9
9
2.6. Karakteristik Tanaman Jagung
Secara taksonomi tanaman jagung termasuk ke dalam kelas
Monokotiledone tumbuhan berkeping tunggal, dengan ordo Poales, famili Graminae Poaceae, genus Zea dengan spesies Zea mays L. Tanaman jagung
berumah satu, dengan bunga jantan tassel tumbuh pada ujung batang utama dan bunga betina tongkol tumbuh terpisah pada ketiak daun. Umumnya bersifat
protandri, yaitu bunga jantan lebih cepat dewasa dibandingkan bunga betina Tjitrosoepomo, 1991.
Tanaman jagung mempunyai tipe perakaran monokotil denga n akar serabut yang menyebar variatif kesamping dan kebawah pada lapisan olah
sepanjang kurang lebih 25 cm. Batang tanaman beruas-ruas dengan tinggi bervariasi antara 125 cm
– 250 cm dan berdiameter 2 – 2.5 cm. Daun terletak pada setiap ruas batang dengan kedudukan berlawanan antara daun satu dengan lainnya
dan jumlah daun berkisar antara 10 – 20 helai tiap tanaman. Biji tersusun rapi
pada tongkol dan jumlah tongkol dapat bervariasi pada tiap tanaman ter gantung varietas tanaman jagung. Setiap tongkol terdiri kurang lebih 200
– 400 butir biji jagung dan berderet 10
– 14 deret Suprapto, 1991. Menurut Effendi 1985, jagung dapat tumbuh baik hampir di semua
macam tanah. Tanaman jagung tolera n terhadap pH agak masam sampai alkali. Jagung tumbuh baik pada kisaran pH tanah antara 5,5
– 7,0 dengan pH optimum 6,0
– 7,0. Jagung juga sangat peka terhadap kelembaban tanah yang rendah dari mulai awal pertumbuhan sampai akhir pembentukan biji. Kelembaban relatif
adalah sebesar 42 – 80, sedangkan pada masa pemasakan kelembaban relatif
sebesar 60 – 64.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah
dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia misalnya di Madura dan Nusa Tenggara
juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak hijauan maupun
tongkolnya, diambil minyaknya dari biji, dibuat tepung dari biji, dikenal
10
10 dengan istilah tepung jagung atau maizena, dan bahan baku industri dari tepung
biji dan tepung tongkolnya. Berdasarkan Kepmentan Nomor 570 Tahun 2004 s ifat-sifat agronomis
kultivar jagung hibrida Bisi-16 antara lain sangat cocok untuk penanaman jarak rapat dengan jarak tanam 70 cm x 15 cm, berbatang kokoh dengan tingkat
keseragaman dari seragam sampai sangat seragam, toleran terhadap rebah akar, toleransi ketahanan terhadap penyakit karat daun Puccinia sorght dan bercak
daun Helminthosporium maydis, rata-rata hasil produksi 9,2 tonha pipilan kering serta baik ditanam didataran rendah sampai 1000 m dpl.
11
11
III. BAHAN DAN METODE 3.1.
Waktu dan Tempat
Percobaan berlangsung dari bulan Januari sampai Juni 2011. Percobaan lapang dilakukan di kebun percobaan Cikabayan, kampus IPB Darmaga Bogor
dan analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
3.2. Bahan dan Alat