20
21. Vad.31-u Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari
bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, berombak lereng 3- 8
22. Va.31-r Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari
bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, bergelombang lereng 8-15
23. Vad.31-r Dataran volkanik tua, wilayah datar sampai bergelombang dari
bahan volkanik tua. Tuff andesit, liparite, bergelombang lereng 8-15
24. Va.32-c Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng
15 dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, berbukit kecil lereng 15-25
25. Vad.32-c Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng
15 dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, liparite berbukit kecil lereng 15-25
26. Va.32-h Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng
15 dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, berbukit lereng 25-40
27. Vad.32-h Perbukitan volkanik tua, perbukitan volkanik tua dengan lereng
15 dan perbedaan tinggi 50-300 meter. Tuff andesit, liparite, berbukit lereng 25-40
28. Va.33-m Pegunungan volkanik tua, Pegunungan volkanik tua dengan
lereng 15 dan perbedaan tinggi lebih dari 300 meter. Tuff andesit, bergunung lereng 40
29. Vad.33-m Pegunungan volkanik tua, Pegunungan volkanik tua dengan
lereng 15 dan perbedaan tinggi lebih dari 300 meter. Tuff andesit, liparite, bergunung lereng 40
30. Vg.04-h Penerobosan magma melaui celah retakan patahan dalam kulit
bumi, membeku dibawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul di permukaan karena erosi. Granit, berbukit lereng 25-
40
31. Vg.04-m Penerobosan magma melaui celah retakan patahan dalam kulit
bumi, membeku dibawah permukaan kulit bumi yang kemudian muncul di permukaan karena erosi. Granit, bergunung lereng
40
f. Grup Aneka X
Bentukan alam atau hasil kegiatan manusia yang tidak termasuk dalam grup yang diuraikan diatas, misalnya lahan rusak, singkapan batuan,
penambangan, penggalian, landslide, wilayah sangat berbatu, dan lainnya. Subgrup yang termasuk ke dalam landform grup aneka adalah:
32. X.1 Lembah sungai terjal, sempit, tererosi atau lereng tunggal
tanpa endapan dan koluvial, umumnya berlereng 25 , atau kadang-kadang 75
33. X.3 Galian pertambangan, lahan-lahan tempat pengalian pasir,
pertambangan, dan sebagainya.
21
Data dan informasi satuan lahan yang diperolah dari peta satuan lahan skala 1: 250.000 digunakan untuk verifikasi lapangan dan pengambilan sampel
tanah untuk masing-masing satuan lahan. Verifikasi lakukan untuk mencocokan dan memperbaiki satuan lahan dan identifikasi penggunaan lahan serta vegetasi
untuk penyusunan peta satuan lahan skala 1: 50.000. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko skala 1: 50.000 disajikan dalam delapan 8 sheet
berdasarkan lembaran peta Rupa Bumi I ndonesia, seperti yang disajikan pada gambar 2 s.d. 8 berikut:
22
Gambar 2. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0812-31-32
23
Gambar 3. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0812-33-34
24
Gambar 4. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0812-51
25
Gambar 5. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0812-52-61
The image part w ith relationship I D rI d17 w as not found in the file.
26
Gambar 6. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0812-63
The image part w ith relationship I D rI d18 w as not found in the file.
27
Gambar 7. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0813-22
The image part w ith relationship I D rI d19 w as not found in the file.
28
Gambar 8. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0813-23
The image part w ith relationship I D rI d20 w as not found in the file.
29
Gambar 9. Peta satuan lahan Kabupaten Mukomuko lembar 0813-24
The image part w ith relationship I D rI d21 w as not found in the file.
