2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fenomena pasang surut
Secara umum persamaan gelombang pasang surut pasut yang terukur dari Data pengamatan pasut dalam suatu periode
t X
dapat dirumuskan sebagai berikut:
t S
t T
t Zo
t X
........... 1
dimana,
t Zo
adalah rata-rata permukaan air atau Mean Sea Level MSL,
t T
adalah pasut yang disebabkan oleh faktor astronomi, dan
t S
adalah residu pasut atau komponen non pasut akibat faktor meteorologi Pugh, 1987.
Pasut yang disebabkan oleh faktor astronomi di atas adalah pengertian pasut sesungguhnya dimana pasut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya
permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh adanya gaya tarik menarik antara gaya sentrifugal yang disebabkan oleh perputaran bumi pada
sumbunya dan gaya gravitasi yang berasal dari benda-benda astronomis Pond dan Pickard, 1983.
2.1.1. Gaya penggerak pasang surut
Pasut terbentuk dan dipengaruhi oleh tiga gaya utama yang biasa disebut dengan gaya penggerak pasut. Ketiga gaya penggerak pasut tersebut adalah
revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari, dan rotasi bumi terhadap sumbunya Pond dan Pickard, 1983. Gaya penggerak pasut yang
disebabkan oleh bulan mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan matahari, yaitu besarnya gaya penggerak pasut oleh matahari adalah sekitar 47
gaya penggerak pasut oleh bulan, hal ini disebabkan oleh jarak bulan ke bumi
lebih dekat dibandingkan jarak matahari ke bumi walaupun massa matahari lebih besar dari bulan Gross, 1993.
2.1.2. Teori pembentukan pasang surut
Untuk memahami proses terbentuknya pasut yang diakibatkan oleh gaya penggerak pasut maka perlu dipahami dua teori, yaitu Defant, 1958:
1. Teori kesetimbangan oleh Newton yang menyatakan bahwa bumi berbentuk bola sempurna yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air, kemudian bumi
dan air yang menutupinya dianggap dalam keadaan diam sampai ada gaya yang bekerja untuk menggerakkannya. Berdasarkan teori ini maka gaya
penggerak pasut yang menyebabkan terjadinya pasut di bumi dapat diperhitungkan berdasarkan gerakan relatif bulan dan matahari terhadap bumi.
Gerakan bulan dan matahari memiliki periode tertentu sehingga gerakan tersebut dapat dikembangkan menjadi berbagai komponen pasut yang
periodik. Teori ini hanya dapat dikembangkan pada kondisi bumi ideal seperti yang dijelaskan pada teori kesetimbangan di atas sedangkan pada kondisi
bumi sebenarnya sulit untuk dikembangkan. Pasut setimbang akan terjadi apabila kondisi permukaan bumi memenuhi syarat kondisi bumi ideal.
Namun, permukaan bumi sebenarnya tidak menunjukkan kondisi bumi ideal, hal ini disebabkan oleh permukaan bumi yang tidak sepenuhnya ditutupi oleh
air, adanya gaya gesekan antar massa air laut maupun massa air laut dengan dasar laut dan kedalaman air laut yang tidak merata di setiap bagian bumi.
2. Teori dinamis oleh Laplace yang menyatakan bahwa pasut merupakan masalah dinamik yaitu gerakan yang dibangkitkan oleh banyak gaya pasang
secara periodik dimana seluruh permukaan bumi ditutupi air dengan
kedalaman yang bervariasi dan tergantung pada lintang bumi, kemudian teori ini memisahkan gerakan pasut ke dalam beberapa jenis, yaitu gerakan harian
ganda, gerakan harian tunggal dan gerakan periode panjang. Selain itu, teori ini juga mengatakan bahwa apabila pada suatu massa air bekerja gaya secara
periodik maka gerakan massa air akan menjadi periodik yang sama dengan gaya yang bekerja tadi, hal ini yang kemudian menjadi dasar dalam analisis
harmonik pasut.
2.1.3. Sistem bumi, bulan dan matahari