Pengertian Helenisme Post pengantar filsafat

sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan.

A. Pengertian Helenisme

. Helenisme berasal dari kata Hellenizein = berbahasa Yunani, dan juga menjadikan Yunani sebagai roh dan kebudayaan Yunani sepanjang roh dan kebudayaan itu memberikan ciri- cirinya kepada para bangsa yang bukan Yunani disekitar lautan tengah, mengadakan perubahan- perubahan dibidang kesusasteraan, agama, dan keadaan bangsa-bangsa itu. Istilah Helenistik berasal dari kata λλην Héllēn, istilah yang dipakai secara Ἕ tradisional oleh orang Yunani sendiri untuk menyebutkan nama etnik mereka mula-mula dipakai oleh ahli sejarah Jerman, Johann Gustav Droysen merujuk pada penyebaran peradaban Yunani pada bangsa bukan Yunani yang ditaklukkan oleh Aleksander Agung. Menurut Droysen, peradaban Helenistik adalah fusigabungan dari peradaban Yunani dengan peradaban Timur Dekat. Pusat kebudayaan utama berkembang dari daratan Yunani ke Pergamon, Rhodes, Antioch dan AleksandriaIskandariyah. Helenis jika diartikan sebagai “kebudayaan Yunani” yang membaur dengan kebudayaan lain atau dengan sengaja ditanamkan ke dalam sebuah kebudayaan daerah taklukan maka dapat dikatakan Helenis sudah berkembang lebih dari empat abad sebelum Aleksander atau sekitar abd 8SM, namun jika diterjemahkan secara khas maka Helenisme dapat dipersempit cakupannya terbatas hanya pada masa Aleksander dan kebijakan-kebijakan pemerintahannya dan segala yang berkaitan dengan kebudayaan dan filsafat dimasanya. Helenisme ditandai dengan fakta bahwa perbatasan antara berbagai negara dan kebudayaan menjadi hilang. Kebudayaan yang berbeda-beda yang ada pada jaman ini melebur menjadi satu yang menampung gagasan-gagasan agama, politik, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, ditandai dengan keraguan agama, melarutnya kebudayaan, dan pesimisme.  AWAL MULA HELENISME Orang Yunani kuno menyebut diri mereka sendiri dengan Hellenes, segala sesuatu yang dipandang sebagai milik budaya mereka disebut Hellenic. Adapun bentuk kebudayaan Yunani Kuno yang berkembang sesudah masa Alexander the Great disebut Hellenistic, yang artinya “seperti atau mirip, tetapi tidak sungguh-sungguh Yunani” Cairns, 1985: 93. Sedangkan paham untuk mengembangkan dan mempelajari kebudayaan Hellenistic yang berkembang di India kemudian disebut dengan Hellenisme.  PARA TOKOH HELLENISME

1. Thales 625-545 SM

2. Ajarannya adalah bahwa iar merupakan unsur induk dari segala sesuatu. 3. Anaximander abad 610-540 sebelum masehiAjarannya adalah bahwa udara sebagai unsur utama di alam semesta. 4. Phytagoras 580-..., Ajaran yang terkenal adalah bahwa segala sesuatu terdiri dari bilangan- bilangan yang merupakan unsur dasar yang utama bagi perkembangan matematika 5. Herakleitos 554-484sebelum masehi, Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu adalah abadi adanya dan tidak mengalami perubahan. 6. Parmaides abad 515-440 sebelum masehi, Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu abadi adanya dan tidak mengalami perubahan. 7. Socrates abad 470-400 sebelum masehi. Socrates sebenarnya tidak menghasilkan tulisan, namun ia banyak menjelaskan berbagai macam pemikiran yunani. 8. Plato abad 428-343 sebelum masehi Plato adalah seorang alim yang mengajarkan berbagai manusia dapat menjadi bahagia berkat pengetahuan tentang hal-hal yang baik. Ajaran plato ini lebih merupakan perkawinan dari pemikiran parmenides dan heraklitos, yang dalam dunia ide segala sesuau sifatnya abadi sedang dalam dunia nyata tidak ada sesuatupun yang abadi karena semua itu selalu berubah.filsafat plato lebih bersifat khayalan dari pada kenyataan 9. Aristoteles abad 384-322 Aris toteles mempunyai alur pemikiran filsafat yang sangat sistematis. Menurutnya setiap benda terdiri dari dua unsur yang tidak terpisahkan yaitu materi hyle dan bentuk morfe.  Berakhirnya Masa Kejayaan Helenisme Setelah kematian Aleksander, ada upaya untuk mempertahankan kesatuan imperiumnya. Namun terjadi perang saudara dalam pemerintahan setelahnya yang kemudian terpecah menjadi dua, yakni dinasti Ptolemeus dan Scleucid sebutan bagi dinasti Seleucus dimana keduanya tak mampu melanjutkan upaya Aleksander untuk melakukan pembauran antara bangsa Yunani dan Barbar, dan mereka mendirikan tirani militer yang pertama-tama dilandaskan pada kekuatan pasukan Makedonia yang berada di pihaknya masing-masing, diperkuat oleh serdadu bayaran dari Yunani. Beberapa peninggalan yang dapat dilihat sesudah “keruntuhan” Helenisme diantaranya adalah: 1. Sebelum timbulnya masa Helenisme, fikiran masyarakat Yunani hanya terbatas pada cerita-cerita agama yang dibawa oleh para agamawan. Mereka hanya menelan mentah semua yang diajarkan oleh pendeta itu tanpa memikirkan apakah itu benar atau tidak. Setelah masuk pada masa Helenisme mulailah timbul pemikir filosof-filosof yang mempertanyakan hal itu. Mereka lalu membagi hal yang bersifat ghaib dan yang bersifat rill. Namun sayangnya mereka belum mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu “siapakah yang awal? 2. Mesopotamia, maupun wilayah Barat yang lebih jauh, bahasa Yunani menjadi bahasa sastra dan kebudayaan, dan tetap demikian sampai saatnya ditaklukkan oleh dunia Islam. 3. Berdirinya kota Aleksandria sebagai keberhasilan paling gemilang pada abad ke-3 SM yang menjadi pusat perkembangan matematika dan tetap demikian hingga masa keruntuhan Romawi. 4. Filsafat Yunani zaman Helenis telah mempengaruhi perumusan teologi Kristen, dan bukan hanya filsafatnya tetapi juga kesusastraan, seni rupa dan arsitektur Helenisme, serta telah memberikan inspirasi, semenjak Renaisans, bagi kebudayaan Barat Modern.

A. Pengertian Metafisika