30
Tabel 3. Legenda satuan lahan Kabupaten Mukomuko
No. Satlah
Simbol Landform
Relief lereng Bahan I nduk
Klasifikasi Tanah USDA, 2010
Pro porsi
L u a s Ha
1 Aq.111-f
Dataran banjir pada sungai Datar
Endapan pasir Typic Udifluvents
D 2,821
0.66 braiding
1 Typic Psammaquents
F 2
Af.1121-n Tanggul sungai meander
Agak datar Endapan liat
Typic Udifluvents D
1,655 0.39
1-3 Fluvaquentic Endoaquepts
F 3
Af.1122-f Rawa belakang sungai meander
Datar Endapan liat
Fluvaquentic Endoaquepts D
3,175 0.75
1 Aquic Eutrudepts
F 4
Af.1128-n Jalur meander
Agak datar Endapan liat
Aquic Udifluvents D
3,274 0.77
1-3 Fluvaquentic Endoaquepts
F 5
Af.121-n Teras sungai atas
Agak datar Endapan liat
Aquic Dystrudepts D
669 0.16
1-3 Typic Endoaquepts
F 6
Af.123-n Teras sungai bawah
Agak datar Endapan liat
Humic Eutrudepts P
10,606 2.49
1-3 -
7 Au.214-r
Gabungan kipas aluvial Bergelombang
Endapan campuran Typic Dystrudepts
D 2,182
0.51 8-15
Humic Dystrudepts F
8 Mq.14-n
Pasir penghalang Datar
Endapan pasir dan liat Aquic Udipsamments
D 6,118
1.44 1
Typic Psammaquents F
9 Mf.32-n
Teras marin subresen Agak datar
Endapan liat Typic Hapludults
D 10,318
2.42 1-3
Typic Dystrudepts F
Aquic Udifluvents M
10 Mf.32-u
Teras marin subresen Berombak
Endapan liat Typic Hapludults
D 26,420
6.20 3-8
Typic Dystrudepts F
Humic Dystrudepts M
11 Mf.32-r
Teras marin subresen Bergelombang
Endapan liat Typic Kanhapludults
D 5,782
1.36 8-15
Oxic Dystrudepts F
12 Bu.03-n
Dataran fluvio marin Agak datar
Endapan campuran Typic Endoaquepts
D 2,608
0.61 1-3
Aquic Dystrudepts F
13 Go.111-f
Gambut topogen air tawar Datar
Bahan organik Terric Haplohemists
D 6,802
1.60 1
Terric Haplosaprists F
Typic Endoaquents M
14 Go.112-f
Gambut topogen air tawar Datar
Bahan organik Typic Haplohemists
D 4,362
1.02 1
Typic Haplosaprists F
15 Vad.113-h
Lereng volkan atas Berbukit
Tuff andesit, liparite Andic Dystrudepts
D 334
0.08 25-40
Humic Dystrudepts F
16 Vad.114-m
Lereng volkan tengah Bergunung
Tuff andesit, liparite Andic Dystrudepts
D 3,256
0.76
31
17 Va.115-r
Lereng volkan bawah Bergelombang
Tuff andesit Typic Haplohumults
D 1,773
0.42 8-15
Humic Dystrudepts F
18 Vad.115-c
Lereng volkan bawah Berbukit kecil
Tuff andesit, liparite Andic Dystrudepts
D 3,580
0.84 15-25
Humic Eutrudepts F
19 Va.115-h
Lereng volkan bawah Berbukit
Tuff andesit Andic Dystrudepts
D 4,111
0.97 25-40
Humic Dystrudepts F
20 Va.31-u
Dataran volkan tua Berombak
Tuff andesit, liparite Oxic Dystrudepts
D 25,354
5.95 3-8
Typic Kanhapludults F
21 Vad.31-u
Dataran volkan tua Berombak
Tuff andesit, liparite Typic Dystrudepts
D 20,284
4.76 3-8
Typic Hapludults F
22 Va.31-r
Dataran volkan tua Bergelombang
Tuff andesit, liparite Typic Kanhapludults
D 12,948
3.04 8-15
Oxic Dystrudepts F
23 Vad.31-r
Dataran volkan tua Bergelombang
Tuff andesit, liparite Typic Dystrudepts
D 48,324
11.35 8-15
Typic Hapludults F
24 Va.32-c
Perbukitan volkan tua Berbukit kecil
Tuff andesit Oxic Dystrudepts
D 7,427
1.74 15-25
Typic Kanhapludults F
25 Vad.32-c
Perbukitan volkan tua Berbukit kecil
Tuff andesit, liparite Typic Dystrudepts
D 66,153
15.54 15-25
Typic Haplohumults F
26 Va.32-h
Perbukitan volkan tua Berbukit
Tuff andesit Typic Dystrudepts
D 1,917
0.45 25-40
Typic Hapludults F
27 Vad.32-h
Perbukitan volkan tua Berbukit
Tuff andesit, liparite Typic Dystrudepts
D 59,973
14.08 25-40
