19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Masing-masing serbuk yang telah ditimbang setara 50,0 mg Kalium Losartan dilarutkan menggunakan aquadest ad 50 mL hingga didapat kadar
1000 µgmL. Sebelum pengukuran kadar, ambil cuplikan Kalium Losartan sebanyak 150µ L lalu dilakukan pengenceran dengan menambahkan 1,2 mL
metanol HPLC grade dan 150µL dapar fosfat hingga didapat konsentrasi 100 µgmL dengan pH sediaan 5,5.
3.3.5 Uji Kesesuaian Sistem
Larutan Kalium Losartan dibuat dengan melakukan pengenceran larutan induk Kalium Losartan hingga didapat konsentrasi 100ppm,
diinjeksi sebanyak 10µ L ke alat KCKT dengan fase gerak 0,1 asam fosfat dalam air : asetonitril 3:2 vv, diulangi sebanyak enam kali. Kemudian
dihitung jumlah plat teoritis, RSD Relative Standard Deviation Peak Area Retention Time, dan faktor tailing.
3.3.6 Verifikasi Metode 3.3.6.1 Akurasi
Uji akurasi dilakukan pada konsentrasi 80, 100, dan 120ppm. Dibuat larutan Kalium Losartan dengan melakukan pengenceran larutan induk
Kalium Losartan dalam methanol HPLC grade hingga didapat konsentrasi 80, 100, dan 120ppm. Larutan di suntikan sebanyak tiga kali masing-masing
10,0µ L ke alat KCKT dengan fase gerak 0,1 asam fosfat dalam air:asetonitril 3:2 vv dan laju alir 1mLmenit. Dihitung nilai perolehan
kembali recovery dan differensiasi.
3.3.6.2 Presisi
Uji presisi dilakukan pada kadar sebesar 80ppm, 100ppm, dan 120ppm. Dibuat larutan Kalium Losartan dengan melakukan pengenceran
larutan induk Kalium Losartan dalam methanol HPLC grade hingga didapat konsentrasi 80, 100, dan 120ppm.
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Larutan di suntikan sebanyak tiga kali masing-masing 10,0 µ L ke alat KCKT dengan fase gerak 0,1 asam fosfat dalam air : asetonitril 3:2
vv dan laju alir 1mLmenit. Uji presisi dilakukan pada intrahari dan interhari. Pada uji interhari proses injeksi dilakukan pada jam ke-0 dan 6.
Sedangkan pada uji intrahari uji dilakukan pada hari ke-1 dan 2. Dihitung nilai SD dan RSD.
3.3.7 Penetapan Kurva Kalibrasi
Seri konsentrasi Larutan Kalium Losartan diencerkan hingga didapatkan konsentrasi 25, 50, 75, 100, 125 dan 150ppm. Sebanyak 10 µ L
dari larutan tersebut diinjeksikan ke alat KCKT sesuai metode USP 30. Setelah itu dianalisis regresi perbandingan luas puncak terhadap konsentrasi
Kalium Losartan dari masing-masing konsentrasi dan dibuat kurva kalibrasinya.
LOD dihitung melalui persamaan garis regresi linier dari kurva kalibrasi dengan rumus:
LOQ= Sedangkan LOD didapatkan melalui rumus:
LOD= Dimana Syx adalah simpangan baku residual, b adalah slope dari
persamaan regresi.
3.3.8 Analisis Degradasi Kadar Tabel 3.1
Sampel Uji Sampel Uji
pH 7 pH 4
Cahaya normal pH 7 tidak terlindung
pH 4 tidak terlindung Terlindung Cahaya
pH 7 terlindung pH 4 terlindung
Keterangan: Terlindung = wadah dilapisi alumunium foil dan dilakukan dalam kondisi gelap.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dilakukan rangkaian pengujian berdasarkan waktu, yaitu pengujian pada menit ke-0, 15, 30, 45, dan 60. Suspensi yang telah siap,
dihomogenkan dengan cara dikocok sebanyak 20x, ambil cuplikan dari masing-masing sampel sebanyak 150µ L lalu diencerkan dengan 1,2 mL
metanol HPLC grade dan 150µ L dapar fosfat hingga didapat pH sediaan 5,5 dengan konsentrasi 100 µgmL, sampel tersebut menjadi sampel uji menit
ke-0. Untuk sampel uji menit ke-15, 30, 45, dan 60 diamkan suspensi hingga waktu 15, 30, 45, dan 60 lalu homogenkan degan cara dikocok 20x
dan lakukan seperti tahapan di atas. Selanjutnya setiap sampel divortex selama 5 menit. Kemudian
disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 5000 rpm dengan suhu 25
o
C. Supernatan yang didapatkan kemudian diambil dan disaring dengan
menggunakan srynge filter 0,45 lalu dimasukkan ke dalam vial untuk
dilakukan pengukuran KCKT sesuai dengan USP 30. Hitung luas area
puncak utama lalu dicari konsentrasinya menggunakan persamaan regresi yang didapat.
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Metode Analisis 4.1.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet-visibel. Untuk penetapan kadar
Kalium Losartan panjang gelombang maksimum yang digunakan adalah 254 nm, panjang gelombang ini sesuai dengan panjang gelombang Kalium
Losartan pada USP 30. Spektrum serapan Kalium Losartan 10 ppm dapat dilihat pada lampiran 2.
4.1.2 Pemilihan Fase gerak dan Kondisi Optimum KCKT
Fase gerak yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan literatur USP 30 yaitu asetonitril : 0,1 asam fosfat dalam air 2:3 vv dengan laju
alir 1 mLmenit, volume injeksi 10 µl pada panjang gelombang 254 nm, menggunakan kolom C-18 5µm 4,6x250mm temperatur 35°C dengan lampu
detektor UV.
4.1.3 Uji Kesesuaian Sistem
Pada uji Kesesuaian sistem sampel diinjeksikan sebanyak enam kali. Parameter untuk menetapkan kesesuaian sistem sebelum analisis, yaitu
efisiensi kolom, faktor tailing, simpangan baku RSD peak retention, dan simpangan baku RSD peak area.
Tabel 4.1
Parameter Uji Kesesuaian Sistem
Parameter Uji Hasil Uji Rata-rata
Plat teoritis 12582,333
Faktor tailing 2,182
Simpangan Baku RSD Peak Retention
Peak Areas 0,559
0,481