Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Setting Penelitian Subjek Penelitian Prosedur Penelitian

siswa lebih mudah memahami konsep-konsep Penginderaan Jauh dan SIG sekaligus dapat meningkatkan spatial intelegence kecerdasan keruangan. Dengan metode MIMIKO, siswa diberi kesempatan belajar geografi dengan memanfaatkan teknologi, bekerja sama dengan rekan-rekannya, dan bermain kuis pembelajaran sehingga kendala-kendala dalam proses pembelajaran geografi di SMA diharapkan dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Melvin L. Silberman 2004: 20-21 menyatakan bahwa proses belajar berlangsung secara bergelombang. Belajar memerlukan kedekatan dengan materi yang hendak dipelajarinya serta keterlibatan aktif. Ketika kegiatan belajar sifatnya pasif, siswa mengikuti pelajaran tanpa rasa keingintahuan, tanpa mengajukan pertanyaan, dan tanpa minat terhadap hasilnya. Ketika kegiatan belajar bersifat aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu, seperti menginginkan jawaban atas sebuah pertanyaan, membutuhkan informasi untuk memecahkan masalah, atau mencari cara untuk mengerjakan tugas. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti penggunaaan MIMIKO ATRAKTIF Sebagai Upaya Meningkatkan Spatial Intelligence dalam Penginderaan Jauh PJ dan Sistem Informasi Geografis SIG.

B. Rumusan Masalah

Untuk memberi arahan dalam pengkajian masalah yang timbul di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Sejauhmanakah penggunaan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spasial intelligence siswa dalam Penginderaan Jauh PJ dan Sistem Informasi Geografis SIG? 2. Bagaimanakah persepsi dan kesan siswa terhadap penggunaan MIMIKO ATRAKTIF dalam proses pembelajaran PJ dan SIG? 3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengetahui sejauhmana peningkatan spatial intelligence siswa dalam PJ dan SIG 2. Mengetahui persepsi dan kesan siswa terhadap Metode MIMIKO ATRAKTIF dalam proses pembelajaran PJ dan SIG.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Geografi di SMA. b. Menumbuhkan sikap spatial intelligence c. Menumbuhkan sikap ilmiah. d. Menumbuhkan sikap mencintai alam e. Meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Geografi,. 2. Bagi Guru a. Mendapatkan umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa. b. Meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran. c. Melatih mengemukakan pikiran secara ilmiah.

3. Bagi Sekolah:

a. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. b. Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu. c. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah. 4 BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS Kerangka Teoritis 1. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam Pembelajaran Kemajuan di bidang teknologi pendidikan maupun teknologi pembelajaran meuntut digunakannya berbagai media pembelajaran dan peralatan-peralatan yang semakin canggih. Dalam dunia pendidikan saat ini berkembang kegiatan pembelajaran yang bergerak menuju dikuranginya sistem pembelajaran konvensional yang mengedepankan ceramah diganti dengan sistem pembelajaran yang mengedepankan pemanfaatan teknologi multi media. Keberhasilan pembelajaran banyak dipengaruhi oleh guru. Kenyataan yang ada mengesankan kualitas guru masih rendah. Realitas di lapangan juga menunjukkan adanya keterbatasan multi media pembelajaran baik jenis maupun jumlahnya serta kemampuan guru memanfaatkan media masih kurang. Memperhatikan fenomena tersebut, betapa kemampuan guru masih sangat perlu untuk meningkatkan kualitasnya terutama dalam pemanfaatan multi media. Permasalahan yang segera dipecahkan adalah bagaimana upaya meningkatkan kualitas pembelajaran geografi melalui pemanfaatan teknologi multi media. Yusufhadi Miarso 1985 memberikan batasan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Batasan ini memiliki arti yang sangat luas dan dalam, mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. 5 Teknologi multimedia bukan sekedar penggunaan media secara majemuk untuk pencapaian kompetensi tertentu, namun mencakup pengertian perlunya integrasi berbagai jenis media yang digunakan dalam suatu penyajian yang tersusun secara baik. Model pembelajaran berbasis teknologi multi media dimaksudkan agar perhatian dan partisipasi siswa dapat ditingkatkan. Hal ini seperti yang dikemukakan Criswell 1989:1, ….. to any use computer to present instructional material, provide participation of the student action. Very simply, the goal of Computer-Based Instruction CBI is teach. Teknologi multimedia memiliki sejumlah manfaat di antaranya: 1 mengatasi kelemahan pada pembelajaran kelompok maupun, 2 membantu menjadikan gambar atau contoh yang sulit didapatkan di lingkungan sekolah menjadi lebih konkrit, 3 memungkinkan pengulangan sampai berkali-kali tanpa rasa malu bagi yang berbuat salah, 4 mendukung pembelajaran individual, 5 lebih mengenal dan terbiasa denga computer, 6 merupakan media pembelajaran yang efektif, 7 menciptakan pembelajaran yang enjoymen atau joyful learning Mukminan, 2008. Untuk penggunaan teknologi multimedia dalam pembelajaran akan sangat membantu dalam rangka pembelajaran yang menyenangkan. Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan MIMIKO ATRAKTIF sebagai upaya meningkatkan kecerdasan spasial. MIMIKO merupakan akronim dari Multimedia Komputer Aktif Trampil dan Kreatif. Melalui pemanfaatan multimedia ini diharapkan siswa akan senang belajar geografi dan pembelajaran geografi akan menjadi lebih menarik.

