COST OF REVENUE FS AE 31 MARCH 2014 web

PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 597 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2013, DAN 31 MARET 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2014, 31 DECEMBER 2013, AND 31 MARCH 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

34. PERPAJAKAN lanjutan

34. TAXATION continued

b. Pajak yang bisa dipulihkan kembali

lanjutan

b. Recoverable taxes continued

Berdasarkan PKP2B, pajak penjualan atas jasa yang diterima menjadi tanggung jawab Adaro, sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Namun demikian, dengan diberlakukannya UU No. 8 tahun 1983 mengenai PPN menyebabkan peraturan pajak penjualan sudah tidak berlaku. Based on the CCA, Adaro was subject to sales tax on services received, in accordance with the prevailing laws and regulations. However, with the enforcement of Law No. 8 of 1983 regarding VAT, the regulation on sales tax is no longer valid. Adaro berpendapat bahwa pajak penjualan berbeda dengan PPN baik dalam bentuk maupun substansi, sehingga PPN merupakan pajak baru. Berdasarkan PKP2B, Pemerintah seharusnya membayar dan tidak mengenakan pajak baru ini kepada Adaro. Berdasarkan PKP2B, manajemen berpendapat bahwa Adaro dapat memperoleh kembali PPN masukan dengan cara tersebut di atas dan mengharapkan sisa saldo yang belum diterima dapat diperoleh seluruhnya. Laporan keuangan interim konsolidasian ini tidak termasuk penyesuaian yang mungkin terjadi atas keputusan yang dibuat oleh Pemerintah sehubungan dengan masalah ini. Lihat Catatan 40c untuk penjelasan lebih terperinci. Adaro is of the opinion that sales tax is different from VAT in both form and substance, and therefore VAT is a new tax. According to the provisions of the CCA, the Government will pay and assume and hold Adaro harmless from new taxes. As such, management believes that Adaro can recover its VAT input in this manner and expects that the outstanding balance will be recovered in full. These consolidated interim financial statements do not include any adjustments that might ultimately result from the decision made by the Government regarding this matter. Refer to Note 40c for further details. Pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan “BPKP” memulai pemeriksaan untuk menyelesaikan permasalahan kompensasi PPN yang telah dikompensasikan dengan utang royalti dari tahun 2001 sampai dengan 2007. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, hasil resmi dari pemeriksaan ini belum dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan September 2008, Adaro telah menempatkan dana sebesar Rp 150 miliar kepada Pemerintah Indonesia sebagai titipan sehubungan dengan proses penyelesaian permasalahan ini. Lihat Catatan 40c untuk penjelasan lebih terperinci. In 2008, the Government of Indonesia through the Financial and Development Supervisory Board “BPKP”, commenced an audit to resolve this dispute on the offset of VAT paid against royalties payable for the years 2001 to 2007. However, as at the date of these consolidated financial statements, the formal result of this audit had not been issued by the Government of Indonesia. In September 2008, Adaro placed a fund amounting to Rp 150 billion as a deposit in relation to the settlement of this dispute. Refer to Note 40c for further details. PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 598 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2013, DAN 31 MARET 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2014, 31 DECEMBER 2013, AND 31 MARCH 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

34. PERPAJAKAN lanjutan

34. TAXATION continued

b. Pajak yang bisa dipulihkan kembali

lanjutan

b. Recoverable taxes continued

Pada bulan Agustus 2009, BPKP melanjutkan pemeriksaan sehubungan dengan PPN dan pajak penjualan untuk tahun pajak sebelum 2001, dan juga tahun pajak 2008. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berjalan. Manajemen berkeyakinan bahwa hasil pemeriksaan tidak memiliki dampak material terhadap posisi keuangan dan arus kas Grup. In August 2009, BPKP continued its audit in relation to VAT and sales tax for the fiscal years prior to 2001, as well as the 2008 fiscal year. As at the date of these consolidated financial statements, the audit is still ongoing. Management is of the opinion that the audit result will not have a material impact on the Group‟s financial position and cash flow. Pada tanggal 6 Desember 2012, Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan No. 194.PMK.032012 “PMK 194”, yang mengatur prosedur pemungutan, pembayaran dan pelaporan Pajak Penjualan dan perlakuan atas PPN danatau Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah ”PPNBM” untuk pemegang PKP2B generasi pertama termasuk Adaro and berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013. PMK 194 mengatur bahwa pemegang PKP2B generasi pertama harus memungut, membayar, dan melaporkan Pajak Penjualan atas penggunaan jasa tertentu seperti yang dijabarkan pada peraturan terkait. PMK 194 juga mengatur bahwa PPN danatau PPN BM tidak dipungut pada saat penyerahan barang atau jasa kena pajak oleh pengusaha kena pajak kepada kontraktor. Grup telah mematuhi PMK 194 sejak 1 Januari 2013. On 6 December 2012, the Minister of Finance issued Regulation No. 194PMK.032012 ”PMK 194”, which governs procedures of collecting, remitting and reporting of Sales Tax and the treatment of VAT andor Luxury Goods Sales Tax on the first generation CCA contractors including Adaro and which has been effective since 1 January 2013. PMK 194 stipulates that the first generation of CCA contractors must collect, remit and report Sales Tax on the utilisation of particular services as listed in this regulation. PMK 194 also stipulates that Value Added Tax andor Luxury Goods Sales Tax is not collected on the delivery of VAT-able goods andor services by a VAT-able Entrepreneur to the contractors. The Group has complied with PMK 194 from 1 January 2013. Piutang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor “PBBKB” merupakan saldo PBBKB yang dapat dikompensasikan kepada Pemerintah Indonesia, karena PBBKB merupakan pajak baru berdasarkan PKP2B. Untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2014, Adaro telah mengkompensasikan klaim atas PBBKB dengan utang royalti yang masih terutang kepada Pemerintah Indonesia sebesar AS9.694 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: AS80.264. Sampai dengan 31 Maret 2013, Adaro telah mengkompensasikan klaim atas PBBKB dengan utang royalti yang masih terutang kepada Pemerintah Indonesia sebesar AS137.256. Vehicle fuel tax Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor“PBBKB” receivable represents the balance of PBBKB that Adaro believes should be compensated by the Government of Indonesia, since PBBKB is a new tax according to the provisions of the CCA. For the three-months period ended 31 March 2014, Adaro has offset the claim for vehicle fuel tax against royalty payments due to the Government of Indonesia amounting to US9,694 for the year ended 31 December 2013: US80,264. Until 31 March 2014, Adaro has offset cumulative claims for vehicle fuel tax against royalty payments due to the Government of Indonesia amounting to US137,256.