Komponen harmonik pasut ganda Komponen harmonik pasut tunggal

2.1.3.1 Komponen harmonik pasut ganda

Pasut ganda adalah pasut yang mempunyai periode setengah harian di mana dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan air surut. Pasut ganda terbentuk akibat gravitasi bulan atau matahari terhadap bumi dan gaya sentrifugal gaya yang disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya. Proses terbentuknya pasut ganda ini dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber: Hydrographic 1996 Gambar 2. Gaya tarik menarik bulan dan bumi yang menimbukan pasut ganda Gravitasi bulan atau matahari P terhadap pusat bumi B adalah f di mana gravitasi pada titik A yang terletak lebih dekat ke P adalah f + a sedangkan gravitasi pada titik C yang lebih jauh ke P adalah f - a. Perbedaan gaya yang dialami oleh titik A dan C menyebabkan bidang CBA akan sedikit meregang akibatnya titik A akan mendekati P sedangkan titik C bergerak menjauhinya. Pada titik D dan E besar gravitasi P adalah f dengan arah cenderung ke titik B yang mengakibatkan bidang DBE akan sedikit mengkerut sehingga apabila mengacu pada teori kesetimbangan dimana kondisi bumi diselimuti oleh air maka bentuk bumi sedikit berubah menyerupai bentuk jeruk Hydrographic, 1996. Perputaran bumi pada porosnya meyebabkan air pasang akan selalu ditemui di daerah khatulistiwa daerah sekitar titik A dan C sedangkan kawasan perairan di khatulistiwa yang membentuk sudut 90 dengan titik A atau titik C akan mengalami air surut. Kondisi ini merupakan proses terbentuknya pasut ganda karena di daerah tersebut akan mengalami dua kali air pasang dan surut setiap kali bumi berputar pada porosnya sedangkan di daerah kutub tidak akan ditemui air pasang tetapi air surut yang sifatnya tetap Hydrographic, 1996.

2.1.4.2. Komponen harmonik pasut tunggal

Pasut tunggal adalah pasut yang mempunyai periode satu hari di mana dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan air surut. Gaya utama yang menghasilkan komponen pasut tunggal adalah gaya tarik bulan. Proses terbentuknya pasut tunggal disebabkan oleh bidang lintasan bulan mengelilingi bumi membentuk sudut dengan bidang khatulistiwa semesta Gambar 3. Sumber: Hydrographic 1996 Gambar 3. Deklinasi bulan yang menghasilkan pasut tunggal Posisi bulan yang berada pada deklinasi 20 membuat gaya tarik bulan berada di titik X dan Y sehingga menyebabkan air pasang sedangkan pada bidang AA’ akan terjadi air surut. Apabila bumi berputar pada sumbu NS dengan periode 24 jam maka pada titik A 70 LS air akan surut sedangkan pada titik B yang terletak 180 dari titik A akan mengalami air pasang. Kondisi ini merupakan proses terbentuknya pasut tunggal dimana perairan pada lintang yang lebih tinggi dari sudut deklinasi bulan akan mengalami satu kali pasang dan surut dalam sehari Hydrographic, 1996. Bulan

2.1.4.3. Komponen harmonik pasut periode panjang