Post pengantar filsafat

(1)

PEMBAHASAN 1.1 Sistematika Filsafat

A. Ontologi

Ontologi berasal dari bahasa yunani yaitu onto yang artinya hakikat atau ada, sedangkan logos adalah teori. Jadi, ontologi adalah teori yang membicarakan tentang hakikat (ada). Dalam kaitannya dengan ilmu, landasan ontologi yaitu mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu, bagaimana wujud hakikinya, serta bagaimana hubungannya dengan daya tangkap manusia yang berupa berpikir, merasa, dan meng-indera yang membuahkan pengetahuan. Objek telaah ontologi tersebut adalah yang membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Adanya segala sesuatu merupakan suatu segi dari kenyataan yang mengatasi semua perbedaan antara benda-benda dan mahluk hidup, antara jenis-jenis dan individu-individu.

Dari pembahasannya memunculkan beberapa pandangan yang dikelompokkan dalam beberapa aliran berpikir, yaitu :

1. Materialisme

Aliran ini mengatakan bahwa, hakikat dari segala sesuatu yang ada, itu adalah materi. Suatu yang ada (yaitu materi) hanya mungkin lahir dari yang ada.

2. Idealisme (spiritualisme)

Aliran ini mengatakan bahwa, hakikat pengada (kenyataan) itu justru rohani (spiritual). Rohani adalah dunia ide yang lebih hakiki dibanding materi. Aliran ini menjadi jawaban atas kelemahan dari materialisme.

3. Dualisme

Aliran ini mempersatukan antara materi dan ide. Aliran ini berpendapat bahwa hakikat pengada (kenyataan) dalam alam semesta ini terdiri dari dua sumber, yaitu materi dan rohani.

4. Agnotitisme

Aliran ini adalah pendapat dari filsuf yang mengambil sikap skeptis, yaitu sikap ragu atas setiap jawaban yang mungkin benar dan yang mungkin pula tidak.

B. Epistemologi

Epistemologi juga berasal dari bahasa yunani yaitu episte yang artinya pengetahuan, sedangkan logos adalah teori. Jadi, epistemologi adalah teori tentang pengetahuan. Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang dan bagaimana mengetahuinya, bagaimana membedakannya dengan yang lain. Jadi, bisa dibilang, epistemologi


(2)

adalah yang merumuskan atau membuktikan kebenaran yang sudah didapat dari kajian ontologi. Sedangkan landasan dari epistemologi adalah proses apa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika, bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral, dan keindahan seni, serta apa definisinya.

Dalam epistemologi muncul beberapa aliran berpikir, yaitu :

1. Empirisme, yang berarti pengalaman (emperia), dimana pengetahuan manusia diperoleh dari pengalaman inderawi.

2. Rasionalisme, tanpa menolak besarnya manfaat pengalaman indera dalam kehidupan manusia, namun persepsi inderawi hanya digunakan untuk merangsang kerja akal. Jadi, disinilah akal berada diatas pengalaman inderawi.

3. Positivisme, merupakan sintesis dari empirisme dan rasionalisme. Dengan mengambil titik tolak dari empirisme, namun harus dipertajam dengan eksperimen, yang mampu secara objektif menentukan validitas dan reabilitas pengetahuan.

4. Intuisionisme, intuisi tidak sama dengan perasaan, namun merupakan hasil evolusi pemahaman yang tinggi yang hanya dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang tetap dan unik.

C. Aksiologi

Aksiologi juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu aksi yang artinya nilai, sedangkan logos adalah teori. Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai. Aspek nilai ini ada kaitannya dengan kategori :

1. baik dan buruk 2. indah dan jelek

Kategori nilai yang nomor satu dibawah kajian filsafat tingkah laku atau disebut etika. Sedangkan kategori nilai yang nomor dua merupakan objek kajian filsafat keindahan atau estetika.

A. Etika

Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), yang berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti watak. Moral berasal dari kata mos atau mores (Latin) yang artinya kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia istilah moral atau etika diartikan kesusilaan. Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia, sedang objek formal etika adalah kebaikan

atau keburukan, bermoral atau tidak bermoral.


(3)

manusia terbentuk, persoalan perilaku yang sesuai dengan moralitas telah menjadi bahasan. Berkaitan dengan hal itu, kemudian muncul dua teori yang menjelaskan bagaimana suatu perilaku itu dapat diukur secara etis. Teori yang dimaksud adalah deontologis dan teologis.