Typic Haplohumults F
28 Va.33-m
Pegunungan volkan tua Bergunung
Tuff andesit Andic Dystrudepts
D 3,765
0.88 40
Typic Dystrudepts F
29 Vad.33-m
Pegunungan volkan tua Bergunung
Tuff andesit, liparite Typic Dystrudepts
D 60,399
14.18 40
Typic Haplohumults F
30 Vg.04-h
I ntrusi volkan Berbukit
Granit Typic Hapludults
D 371
0.09 25-40
Typic Udipsamments F
31 Vg.04-m
I ntrusi volkan Bergunung
Granit Typic Hapludults
D 9,627
2.26 40
Typic Udipsamments F
111 X1
Lereng sangat terjal escarpment -
- -
9,375 2.20
333 X3
Badan air danau, waduk -
- -
41 0.01
J u m l a h 425,804
100
32
Tabel 4. Hasil analisis laboratorium sampel tanah Kabupaten Mukomuko
No. SPT
Kadar Air
EKSTRAK 1:5 Tekstur
TERHADAP CONTOH TANAH KERING 105 °
C KB
pH Pasir
Liat Debu
BAHAN ORGANIK P BRAY
1 NILAI TUKAR KATION NH4ACETAT 1N,
pH7 KCl 1 N
HCL25 ESP
H
2
O KCl
C N
K-dd Na-dd
Ca-dd Mg-dd
KTK Al
3+
H
+
P K
--------- ppm
----- me100 gr ------
1 3.1
5.825 3.735
0.68 0.115
2.07 0.285
0.21 1.095
4.69 18.285
0.725 1.135
26.185 8.125
34.35 1.15
2 3.2
5.14 4.34
4.54 60.88
34.57 1.24
0.22 3.61
0.62 0.24
2.32 6.88
21.19 3.1
12.66 35.71
47.48 1.13
3 3.2
5.16 4.41
4.54 65.92
29.53 1.99
0.19 13.38
0.53 0.22
2.02 5.02
12.72 0.21
30.81 19.98
61.24 1.73
4 3.8
5.14 3.77
4.54 65.92
29.53 1.47
0.33 2.99
0.35 0.2
2.49 10.77
31.79 0.83
44.37 43.21
43.44 0.63
5 3
5.03 3.43
8.86 50.89
40.24 1.48
0.35 1.91
0.58 0.22
0.95 3.92
21.53 1.86
0.41 4.28
41.58 26.34
1.02 6
7.4 6.455
3.66 5.8
63.4 30.79
1.015 0.245
1.295 1.065
0.23 0.65
1.54 17.555
1.845 1.19
19.735 48.41
19.85 1.31
7 5.6
5.84 3.56
7.06 50.8
42.13 4.5
0.53 3.46
0.44 0.16
0.49 1.27
20.94 1.91
1.06 9.65
10.46 11.27
0.76 8
2.6 5.86
4.19 4.54
50.8 44.65
0.62 0.11
5.35 0.43
0.17 0.25
0.64 20.93
0.4 30.91
6.6 7.12
0.81 9
9.1 5.355
3.26 8.32
47.02 44.65
1.63 0.235
1.665 0.42
0.305 0.335
0.875 13.085
6.955 0.985
29.15 10.135
14.79 2.33
10 9.5
5.57 3.105
10.84 55.84
33.31 0.75
0.21 0.54
0.355 0.32
0.465 1.055
16.5 4.86
0.665 7.095
6.37 13.30
1.94 11
2.2 5.295
3.055 0.63
0.195 1.775
0.08 0.1
0.525 0.485
15.26 6.855
0.41 6.82
8.625 7.80
0.66 12
4.4 5.21
3.44 9.58
60.88 29.53
1.11 0.19
2.08 0.29
0.25 1.05
1.28 14.66
1.41 1.01
15.25 22.4
19.58 1.71
13 13.4
3.36 GAMBUT
6.42 0.8
13.22 0.74
0.33 0.57
0.53 39.17
6.8 6.2
11.86 9.05
5.54 0.84
14 39
3.02 GAMBUT
4.73 2.73
10.43 0.17
0.22 0.78
1.56 25.07
5.9 8.85
9.51 18.22
10.89 0.88
20 8
6.265 3.515
3.28 64.66
32.05 0.99
0.165 0.745
0.17 0.2
1.12 1.145
19.265 2.835
1.305 14.67
12.975 13.68
1.04 21
8.7 6.025
3.58 3.28
62.14 34.57
1.66 0.255
1.645 0.895
0.45 0.43
3.06 23.07
2.075 0.985
10.415 27.955
20.96 1.95
22 1.7
5.41 3.135
0.965 0.215
2.27 0.115
0.13 0.64
0.645 16.685
5.495 1.22
9.23 7.75
9.17 0.78
23 6.7
5.62 3.245
8.32 63.4
28.27 1.555
0.295 1.85
0.36 0.23
0.36 0.685
19.985 5.68
0.645 6.035
7.71 8.18
1.15 24
1.7 5.34
3.355 0.665
0.345 1.955
0.185 0.09
0.145 0.805
16.5 4.885
0.61 7.715
8.375 7.42
0.55 25
11.4 5.845
3.445 2.02
64.66 33.31
1.045 0.2
1.15 0.235
0.175 0.74
1.27 19.645
4.32 4.31
29.325 10.855
12.32 0.89
27 15.4
6.04 4.085
4.63 0.27
2.14 0.165
0.08 0.47
0.44 38.58
1.33 1.31
5.21 9.31
2.99 0.21
29 4.1
5.14 3.54
0.94 0.175
1.325 0.275
0.12 1.98
3.645 25.41
2.065 0.83
9.145 8.21
23.69 0.47
33
Hasil analisa laboratorium seperti yang disajikan pada Tabel 4, dapat dijelaskan bahwa SPT 1 dan 3 merupakan lahan sawah.