2. Spatial Intelligence dalam Pembelajaran Geografi

Geografi termasuk ilmu tentang bumi dengan objek permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusia dan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya. Geografi juga memperhatikan persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam Geografi terdapat unsur-unsur utama, antara lain jarak, interaksi, gerakan dan 6 persebara. Dengan demikian geografi adalah studi yang bersifat padu tentang hubungan keruangan gejala. Menurut Mukminan 2010 spasial terkait erat dengan kata space yang berarti ruang. Spasial berarti keruangan. Ruang merupakan lingkungan di sekitar kita atau keadaan geografis sekitar kita. Kecerdasan spasial spatial intelligence merupakan kekuatan daya pikir seseorang terhadap konsep keruangan, yakni berpikir holistik-komprehensif. Kecerdasan spasial dapat diasah melalui pembelajaran peta, pengalaman, travelling, sekaligus mempertajam daya ingat, dan faktor pembawaan sejak kecil. Belajar peta merupakan salah satu alasan untuk memiliki kecerdasan spasial. Perkembangan citra satelit juga banyak membantu seseorang dalam melatih kecerdasan spasial. Dalam citra satelit tersebut nampak dari atas rumah, gedung, jalan dan semua hal yang ada di atas permukaan bumi. Lebih lanjut menurut Mukminan 2010, kecerdasan spasial dapat ditumbuhkembangkan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Secara kognitif, misalnya dengan mengenalkan siswa dengan material spasial seperti sketsa, denah, peta, maket dan sebagainya. Secara afektif, spresiasi anak terhadap dunia spasial bisa terbangun dengan membiasakan diri membaca peta, baik saat di rumah atau dalam perjalanan. Secara psikomotorik, life skill spasial akan tumbuh ketika seseorang jadi terbiasa dalam mendokumentasikan aspek-aspek spasial meski hanya untuk catatan pribadi.