 Deontologis

Teori Deontologis diilhami oleh pemikiran Immanuel Kant, yang terkesan kaku, konservatif dan melestarikan status quo, yaitu menyatakan bahwa baik buruknya suatu perilaku dinilai dari sudut tindakan itu sendiri, dan bukan akibatnya. Suatu perilaku baik apabila perilaku itu sesuai norma-norma yang ada.

 Teologis

Teori teologis lebih menekankan pada unsur hasil. Suatu perilaku baik jika buah dari perilaku itu lebih banyak untung daripada ruginya, dimana untung dan rugi ini dilihat dari indikator kepentingan manusia. Teori ini memunculkan dua pandangan, yaitu egoisme dan utilitarianisme (utilisme). Tokoh yang mengajarkan adalah Jeremy Bentham (1742 – 1832), yang kemudian diperbaiki oleh john Stuart Mill (1806 – 1873).

B. Estetika

Estetika disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty), yang berasal dari kata aisthetika atau aisthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat diserap dengan indera atau serapan indera. Estetika membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis terhadap nilai-nilai atas sesuatu yang disebut indah atau tidak indah.

Dalam perjalanan filsafat dari era Yunani kuno hingga sekarang muncul persoalan tentang estetika, yaitu: pertanyaan apa keindahan itu, keindahan yang bersifat objektif dan subjektif, ukuran keindahan, peranan keindahan dalam kehidupan manusia dan hubungan keindahan dengan kebenaran. Sehingga dari pertanyaan itu menjadi polemik menarik terutama jika dikaitkan dengan agama dan nilai-nilai kesusilaan, kepatutan, dan hukum.

1.2 Cabang-cabang Filsafat

Para filsuf biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa cabang-cabang filsafat yang telah dibagi oleh para filsuf :

A. H. De Vos menggolongkan filsafat sebagai berikut:  Metafisika

 Logika

 Ajaran tentang ilmu pengetahuan  Filsafat alam

 Filsafat sejarah  Etika


(4)

 Estetika, dan  Antropologi

B. Prof. Albuerey Castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu:

 Masalah teologis  Masalah metafisika  Masalah epistemologi  Masalah etika

 Masalah politik, dan  Masalah sejarah

C. Dr. Richard H. Popkin dan Dr Avrum Astroll dalam buku mereka, Philosophy Made Simple, membagi pembahasan mereka ke dalam tujuh bagian, yaitu:

 Section I Ethics

 Section II Political Philosophy  Section III Metaphysics

 Section IV Philosophy of Religion  Section V Theory of Knowledge  Section VI Logics

 Section VII Contemporary Philosophy,

D. Dr. M. J. Langeveld mengatakan : Filsafat adalah ilmu Kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah :

 Lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya)  Lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika)  Lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yangb ernilai berdasarkan religi) E. Aristoteles, murid Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis menjadi empat cabang, yaitu :

 Logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat  Filsafat teoritis. Cabang ini mencakup :

a. Ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini

b. Ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya c. Ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang paling utama dari filsafat

 Filsafat praktis. Cabang ini mencakup :

a. Ilmu etika. yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorangan b. Ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam Negara  Filsafat poetika (Kesenian)

Pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran Aristoteles


(5)

sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan.

A. Pengertian Helenisme .

Helenisme berasal dari kata Hellenizein (= berbahasa Yunani, dan juga menjadikan Yunani) sebagai roh dan kebudayaan Yunani sepanjang roh dan kebudayaan itu memberikan ciri-cirinya kepada para bangsa yang bukan Yunani disekitar lautan tengah, mengadakan perubahan-perubahan dibidang kesusasteraan, agama, dan keadaan bangsa-bangsa itu.

Istilah Helenistik (berasal dari kata λλην Héllēn, istilah yang dipakai secara Ἕ

tradisional oleh orang Yunani sendiri untuk menyebutkan nama etnik mereka) mula-mula dipakai oleh ahli sejarah Jerman, Johann Gustav Droysen merujuk pada penyebaran peradaban Yunani pada bangsa bukan Yunani yang ditaklukkan oleh Aleksander Agung. Menurut Droysen, peradaban Helenistik adalah fusi/gabungan dari peradaban Yunani dengan peradaban Timur Dekat. Pusat kebudayaan utama berkembang dari daratan Yunani ke Pergamon, Rhodes, Antioch dan Aleksandria/Iskandariyah.

