Komponen harmonik pasut Surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Komponen harmonik pasut

Hasil analisis harmonik pasut di Perairan Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Benoa dengan metode least squares menunjukkan bahwa komponen harmonik pasut yang dipilih berdasarkan persentase amplitudo terbesar untuk menentukan surut astronomis terendah adalah persentase amplitudo di atas 2, persentase amplitudo tersebut menunjukkan bahwa amplitudo yang didapatkan merupakan nilai yang terpilih dari 35 amplitudo komponen harmonik pasut Lampiran 2 dan 3. Komponen harmonik pasut tersebut adalah M2, S2, N2, K2, K1, O1 dan P1 dengan amplitudo dan persentase amplitudo yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Amplitudo n H dan persentase amplitudo n H komponen harmonik pasut di Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Benoa Stasiun Nilai Komponen Harmonik Pasut Jumlah M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 Sabang n H m 0,488 0,233 0,093 0,066 0,100 0,044 0,032 1,057 n H 39,89 19,06 7,64 5,36 8,20 3,62 2,62 86,40 Sibolga n H m 0,280 0,133 0,055 0,036 0,102 0,062 0,028 0,696 n H 33,13 15,72 6,56 4,28 12,11 7,29 3,26 82,34 Padang n H m 0,351 0,148 0,076 0,041 0,124 0,072 0,033 0,846 n H 34,48 14,56 7,46 4,02 12,21 7,08 3,23 83,04 Cilacap n H m 0,475 0,242 0,091 0,068 0,191 0,117 0,054 1,240 n H 33,06 16,86 6,34 4,75 13,29 8,16 3,78 86,24 Benoa n H m 0,644 0,373 0,116 0,106 0,252 0,160 0,071 1,721 n H 32,23 18,68 5,78 5,30 12,60 7,98 3,55 86,13 Persentase kumulatif dari ketujuh komponen harmonik pasut di Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Benoa memiliki nilai kisaran 82,34 sampai 86,40 dari total amplitudo gelombang pasut. Hal ini menunjukan bahwa ketujuh komponen harmonik pasut memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan gelombang pasut di lokasi tersebut. Melalui tujuh komponen harmonik pasut yaitu M2, S2, N2, K2, K1, O1 dan P1 maka untuk melakukan peramalan pasut dalam hal ini surut astronomis terendah akan digunakan perhitungan nilai n f dan n u pada Lampiran 9.

4.2. Surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun

Hasil perhitungan surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun pada stasiun pasut Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Benoa menujukkan bahwa setiap stasiun pasut mempunyai surut terendah yang beragam Gambar 12. Adapun nilai terendah sampai tertinggi dari surut terendah secara berurutan dimiliki oleh stasiun pasut Benoa, Cilacap, Sabang, Padang, dan Sibolga. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya pembangkit pasut dari yang terbesar sampai terkecil terhadap surut terendah secara berurutan adalah stasiun pasut Benoa, Cilacap, Sabang, Padang, dan Sibolga. Selain itu, perbedaan surut terendah yang terjadi pada kelima stasiun pasut disebabkan oleh keadaan geografis setiap stasiun pasut. Waktu terjadinya surut terendah dari waktu yang terjadi terlebih dahulu sampai akhir pada kelima stasiun pasut berdasarkan Gambar 12 secara berurutan adalah stasiun pasut Cilacap, Benoa, Sibolga, Sabang dan Padang. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan waktu terjadinya surut terendah pada kelima stasiun pasut disebabkan oleh perbedaan posisi lintang dan bujur dari stasiun pasut dimana besarnya gaya pembangkit pasut dalam mempengaruhi terbentuknya surut terendah adalah berbeda untuk setiap posisi lintang dan bujur. -0,914 -0,514 -0,639 -0,993 -1,384 -1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 Sabang 03092020 10:00 WIB Sibolga 01102012 06:00 WIB Padang 04092020 07:00 WIB Cilacap 31102012 21:00 WIB Benoa 20102012

