa jenis informasi terekam yang biasa digunakan pemustaka adalah buku,kitab-kitab, jurnal dan hasil penelitian seperti tesis, karena informasi dengan jenis ini adalah jenis informasi yang dapat dipertanggungjawabkan data atau fakta yang terkadung didalamnya.

4. Subyek Informasi