Helenis jika diartikan sebagai “kebudayaan Yunani” yang membaur dengan

kebudayaan lain atau dengan sengaja ditanamkan ke dalam sebuah kebudayaan daerah taklukan maka dapat dikatakan Helenis sudah berkembang lebih dari empat abad sebelum Aleksander atau sekitar abd 8SM, namun jika diterjemahkan secara khas maka Helenisme dapat dipersempit cakupannya terbatas hanya pada masa Aleksander dan kebijakan-kebijakan pemerintahannya dan segala yang berkaitan dengan kebudayaan dan filsafat dimasanya.

Helenisme ditandai dengan fakta bahwa perbatasan antara berbagai negara dan

kebudayaan menjadi hilang. Kebudayaan yang berbeda-beda yang ada pada jaman ini melebur menjadi satu yang menampung gagasan-gagasan agama, politik, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, ditandai dengan keraguan agama, melarutnya kebudayaan, dan pesimisme.

AWAL MULA HELENISME

Orang Yunani kuno menyebut diri mereka sendiri dengan Hellenes, segala sesuatu yang dipandang sebagai milik budaya mereka disebut Hellenic. Adapun bentuk kebudayaan


(6)

Yunani Kuno yang berkembang sesudah masa Alexander the Great disebut Hellenistic, yang artinya “seperti atau mirip, tetapi tidak sungguh-sungguh Yunani” (Cairns, 1985: 93). Sedangkan paham untuk mengembangkan dan mempelajari kebudayaan Hellenistic yang berkembang di India kemudian disebut dengan Hellenisme.

PARA TOKOH HELLENISME

1. Thales (625-545 SM)

2. Ajarannya adalah bahwa iar merupakan unsur induk dari segala sesuatu.

3. Anaximander (abad 610-540 sebelum masehi)Ajarannya adalah bahwa udara sebagai unsur utama di alam semesta.

4. Phytagoras (580-...), Ajaran yang terkenal adalah bahwa segala sesuatu terdiri dari bilangan-bilangan yang merupakan unsur dasar yang utama bagi perkembangan matematika

5. Herakleitos (554-484sebelum masehi), Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu adalah abadi adanya dan tidak mengalami perubahan.

6. Parmaides (abad 515-440 sebelum masehi), Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu abadi adanya dan tidak mengalami perubahan.

7. Socrates (abad 470-400 sebelum masehi). Socrates sebenarnya tidak menghasilkan tulisan, namun ia banyak menjelaskan berbagai macam pemikiran yunani.


(7)

Plato adalah seorang alim yang mengajarkan berbagai manusia dapat menjadi bahagia berkat pengetahuan tentang hal-hal yang baik. Ajaran plato ini lebih merupakan perkawinan dari pemikiran parmenides dan heraklitos, yang dalam dunia ide segala sesuau sifatnya abadi sedang dalam dunia nyata tidak ada sesuatupun yang abadi karena semua itu selalu berubah.filsafat plato lebih bersifat khayalan dari pada kenyataan

9. Aristoteles (abad 384-322)

Aris toteles mempunyai alur pemikiran filsafat yang sangat sistematis. Menurutnya setiap benda terdiri dari dua unsur yang tidak terpisahkan yaitu materi (hyle) dan bentuk (morfe).

Berakhirnya Masa Kejayaan Helenisme

Setelah kematian Aleksander, ada upaya untuk mempertahankan kesatuan imperiumnya. Namun terjadi perang saudara dalam pemerintahan setelahnya yang kemudian terpecah menjadi dua, yakni dinasti Ptolemeus dan Scleucid (sebutan bagi dinasti Seleucus) dimana keduanya tak mampu melanjutkan upaya Aleksander untuk melakukan pembauran antara bangsa Yunani dan Barbar, dan mereka mendirikan tirani militer yang pertama-tama dilandaskan pada kekuatan pasukan Makedonia yang berada di pihaknya masing-masing, diperkuat oleh serdadu bayaran dari Yunani.

Beberapa peninggalan yang dapat dilihat sesudah “keruntuhan” Helenisme diantaranya adalah:

1. Sebelum timbulnya masa Helenisme, fikiran masyarakat Yunani hanya terbatas pada cerita-cerita agama yang dibawa oleh para agamawan. Mereka hanya menelan mentah semua yang diajarkan oleh pendeta itu tanpa memikirkan apakah itu benar atau tidak. Setelah masuk pada masa Helenisme mulailah timbul pemikir/ filosof-filosof yang mempertanyakan hal


(8)

itu. Mereka lalu membagi hal yang bersifat ghaib dan yang bersifat rill. Namun sayangnya mereka belum mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu “siapakah yang awal?

