Latar Belakang Tujuan PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan obat merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Dari 20.000 jenis tumbuhan obat yang ada di Indonesia, baru sekitar 1.000 jenis tanaman yang terdata dan 300 jenis yang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Berbagai macam tumbuhan obat yang ada di Indonesia tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai obat karena adanya zat ekstraktif yang terkandung di dalamnya yang mampu secara aktif melawan penyakit-penyakit tertentu Hariana 2008. Menurut Heyne 1987, Suren adalah salah satu jenis pohon yang telah lama digunakan masyarakat umum sebagai obat disentri, demam, kencing manis dan digunakan sebagai obat pengelat obat kuat. Hal ini menunjukan bahwa zat ekstraktif yang terdapat dalam pohon Suren memiliki potensi sebagai bahan baku obat. Penelitian Laksana 2011 menunjukan bahwa hasil uji brine shrimp lethality test BSLT menghasilkan ekstrak n-heksana kayu Suren memiliki bioaktivitas yang tinggi dan dapat digunakan sebagai indikator karakteristik antikanker. Kadar dan komposisi senyawa ekstraktif dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis kayu, umur, tempat tumbuh, bagian atau posisi jaringan dalam batang. Menurut Prayitno 1992, kayu pada bagian pangkal pohon cenderung memiliki kadar zat ekstraksi yang tinggi dan menurun pada bagian tengah dan ujung batang. Hasil penelitian Sari 2011 menunjukkan gejala yang berbeda, dimana kadar zat ekstraksi tertinggi diperoleh pada ketinggian 50 T dari pangkal. Komposisi maupun jumlah zat ekstraksi antar jenis pohon belum tentu sama, karena dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu penelitian pengaruh perbedaan ketinggian posisi kayu dalam batang pohon pada jenis kayu lainnya terhadap kadar dan bioaktivitas sangat menarik dan perlu dilakukan.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar dan menguji bioaktivitas zat ekstraktif kayu teras Suren T. sureni berdasarkan posisi kayu dalam batang pohon serta jenis pelarut yang berbeda melalui pengujian BSLT.

1.3 Manfaat