di mana : c = kecepatan suara ms, T= suhu
2.9. Koreksi Data SSS
C, S= salinitas PSU, dan Z = kedalaman tekanan dbars.
Dalam menentukan posisi suatu objek yang sudah teridentifikasi di dasar laut yang berupa material jatuhan logam, beton, dan pecahan karang kita harus
melakukan koreksi terlebih dahulu, karena posisi objek terdapat di belakang kapal dan juga di bagian kanan atau kiri towfish. Dalam hal ini untuk ketelitian posisi
suatu objek tergantung dari skala peta yang diinginkan. Koreksi dalam menentukan posisi objek terbagi dua yaitu slant range corection dan layback
correction Laswono, 2007 dalam Sari dan Manik, 2009.
1 Slant range correction
Slant range adalah jarak antara suatu objek di dasar laut dengan towfish, sedangkan slant range correction adalah jarak horisontal suatu objek di dasar laut
dengan titik dasar laut di bawah towfish Gambar 14. Pada koreksi ini suatu objek diumpamakan terletak di sebelah kiri atau kanan towfish, sehingga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus phytagoras.
Gambar 14. Skema perhitungan slant range correction
di mana: a = Slant range correction, b = Tinggi towfish terhadap dasar laut, c = Slant range.
2 Layback Correction
Layback correction adalah jarak mendatar dari antena GPS terhadap posisi towfish di belakang kapal. Tujuan penghitungan ini adalah untuk menentukan
posisi towfish sebenarnya. Perhitungan layback correction Gambar 15 juga dihitung dengan menggunakan rumus phytagoras sebagai berikut:
Gambar 15. Skema perhitungan layback correction
Keterangan: a
2
= c
2
– b
2
, D = kedalaman laut, a = Jarak mendatar dari buritan kapal ke towfish, b = Kedalaman towfish dari permukaan laut, c = Panjang
towcable, d = Tinggi towfish dari dasar laut, e = Jarak horisontal dari antena GPS ke buritan kapal.
Jika jarak horisontal dari antena sampai buritan diketahui, maka koreksi jarak horisontal dari antena sampai towfish dapat dicari, yaitu dengan cara
menambahkan jarak horisontal dari buritan ke towfish dengan jarak antena dengan buritan.
2.10. Sensor CodaOctopus F 180
Koreksi terhadap pengaruh roll, pitch, heave dan heading dilakukan secara real time menggunakan sensor attitude and positioning systems CodaOctopus F
180. Sensor ini memiliki ketelitian mencapai 1 cm dengan menggunakan Real Time Kinematic RTK, Differential Global Positioning Systems DGPS 0.4 m,
kecepatan 0.03 ms dan kemampuan adaptasi terhadap suhu pada rentang -10 C
sampai 60 C. CodaOctopus F 180 memiliki remote Inertial Measurement Unit
IMU yang dapat diikatkan di kepala transduser multibeam. Keunggulan sensor ini, yaitu memiliki perangkat lunak untuk pemrosesan model posisi dan data yang
mudah digunakan www.codaoctopus.com.
2.11. Interpolasi Circular dan Matrix