2. Mesopotamia, maupun wilayah Barat yang lebih jauh, bahasa Yunani menjadi bahasa sastra dan kebudayaan, dan tetap demikian sampai saatnya ditaklukkan oleh dunia Islam.

3. Berdirinya kota Aleksandria sebagai keberhasilan paling gemilang pada abad ke-3 SM yang menjadi pusat perkembangan matematika dan tetap demikian hingga masa keruntuhan Romawi.

4. Filsafat Yunani zaman Helenis telah mempengaruhi perumusan teologi Kristen, dan bukan hanya filsafatnya tetapi juga kesusastraan, seni rupa dan arsitektur Helenisme, serta telah memberikan inspirasi, semenjak Renaisans, bagi kebudayaan Barat Modern.

A. Pengertian Metafisika

Fisika ialah ilmu alam. Rhodius (filosof Roma), mengumpulkan karya-karya Aristoteles dan menyusunnya. Karangan-karangan filsafat Aristoteles disusunnya setelah karangan-karangan fisikanya. Meta (bahasa Italia) berarti setelah atau dibelakang. Jadi dalam susunan filosof Roma itu, karangan filsafat pertama (prote philosophia) terletak setelah (meta) fisika. Disebutlah karangan filsafat itu metafisika.

Metafisika bagi Aristoteles ialah dasar mendalam dari yang ada, bagi Plato ialah teori tentang ide, bagi Hegel pengetahuan tentang yang mutlak, bagi Heidegger, filosof eksistensialisme, metafisika ialah filsafat tentang hakikat kehidupan.

Metafisika membicarakan tentang segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada. Dipersoalkannya hakikat segala yang ada itu, sebab dan tujuan gejala. Kalau fisika membicarakan segala sesuatu yang dapat disentuh oleh pancaindera, adalah metafisika memperkatakan sesuatu yang tak terjangkau olehnya. Tidak terjangkau ialah hakikat atau esensi dari yang ada, apakah yang ada itu berbentuk benda atau peristiwa.1

Pada umumnya yang di maksud Metafisika ialah cabang filsafat yang mencoba menjelajahi dunia rohani atau alam gaib yang—menurut Islam—harus diyakini


(9)

kebenarannya oleh setiap Muslim, seperti, Tuhan, akhirat, roh, alam barzah, malaikat, surga, neraka dan sebagainya. Namun tentu saja, kepercayaan pada yang gaib tersebut tidak bisa diajarkan secara dogmatis belaka, melainkan harus disampaikan melalui argumen-argumen rasional yang rupanya telah menjadi tuntutan zaman, melalui analisis logis dan sistematis.

B. Pokok Kajian Metafisika

Pada bidang metafisika dibagi menjadi empat pokok kajian, antara lain : 1. Filsafat Hakikat (Ontologi)

Ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir daripada kenyataan. Karena itu ia disebut ilmu hakikat, hakikat yang bergantung pada pengetahuan. Ilmu alam atau fisika memikirkan yang nyata, tanpa mempersoalkan hakikatnya. Ilmu hakikat justru mempersoalkan hakikat itu, dengan memisahkan secara tajan subjek dan obyek. Dalam agama, ontologi memikirkan tentang Tuhan.

2. Filsafat Ketuhanan

Apakah Tuhan itu ada atau tidak ada? Kaum agama mengatakan: Ada! Kaum serba-zat mengingkarinya. Ada atau tidak ada-Nya itu juga difilsafatkan. Siapakah Tuhan itu, dari mana asalnya, bagaimana akhirnya, berapa jumlahnya, bagaimana sifat-Nya, bagaiman hubungan-Nya dengan alam, dengan manusia, betapa kekuasaan-Nya, apa kemauan-kekuasaan-Nya, apa maksud tujuan-Nya dengan ciptaan-kekuasaan-Nya, apa hukum-Nya, dan sebagainya. Apakah Tuhan itu beranak atau tidak? Apakah ia inkarnasi (penjelmaan roh dalam wujud makhluk lain) dibumi? Bagaimana Dia mengatur alam? Filsafat ketuhanan langsung mengenai inti agama, karena soal agama adalah soal hubungan manusia dengan Tuhan.

