besarnya nilai kecepatan suara di kedalaman 3 meter hingga 15 meter. Secara umum nilai cepat rambat gelombang akustik di lokasi penelitian memiliki nilai
yang lebih kecil di permukaan apabila dibandingkan dengan dasar perairan.
4.1.2. Pengukuran arus sungai Mahakam
Tabel 1 merupakan hasil pengukuran in situ arus pada waktu dan kedalaman yang berbeda di lokasi survei.
Tabel 1. Nilai kecepatan arus sungai Mahakam di lokasi penelitian
Hasil pengukuran terlihat bahwa nilai kecepatan arus tinggi berada di kedalaman 10 hingga 15 meter dan nilai kecepatan arus lebih rendah berada di
permukaan atau pada kedalaman 2 hingga 5 meter pada tiap waktu pengambilan data. Kisaran nilai kecepatan arus 0,301 meterdetik hingga 0,766 meterdetik.
Time Kedalaman m
Kec. Arus ms Direction
7:50 2
0,416 201
5 0,766
195,8 10
0,590 183
15 0,648
182.2 10:55
2 0,590
204 5
0,532 203
10 0,648
199,7 15
0,706 198
16:14 2
0,301 224
5 0,301
242,4 10
0,359 22,9
15 0,648
237
4.1.3. Topografi dasar perairan survei
Pengolahan data multibeam dengan menggunakan 2 software yang berbeda, yaitu Caris HIPSSIPS 6.1 dan PDS2000 diperoleh hasil berupa tampilan 2
dimensi dan 3 dimensi topografi dasar perairan dari lokasi penelitian. Software PDS2000 merupakan software bawaan langsung dari instrumen multibeam Reson
Hydrobat yang digunakan dalam proses pemeruman batimetri. Sehingga, hasil dari pengolahan di Caris HIPSSIPS 6.1 digunakan sebagai pembanding dalam
interpretasi data topografi dasar perairan survei. Reson Hydrobat adalah multibeam sonar yang beroperasi pada frekuensi 160 kHz yang mencakup luas
petak 4 kali dari kedalamannya, dengan jumlah beam 112 dan lebar sapuan 120 ,
serta memiliki kisaran 1 meter hingga 200 meter dengan memiliki stabilitas roll. Nilai keakuratan data yang diperoleh selama akuisisi dijaga agar selalu
tinggi. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan peta batimetri yang akurat. Berdasarkan ketentuan IHO Tahun 2008, lokasi penelitian termasuk dalam orde 1.
Hal ini dikarenakan lokasi penelitian berada pada kedalaman kurang dari 100 meter. Gambar 28 merupakan hasil pengolahan dengan menggunakan software
PDS2000.
a
b Gambar 28. Topografi dasar 2D a dan 3D b dari sungai Mahakam di lokasi
penelitian dengan menggunakan software PDS2000
Pada Gambar 28 dapat kita ketahui bahwa bentuk topografi dasar dari perairan survei adalah membentuk cekungan di bagian tengah, dengan kedalaman
tertinggi berada di daerah cekungan yaitu 58,15 meter dan memiliki kedalaman terendah sebesar 4,18 meter. Gambar di atas dapat diketahui pula bahwa semakin
biru tampilan dari gradasi warnanya maka semakin tinggi pula nilai kedalamannya.
Hasil dari pengolahan dengan menggunakan software Caris HIPSSIPS 6.1 hanya diperoleh tampilan 2 dimensi topografi dasar perairan dari lokasi survei
dengan bentuk yang tidak jauh berbeda dengan hasil pengolahan di PDS2000 Gambar 29.
Gambar 29. Topografi 2 dimensi dari dasar sungai Mahakam di lokasi penelitian dengan menggunakan software Caris HIPSSIPS 6.1.
Pada Gambar 29 dapat diketahui bahwa semakin biru tampilan warnanya berarti semakin dalam pula kedalamannya. Dari hasil tersebut diperoleh nilai
kedalaman terendah yaitu 4,0719 dan tertinggi 56,1952 dengan pola membentuk cekungan di bagian tengah dari topografinya.
4.1.4. Hasil pendeteksian target dasar perairan