Waktu dan Lokasi Kegiatan Ruang Lingkup Kegiatan Bahan dan Metode Penyiapan data 1. Data Spasial

7 I I I . METODOLOGI

3.1. Kerangka Pemikiran

Dinamika pembangunan pertanian hingga saat ini telah membuktikan bahwa kebutuhan sumberdaya ekonomi semakin banyak dan senantiasa menghadapi berbagai kendala yang semakin serius, terutama ketersediaan sumberdaya lahan yang layak. Dalam kondisi seperti ini mutlak diperlukan pentajaman prioritas pemanfaatan sumberdaya lahan dan sekaligus pengetatan pengawasan konversi lahan. Salah satu kebijakan pemerintah dalam hal ini adalah Tata Guna Lahan. Kebijakan umum ini telah berupaya membatasi penggunaan lahan sesuai dengan kapabilitasnya. Namun demikian kebijakan umum ini masih harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang lebih rinci di setiap kawasan penggunaan lahan pertanian. Salah satu program strategis Badan Litbang Pertanian untuk memenuhi kebutuhan informasi sumberdaya lahan adalah Peyusunan Peta Pewilayahan Komoditas berdasarkan Agroekological Zone AEZ. Program ini akan dituangkan dalam kebijakan one map policy, dimana setiap provinsi akan memiliki peta AEZ dan peta yang lebih operasional dengan skala 1: 50.000. Penyusunan peta satuan lahan dan pewilayahan komoditas pertanian Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan untuk kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2013, selanjutnya pada tahun 2014 dilaksanakan di Kabupaten Mukomuko. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi sumberdaya lahan untuk penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian berdasarkan zona agroekologi skala 1 : 50.000. Untuk mencapai tujuan tersebut kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi pengumpulan data dan informasi sumberdaya lahan, pengumpulan data di lapangan dan verifikasi, penilaian kesesuaian lahan dan penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian skala 1 : 50.000. Hasil dari kegiatan ini adalah data karakteristik lahan berupa peta satuan lahan dan peta pewilayahan komoditas pertanian skala 1 : 50.000 untuk Kabupaten Mukomuko, serta naskah laporan lengkap.

3.2. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Kabupaten Mukomuko. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan untuk menyediakan informasi sumberdaya lahan bagi kegiatan Litkaji BPTP Bengkulu. Selain itu juga 8 berdasarkan atas ketersediaan data spasial berupa peta dasar peta rupa bumi, citra satelit, peta administrasi dan peta pendukung lainnya serta basis data sumberdaya lahan. Kegiatan dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko dari Bulan Januari 2014 sampai Desember 2014.

3.3. Ruang Lingkup Kegiatan

Penyusunan peta pewilayah komoditas pertanian berdasarkan AEZ Kabupaten Mukomuko dilaksanakan selama satu tahun. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan desk study, survey lapang, dan laboratorium. Desk Study dilakukan pada awal kegiatan yaitu mengumpulkan bahan-bahan pendukung seperti literatur, peta-peta pendukung, dan data-data sekunder lainnya. Survey lapang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data tanah, iklim dan sosial ekonomi termasuk kelembagaan. Pendekatan yang ketiga adalah berupa analisa di laboratorium untuk penentuan kalsifikasi tanah.

3.4. Bahan dan Metode

Prosedur penyusunan peta pewilayahan komoditas pertanian terdiri dari empat tahapan kegiatan meliputi : a. Penyiapan data b. Penyiapan peralatan c. I dentifikasi lahan d. Evaluasi lahan e. Verifikasi lapangan f. Penyusunan peta pewilayahan komoditas

a. Penyiapan data

Untuk kegiatan ini diperlukan beberapa data dan bahan yang terdiri dari data spasial dan data tabular atau basis data tanah, data iklim, citra satelit, dan sosial ekonomi.

a.1. Data Spasial

- Peta dasar yang terdiri dari peta topografi peta rupa bumi skala 1 : 50.000, peta administrasi skala 1 : 50.000 Kabupaten Mukomuko. - Citra satelit untuk 000 Kabupaten Mukomuko. 9 - Peta tematik yang terdiri dari peta tanah, peta observasi, dan penggunaan lahan. - Peta pendukung yang terdiri dari peta-peta yang tersedia seperti peta AEZ, peta tanah tinjau, peta arahan tata ruang pertanian dan peta arahan pengggunaan lahan, masing-masing skala 1 : 250.000.

a.2. Basis Data Tanah