Kondisi pH tanah masam, dan tekstur tanah menunjukkan liat berdebu
Silty Clay. Pada kebanyakan tanah ditemukan bahwa pertukaran kation berubah dengan
berubahnya pH tanah. Pada pH rendah, hanya muatan permanen liat dan sebagian muatan koloid organic memegang ion yang dapat digantikan melalui
pertukaran kation. Kapasitas Tukar Kation KTK pada satuan peta lahan ini berada pada taraf rendah hingga sedang. Hal ini disebabkan olek kebanyakan
tempat pertukaran kation koloid dan beberapa fraksi liat, H dan mungkin hidroksi –Al terikat kuat, sehingga sukar dipertukarkan.
Dari berbagai pengamatan ciri tekstur tanah, ternyata KTK tanah berbanding lurus dengan jumlah butir liat. Semakin tinggi jumlah liat suatu jenis
tanah yang sama, KTK juga bertambah besar. Makin halus tekstur tanah semakin besar pula jumlah koloid liat dan koloid organiknya, sehingga KTK juga makin
besar. Pada SPT 1 dan 3 terlihat bahwa kandungan unsur hara makro Nitrogen di dalam tanah masih rendah dan sejumlah besar nitrogen di dalam tanah berada
dalam bentuk organik. Gejala kekurangan N pada tanaman padi-padian terlihat pada perubahan warna tanaman menjadi kuning. Kandungan fosfor dan P Total
berada pada kisaran rendah hingga tinggi, kandungan Kalium berada pada kisaran rendah hingga sedang. Unsur kalium mempunyai fungsi penting dalam
proses fisiologis tanaman. Kandungan kalsium berada pada criteria rendah sedangkan magnesium berada pada criteria tinggi. Ketersediaan magnesium
hamper sama dengan kalsium karena pengikatnya juga sama. Oleh karena itu untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman akan unsure hara makro, perlu
ditambahkan pupuk untuk mencukupi kebutuhan Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan Kalsium dan Magnesium biasanya
ditambahkan dalam bentuk kapur. Nurhajati Hakim, 1986. Pada SPT 2, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21 dan 22 merupakan
lahan perkebunan kelapa sawit. Pada SPT terlihat pada pH berada pada kondisi sangat masam hingga agak masam. Apabila terjadi pencucian terus menerus dan
pH tanah menurun, maka kapasitas tukar kation juga menurun. Pengaruh terbesar dari pH terhadap pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya terhadap
ketersediaan unsure hara pH tanah dihubungkan dengan persentase kejenuhan basa. Jika kejenuhan basa kurang dari 100 persen, suatu peningkatan pH
34
dikaitkan dengan suatu peningkatan jumlah kalsium dan magnesium di dalam larutan tanah.
Henry.D.Foth, 1995. Pada bebera SPT lahan sawit ini kadar kejenuhan basa masih berada pada kondisi rendah ke sedang. Kandungan
nitrogen berada pada status rendah hingga sedang, kandungan fosfor berada pada kondisi sangat rendah hingga sedang, kandungan kalium berada pada
kondisi rendah hingga tinggi, kandungan kalsium berada pada kondisi sangat rendah, kandungan magnesium berada pada kondisi rendah hingga sedang dan
kandungan C-Organik berada pada kondisi sangat rendah hingga tinggi.
4.6. Zona Agro Ekologi Kabupaten Mukomuko