Demikian luas bidang metafisika itu. Sepanjang sesuatu itu ada, dan ilmu tidak atau belum mungkin membicarakannya, maka ia dapat didefinisikan. Yang ada itu bukan saja berbentuk benda, tapi juga berbentuk hal atau kejadian. Maka pertanyaan tentang yang ada itu dijawab dengan menyebut jumlah dan sifatnya.


(10)

Siapa manusia itu, dari mana asalnya? Ke mana akhirnya? Manusia itu makhluk hidup. Apa itu hidup? Tanaman dan hewan juga hidup, apakah sama kehidupan makhluk-makhluk hidup ini dengan kehidupan manusia? Kehidupan tanaman dan hewan adalah kehidupan biologi dan naluri saja, sedangkan kehidupan manusia adalah kehidupan budaya. Apa itu kebudayaan? Ia meliputi sosial, politik, ilmu dan teknik, seni dan agama. Apa itu sosial, dijawab oleh filsafat sosial, ekonomi dijawab oleh filsafat ekonomi, politik dijawab oleh filsafat politik, ilmu dijawab oleh filsafat ilmu dan seterusnya. Bagaimana semestinya sosial, ekonomi, politik, kesenian itu? Filsafat yang menggariskan.

4. Filsafat Alam (Kosmologi)

Filsafat alam mempersoalkan tentang jagad raya (universum), alam dan termasuk di dalamnya bagian-bagian alam itu. Alam itu adalah materi. Maka inti masalah filsafat ini ialah materi.

Dari mana asal bumi kita? J.H. Jeans menjawabnya dengan teori pasang-nya. Sekian milyar tahun yang lalu sebuah bintang beredar mendekati matahari. Daya tarik bintang ini membentuk lidah gas pada matahari, seperti pula pasang naik terjadi di permukaan bumi, karena daya tarik bulan. Lidah gas itu karena menjauh dari inti panas matahari menjadi berkurang panasnya, menjadi berkeping-keping, lepas dari induknya matahari, mendingin, terbentuklah planet-planet matahari, diantaranya bumi kita ini. Demikian teori Jeans ini biasanya disebut orang teori ilmu, tapi sesungguhnya tidak lain teori filsafat alam.

C. Sejarah Filsafat Yunani

Periode filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam. Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).


(11)

Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yangmenentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang, misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.3

Pelaku filsafat adalah akal dan musuhnya adalah hati. Pertentangan antara akal dan hati itulah pada dasarnya isi sejarah filsafat. Di dalam sejarah filsafat kelihatan akal pernah menang, pernah kalah, hati pernah berjaya, juga pernah kalah, pernah juga kedua-duanya sama sama-sama menang. Diantara kekedua-duanya , dalam sejarah, telah terjadi pergugumulan berebut dominasi dalam mengendalikan kehidupan manusia. Yang dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di kepala, sedangkan hati adalah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada.akal itulah yang menghasilkan pengethauan logis yang disebut filsafat, sedangkan hati pada dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut pengetahuan mistik, iman termasuk disini. Ciri umum filsafat yunani adalah rasionalisme yang dimana mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.

Dalam sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidka puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Apakah intisarinya? Mungkin yang beraneka warna ynag ada dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka : mereka mencari arche alam (arche dalam bahasa yunani yang berarti mula, asal).


(12)

Terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu :

1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk sementara kelihatan rasional sehingga muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus dan lain-lain.

2. Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang yunani yang didalamnya mengandung nilai-nilai edukatif.

3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.

Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.

Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum terhadap alam yang oleh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban tas apa ynag ada di belakang semua materi itu.

E. Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani Kuno

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini, yaitu dilengkapi dengan seperangkat akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan akal dan pikiran ini manusia bisa memanfaatkannya dengan


(13)

sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, yaitu manusia bisa berfikir tentang segala sesuatu secara jauh dan mendalam, dengan menggunakan logikanya.Kemampuan berfikir manusia ini dinamakan berfilsafat. Filsafat Yunani pra-Sokrates :filsafat alam mencari penjelasan daripada alam, Khususnya terjadi segala-galanya dari prinsip pertama charce. Masa awal filsafat Yunani Kuno ditandai dengan tercantumnya tiga nama filosof yang berasal dari daerah Miletos, yaitu Thales, Anaximadros Dan Anaximenes. Selain ketiga nama tersebut, juga terdapat beberapa nama dari daerah lain, yaitu Herakleitos dari Ephesos, Phytagoras dari Italia Selatan, Permidides dan Elea, dan Demokritos dari Abdera.