21:00 WITA

A m p li tu d o m Gambar 12. Grafik waktu dan amplitudo surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun Surut terendah yang didapatkan dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun pada kelima stasiun pasut berdasarkan Gambar 12 merupakan surut yang biasanya digunakan oleh Bakosurtanal Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional untuk menentukan surut astronomis terendah. Surut terendah tersebut menunjukkan bahwa pada analisis pertama, tidak setiap komponen harmonik pasut berada dalam amplitudo minimumnya di waktu yang bersamaan dan pada analisis kedua, selang waktu 18,6 tahun bukan pembentukan satu gelombang. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 13,14, 15, 16 dan 17 yang menampilkan grafik surut terendah dari superposisi dan penguraian superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun. Oleh karena itu, akan dilakukan penentuan surut terendah dari setiap komponen harmonik pasut pada waktu yang sama dan penentuan surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu tertentu dimana terlebih dahulu akan ditentukan selang waktunya berdasarkan terbentuknya periode satu gelombang. A m p li tu d o m W a k t u j a m - 1 - 0 , 8 - 0 , 6 - 0 , 4 - 0 , 2 0 , 2 0 , 4 0 , 6 0 , 8 1 0 2 0 9 2 0 2 0 0 3 0 9 2 0 2 0 0 4 0 9 2 0 2 0 0 5 0 9 2 0 2 0 W a k t u A m p li tu d o m M 2 S2 N 2 K 2 K 1 O 1 P 1 Gambar 13. Grafik surut terendah dari superposisi dan penguraian superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun 163032 jam di Sabang A m p li tu d o m W a k t u j a m 03092020 10:00 WIB Surut terendah Surut terendah Surut terendah W a k t u j a m W a k t u j a m - 0 , 8 - 0 , 6 - 0 , 4 - 0 , 2 0 , 2 0 , 4 0 , 6 3 0 0 9 2 0 1 2 0 1 1 0 2 0 1 2 0 2 1 0 2 0 1 2 0 3 1 0 2 0 1 2 W a k t u A m p li tu d o m M 2 S2 N 2 K 2 K 1 O 1 P 1 Gambar 14. Grafik surut terendah dari superposisi dan penguraian superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun 163032 jam di Sibolga A m p li tu d o m A m p li tu d o m Surut terendah 01102012 06:00 WIB Surut terendah Surut terendah W a k t u j a m W a k t u j a m - 0 , 8 - 0 , 6 - 0 , 4 - 0 , 2 0 , 2 0 , 4 0 , 6 0 , 8 0 3 0 9 2 0 2 0 0 4 0 9 2 0 2 0 0 5 0 9 2 0 2 0 0 6 0 9 2 0 2 0 W a k t u A m p li tu d o m M 2 S2 N 2 K 2 K 1 O 1 P 1 Gambar 15. Grafik surut terendah dari superposisi dan penguraian superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun 163032 jam di Padang A m p li tu d o m A m p li tu d o m Surut terendah 04092020 07:00 WIB Surut terendah Surut terendah W a k t u j a m W a k t u j a m - 1 , 5 - 1 - 0 , 5 0 , 5 1 1 , 5 3 0 1 0 2 0 1 2 3 1 1 0 2 0 1 2 0 1 1 1 2 0 1 2 0 2 1 1 2 0 1 2 W a k t u A m p li t u d o M 2 S 2 N 2 K 2 K 1 O 1 P 1 Gambar 16. Grafik surut terendah dari superposisi dan penguraian superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun 163032 jam di Cilacap A m p li tu d o m A m p li tu d o m 31102012 21:00 WIB Surut terendah Surut terendah Surut terendah W a k t u j a m W a k t u j a m - 1 , 5 - 1 - 0 , 5 0 , 5 1 1 , 5 2 9 1 0 2 0 1 2 3 0 1 0 2 0 1 2 3 1 1 0 2 0 1 2 0 1 1 1 2 0 1 2 W a k t u A m p li t u d o M 2 S 2 N 2 K 2 K 1 O 1 P 1 Gambar 17. Grafik surut terendah dari superposisi dan penguraian superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 18,6 tahun 163032 jam di Benoa A m p li tu d o m A m p li tu d o m 30102012 21:00 WITA Surut terendah Surut terendah Surut terendah

4.3. Surut terendah dari setiap komponen harmonik pasut pada waktu yang sama