Surut astronomis terendah HASIL DAN PEMBAHASAN

0,213 1,297 1,163 0,293 -0,491 -1 -0,5 0,5 1 1,5 Sabang 04032007 22:00 WIB Sibolga 13092007 07:00 WIB Padang 05032007 19:00 WIB Cilacap 22042008 09:00 WIB Be noa 21042008

09:00 WITA

A m p li tu d o m

4.5. Surut astronomis terendah

Surut astronomis terendah ditentukan dengan membandingkan surut terendah yang didapatkan dari hasil analisis pertama dan kedua. Surut yang digunakan untuk menentukan surut astronomis terendah adalah nilai terendah hasil perbandingan analisis tersebut. Namun, hasil analisis pertama tidak ditemukan amplitudo minimum dari setiap komponen harmonik pasut pada waktu yang sama di lima stasiun pasut sehingga surut astronomis terendah di Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap, dan Benoa ditentukan menggunakan hasil dari analisis kedua yaitu berdasarkan surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 4,65 tahun. Untuk menentukan surut astronomis terendah pada kelima stasiun pasut maka surut terendah dari superposisi komponen harmonik pasut dalam selang waktu 4,65 tahun ditambahkan dengan nilai Mean Sea Level MSL dari setiap stasiun pasut. Nilai MSL dan waktu serta amplitudo surut astronomis terendah pada kelima stasiun pasut dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 29. Tabel 5. Nilai Mean Sea Level MSL Stasiun Sabang Sibolga Padang Cilacap Benoa MSL meter 1,122 1,809 1,798 1,283 0,887 Gambar 29. Grafik waktu dan amplitudo surut astronomis terendah Amplitudo surut astronomis terendah pada kelima stasiun pasut berdasarkan Gambar 29 menunjukkan bahwa amplitudo terendah terjadi di stasiun pasut Benoa dan berturut-turut diikuti oleh stasiun pasut Cilacap, Sabang, Padang, dan Sibolga. Hal ini menunjukkan bahwa gaya pembangkit pasut di stasiun pasut Benoa mempunyai pengaruh yang lebih besar untuk menghasilkan amplitudo surut astronomis terendah dibandingkan dengan stasiun pasut lainnya. Selain itu, kondisi geografis pada setiap stasiun juga menjadi penyebab perbedaan surut astronomis terendah pada kelima stasiun pasut. Waktu terjadinya surut astronomis terendah di setiap stasiun pasut berbeda- beda, hal ini disebabkan oleh posisi lintang dan bujur dari stasiun pasut yang berbeda sehingga pengaruh gaya pembangkit pasut seperti bulan dan matahari juga akan berbeda karena bulan dan matahari mempunyai lintasan yang berbeda untuk setiap titik di permukaan bumi, penjelasan mengenai fase bulan akan dijelaskan pada sub bab berikutnya. Namun, waktu terjadinya surut astronomis terendah pada kelima stasiun pasut berada setiap 4,65 tahun sekali.

4.6. Posisi fase bulan saat surut astronomis terendah