3. Peningkatan Spatial Intelligence dengan Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dalam PJ dan SIG

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis merupakan sub pokok bahasan yang dianggap ilmu baru bagi Geografi. Kedua ilmu ini memerlukan teknologi untuk membantu menyampaikannya kepada siswa agar mudah dipahami. Penginderaan Jauh remote sensing adalah ilmu untuk memperoleh informasi terhadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan interpretasi tanpa menyentuh langsung objek, sedangkan Sistem 7 Informasi Geografis SIG menurut Aronaff dalam Prahasta 2005 adalah sistem informasi yang berdasarkan kerja komputer yang mampu menerima masukan, mengelola memberi, mengambil, meanipulasi, dan menganalisis data, kemudian memberikan uraian. Kedua ilmu tersebut pada intinya memerlukan media komputer maupun teknologi lainnya. Untuk membantu penyampaian materi kedua ilmu tersebut agar mudah dipahami oleh siswamaka dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan multimedia komputer yang diaplikasi dengan beberapa metode pembelajaran yang disebut MIMIKO ATRAKTIF. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pembelajaran yang berbasis multimedia komputer. Dengan pemanfaatan multimedia komputer diharapkan dapat terjadi proses pembelajaran yang aktif trampil, kreatif, dan sekaligus siswa merasa senang untuk belajar geografi khusunya dalam pembelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini merupakan integrasi dari media power point, google earth, foto udara, dan metode diskusi yang semuanya berbasis komputer. Peralatan yang digunakan dalam pembelajaran selain komputer adalah internet, dan seperangkat LCD. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF ini dimaksudkan untuk mengatasi konsep- konsep PJ dan SIG geografi yang dianggap masih abstrak bagi siswa apabila diajarkan dengan menggunakan ceramah. Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam penerapan metode ini. Untuk membahas materi ini diperlukan beberapa kali tatap muka. a. Tahap Persiapan Dalam tahap ini yang perlu dilakukan adalah : 1. Siswa menerima informasi dari gutu tentang materi yang akan dibahas 2. Guru menginformasikan kepada siswa untuk membentuk kelompok. Tiap kelompok memiliki anggota 2 anak. b. Tahap Proses Pembelajaran Siklus I 8 Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Siswa menerima penjelasan dari guru tentang materi PJ dan SIG selama 30 menit. 2. Siswa bersama kelompoknya melakukan tes permainan melalui media komputer. Bila dalam pertemuan hari itu belum selesai dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. 3. Siswa bersama-sama guru membahas soal-soal dalam tes permainan. c. Tahap Proses Pembelajaran Siklus II Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : 1. Siswa menerima penjelasan guru tentang pemanfaatan google earth untuk mencari lokasi. 2. Siswa mempraktekkan google earth melalui media internet bersama kelompoknya. 3. Siswa menginterpretasikan foto udara. 4. Siswa mempresentasikan hasil interpretasi foto udara. Kelompok lain dapat bertanya atau menyanggah hasil interpretasi kelopok yang maju. 5. Bila presentasi belum selesai dilanjutkan pada pertemuan kedua. 6. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Kerangka Berpikir Seorang guru yang kreatif selalu berusaha mencari ide-ide kreatif untuk membantu siswa dalam proses belajar. Salah satunya dengan memadukan berbagai metode pembelajaran. Metode MIMIKO dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus dirancang untuk menarik minat siswa untuk 9 belajar dan memahami geografi. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran yang dilihat dari segi proses maupun hasil dapat meningkat. Secara ringkas dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut. Gambar 1 : Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan Hipotesis yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 10 Siklus I : - Penggunaan Media Power Point - Tes permainan Siklus II: - Google Earth - Interpretasi Foto Udara untuk PJ dan SIG - Presentasi hasil interpretasi - Siswa aktif dalam proses pembelajaran - Spatial Intellegence meningkat Prestasi Belajar Meningkat 1. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan spasial intelligence siswa kelas XII IPS 1 dalam Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis 2. Pemanfaatan MIMIKO ATRAKTIF dapat meningkatkan minat siswa kelas XII IPS 1dalam mempelajari Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada kelas XII IPS 1 semester 1. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2010 tahun pelajaran 20102011. Pemilihan kelas XII IPS1 sebagai objek penelitian, karena kelas ini memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dibanding kelas lain.

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah kelas XII IPS1 dengan jumlah siswa sebanyak 40 anak. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 anak, dan jumlah siswa perempuan sebanyak 25 anak. Kemampuan siswa rata-rata sangat rendah.

C. Prosedur Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, prosedur yang dilakukan meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi. 1. Perencanaan TindakanPenyusunan Program Pembelajaran Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan antara lain: 11 a. Menyusun RPP b. Menyusun media c. Menyusun materi d. Menyusun instrumen 2. Pelaksanaan TindakanPenyajian Program Pembelajaran dengan MIMIKO ATRAKTIF Untuk melaksanakan metode MIMIKO ATRAKTIF membutuhkan waktu 2 minggu dengan 2 kali pertemuan tiap minggunya, dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2x 45 menit. Pertemuan minggu pertama dilakukan tindakan dengan media power point dan ceramah. Selanjutnya pada pertemuan minggu kedua dilakukan tindakan dengan media internet dengan google earth diaplikasikan dengan metode diskusi. Pada pertemuan minggu ketiga, tindakan yang diberikan adalah pemanfaatan foto udara yang diaplikasikan dengan diskusi. 3. Pengumpulan Data Observasi Tindakan Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan observasi, tes dan angket. Pedoman observasi dan tes digunakan untuk mengetahui peningkatan space intelligence sedangkan untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran PJ dan SIG digunakan angket. Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tes permainan pada siklus I, tes lisan dilakukan saat presentasi interpretasi pada siklus II. 4. Analisis dan Refleksi Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif persentase. Teknik ini digunakan untuk mengetahui persepsi dan kesan siswa terhadap Metode MIMIKO ATRAKTIF dalam proses pembelajaran PJ dan SIG di SMAN Gondangrejo. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan. 12

D. Indikator Keberhasilan