REVENUE FS AE 31 MARCH 2014 web

PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 596 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2013, DAN 31 MARET 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2014, 31 DECEMBER 2013, AND 31 MARCH 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

34. PERPAJAKAN

34. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka

a. Prepaid taxes

31 Maret 31 Desember March 2014 December 2013 tidak diaudit diaudit unaudited audited Pajak penghasilan badan 157,901 144,229 Corporate income tax PPN 46,172 42,487 VAT 204,073 186,716

b. Pajak yang bisa dipulihkan kembali

b. Recoverable taxes

31 Maret 31 Desember March 2014 December 2013 tidak diaudit diaudit unaudited audited Piutang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor “PBBKB” 10,112 9,694 Vehicle fuel tax receivables PPN masukan 20 172 VAT Input Titipan kepada Pemerintah 13,180 12,301 Deposit to Government 23,312 22,167 Dikurangi: Less: Bagian lancar 10,132 9,866 Current portion Bagian tidak lancar 13,180 12,301 Non-current portion Piutang berkaitan dengan PPN masukan merupakan saldo PPN masukan yang akan dikurangkan dengan utang royalti yang masih terutang kepada Pemerintah Indonesia. Receivables relating to VAT input represent the balance of VAT input to be offset against the royalty payable due to the Government of Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1442000, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2001, batubara sebelum melalui proses menjadi briket, tidak lagi dikenakan PPN. Sejak tanggal tersebut, Adaro tidak dapat lagi memperoleh restitusi PPN masukan. Untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2014, Adaro telah mengkompensasi klaim atas penggantianpembayaran kembali PPN masukan sebesar AS173 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: AS44.466 terhadap pembayaran royalti yang terutang kepada Pemerintah Indonesia. Dari 1 Januari 2001 sampai dengan 31 Maret 2014, Adaro telah mengkompensasikan kumulatif klaim atas penggantianpembayaran kembali PPN masukan sebesar AS752.439. According to Government Regulation No. 1442000, which has been effective from 1 January 2001, raw coal prior to processing into briquettes is no longer subject to VAT. Since that date, Adaro has been unable to seek restitution for VAT input. For the three- month period ended 31 March 2014, Adaro has offset the claim for recoverable VAT input amounting to US173 for the year ended 31 December 2013: US44,466 against royalty payments due to the Government of Indonesia. From 1 January 2001 up to 31 March 2014, Adaro has offset cumulative claims for recoverable VAT input totaling US752,439 against royalty payables. PT ADARO ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 597 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2013, DAN 31 MARET 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED INTERIM FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2014, 31 DECEMBER 2013, AND 31 MARCH 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

34. PERPAJAKAN lanjutan

34. TAXATION continued

b. Pajak yang bisa dipulihkan kembali

lanjutan

b. Recoverable taxes continued

Berdasarkan PKP2B, pajak penjualan atas jasa yang diterima menjadi tanggung jawab Adaro, sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Namun demikian, dengan diberlakukannya UU No. 8 tahun 1983 mengenai PPN menyebabkan peraturan pajak penjualan sudah tidak berlaku. Based on the CCA, Adaro was subject to sales tax on services received, in accordance with the prevailing laws and regulations. However, with the enforcement of Law No. 8 of 1983 regarding VAT, the regulation on sales tax is no longer valid. Adaro berpendapat bahwa pajak penjualan berbeda dengan PPN baik dalam bentuk maupun substansi, sehingga PPN merupakan pajak baru. Berdasarkan PKP2B, Pemerintah seharusnya membayar dan tidak mengenakan pajak baru ini kepada Adaro. Berdasarkan PKP2B, manajemen berpendapat bahwa Adaro dapat memperoleh kembali PPN masukan dengan cara tersebut di atas dan mengharapkan sisa saldo yang belum diterima dapat diperoleh seluruhnya. Laporan keuangan interim konsolidasian ini tidak termasuk penyesuaian yang mungkin terjadi atas keputusan yang dibuat oleh Pemerintah sehubungan dengan masalah ini. Lihat Catatan 40c untuk penjelasan lebih terperinci. Adaro is of the opinion that sales tax is different from VAT in both form and substance, and therefore VAT is a new tax. According to the provisions of the CCA, the Government will pay and assume and hold Adaro harmless from new taxes. As such, management believes that Adaro can recover its VAT input in this manner and expects that the outstanding balance will be recovered in full. These consolidated interim financial statements do not include any adjustments that might ultimately result from the decision made by the Government regarding this matter. Refer to Note 40c for further details. Pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan “BPKP” memulai pemeriksaan untuk menyelesaikan permasalahan kompensasi PPN yang telah dikompensasikan dengan utang royalti dari tahun 2001 sampai dengan 2007. Namun, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, hasil resmi dari pemeriksaan ini belum dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan September 2008, Adaro telah menempatkan dana sebesar Rp 150 miliar kepada Pemerintah Indonesia sebagai titipan sehubungan dengan proses penyelesaian permasalahan ini. Lihat Catatan 40c untuk penjelasan lebih terperinci. In 2008, the Government of Indonesia through the Financial and Development Supervisory Board “BPKP”, commenced an audit to resolve this dispute on the offset of VAT paid against royalties payable for the years 2001 to 2007. However, as at the date of these consolidated financial statements, the formal result of this audit had not been issued by the Government of Indonesia. In September 2008, Adaro placed a fund amounting to Rp 150 billion as a deposit in relation to the settlement of this dispute. Refer to Note 40c for further details.