Rancangan percobaan penelitian tahap pertama : Rancangan percobaan penelitian tahap kedua :

2 Kadar air metode oven AOAC 1995 Prosedur penentuan kadar air adalah sebagai berikut: Cawan kosong yang bersih dikeringkan pada suhu 100 C-102 C selama 15 menit, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang b. Contoh sebanyak 5g a dimasukan dalam cawan, kemudian dioven pada suhu 100 - 102 C selama 6 jam atau sampai berat konstan. Cawan berisi contoh didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang c. Perhitungan kadar air adalah sebagai berikut :

3.5 Rancangan percobaan dan analisis data

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua rancangan, yaitu Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dan menggunakan uji lanjut Duncan untuk menentukan beda nyata tiap perlakuan yang diberikan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian lanjutan adalah Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan tiga kali ulangan dan menggunakan uji lanjut Duncan. Model rancangan percobaannya adalah sebagai berikut.

3.5.1 Rancangan percobaan penelitian tahap pertama :

Yij = µ + A i + ε ij Keterangan : Yij = nilai pengamatan nata rumput laut yang dibuat dengan perlakuan faktor pengenceran sebesar i pada ulangan ke-j µ = nilai rata-rata umum A i = taraf ke-i perlakuan ε ij = pengaruh kesalahan percobaan karena perlakuan ke-i ulangan ke-j i = 1,2,3,4 jenis formulasi j = 1,2,3 Kadar air bb 100 x a b c a − − = Kadar air bk 100 x b - c b c a − − =

3.5.2 Rancangan percobaan penelitian tahap kedua :

Y ijk = µ + Ai + B j + AB ij + Є ijk Y ijk = Nilai pengamatan pada rendemen dan mutu nata de cottonii dengan kombinasi perlakuan taraf ke-i dan taraf ke-j µ = Nilai tengah rendemen dan mutu nata de cottonii Ai = Pengaruh sumber nitrogen pada taraf ke-i. B j = Pengaruh konsentrasi sumber nitrogen pada taraf ke-j. AB ij = Pengaruh interkasi sumber nitrogen pada taraf ke-i dan konsentrasi sumber nitrogen pada taraf ke-j. Є ijk = Pengaruh galat dari rendemen dengan kombinasi perlakuan ij. Data yang diperoleh dari analisis sifat fisik dianalisa secara statistik dengan ANOVA dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang nyata dilakukan uji Tukey. Data hasil uji organoleptik diuji dengan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis. Uji kruskal Wallis ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara perlakuan berbeda nyata dalam hal rankingnya. Apabila hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey yang bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap parameter yang diukur. Perhitungan statistik Kruskal Wallis dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Steel dan Torrie 1991: 1 3 1 12 2 + − ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ∑ + = n n R n n H i i pembagi H H = n n n T pembagi 1 1 1 + − − = dimana : 1 1 + − = t t T Keterangan : n i = banyaknya pengamatan dalam perlakuan ke-i R i = jumlah ranking dalam contoh ke-i n = jumlah total data t = banyaknya pengamatan yang seri H’ = H terkoreksi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Pengenceran dan Penambahan Starter

Nilai rata-rata rendemen nata de cottonii dengan perlakuan pengenceran filtrat dan jumlah starter dapat di lihat pada Gambar 4. Gambar 4. Nilai rata-rata rendemen nata de cottonii dengan perlakuan pengenceran filtrat dan jumlah starter; n=2 Gambar 4 menunjukkan bahwa nata dengan perbandingan rumput laut dan air 1:50 dan jumlah starter 5 memiliki nilai rendemen terendah, yaitu sebesar 14,79 . Nata dengan perbandingan rumput laut dan air 1:60 dan jumlah starter 10 memiliki nilai rendemen tertinggi, yaitu sebesar 24,25 . Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan rumput laut dan air tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata lampiran 3 a terhadap rendemen nata de cottonii. Karakteristik nata yang dihasilkan perbandingan 1:60 dan jumlah starter 10 memiliki ciri-ciri: berwarna putih bersih, tebal, lapisan nata bagian bawah agak bergelombang, bagian permukaan rata, teksturnya kompak dan kenyal, pada saat panen terdapat lapisan tipis agak kental dan berlendir menempel pada bagian permukaan dan bawah. Berdasarkan hasil tersebut maka nata dengan perbandingan 1:60 dan jumlah starter 10 dilanjutkan dengan analisis filtrat. Data hasil pengujian filtrat rumput laut pada pengenceran 1:60 disajikan pada Tabel 6.