Adapun tokoh-tokoh pemikir dalam filsafat yunani kuno,adalah sebagai berikut : 1. Thales (625-545 SM)

Thales lahir di miletus digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula -mula berfisafat (bijaksana). Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir dipelabuhan miletus yang sangat ramai. Nama Thales muncul atas penuturan sejarawanHerodatus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang yang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Filoshopy.juga menjadi penasihat teknis ke-21 kota lonia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM. Ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan bintang.

Gelar The Father of Filoshopy itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang : “what is the nature of the world stuff “?(mayer , 1950:18) “apa sebenarnya bahan alam semesta ini” ? Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu? thales mengambil air sebagai alam semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air (mayer,1950:18).

Thales berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air.4 Air adalah pusat dan sumber segala yang ada atau pokok dari segala sesuatu. Air adalah ausa prima dari segala yang ada yang jadi, tetapi juga akhir dari segala yang ada dan yang jadi. Air adalah subtrat (bingkai) dan substransi (isi). Thales mengembangkan


(14)

filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi daria alam semesta. Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga The Father of Deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).

Dalam sejarah Matematika, Thales dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan kepada petunjuk pengukur banjir, yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya : bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki adalah sama besarnya.Walaupun pandangan –pandangan Thales benyak yang kurang jelas, akan tetapi pendapatnya merupakan percobaan pertama yang masih sanagt sederhana dengan menggunakan rasio(akal pikiran). Argumen Thales merupakan argumen yang bukan hanya rasional karena dikemukakan melalui salah satu sumber pengetahuan yang kongkret, tapi juga observatif.

2. Anaximandros (640-546 SM)

Anaximandros adalah murid dari thales. Anaximandros adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam kesusastraan Yunani dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi,sehingga ia sebagai orang pertama yang membuat peta bumi. Ia berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat kota baru di Apollonia, Yuanani.

Anaximandros mengatakan bahwa dasar pertama itu ialah zat yang tak tertentu sifat-sifatnya, yang dinami to apeiron. Adapun anaximenes (590-528) mengatakan bahwa intisari alam atau dasarnya pertama adalah udara.karena udaralah ynag meliputi seluruh alam serta udara pulalah yang menjadikan dasar hidup bagi manusia yang mat diperlukan oleh nafasnya.5

Anaximandros mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950:19). Anaximandros menagatakan itu udara. Udara merupakan segala sumber kehidupan. Anaximandros mencari prinsip


(15)

terakhir yang dapat memberikan satu pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam alam semesta.

3. Pythagoras (± 572-497 SM)

Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis apa-apa dan begitu juga muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan Pythagoras sudah diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya masih dipertanyakan. Dengan demikian, kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur mana yang termasuk ajaran Pythagoras dan muridnya.

Mengenai riwayat hidupnya , ia dilahirkan di pulau Samos, Lonia.tanggal dan tahunnya tidak diketahui pasti. Ia juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang perlu diketahui Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles, Pythagoras pindah ke kota kroton, Italia Selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun di kroton, kemudian pindah ke Metapontion dan meninggal di kota ini. Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, seperti yang diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum pythagorean tidak berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan mereka mempraktikkan filsafat sebagai a way of life.

Seiring berjalannya waktu, pengikut-pengikut Pythagoras berkembang menjadi dua aliran. Pertama,aliran akusmatiko (akusma=apa yang telah didengar). Mereka mengindahkan penyucian dengan menaati semua peraturan dengan seksama. Kedua, aliranmathematikoi(matematis=ilmu pengetahuan). Mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.

Filsafah pemikiran pythagoras sangat matematis. Karena banyak diilhami oleh rahasia angka-angka. Ia tidak memikirkan substansi yang yang menjadi alam. Ia beranggapan bahwa dari segala sesuatu adalah angka. Segala sesuatu dalam alam raya tidak tertentu dan tidak menentu, segala hal yang telah memiliki batas bentuk dan angka akan menjadi tentu dan pasti.

Pemikirannya , substansi dari semua benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan pengungkapan inderawi dari perbandingan-perbandingan matematis.


(16)

Bilangan merupakan intisari dasar pokok dari sifat-sifat benda (Number rules the universe = bilangan memerintah jagat raya).pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu sepuluh, dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih sempurna daripada bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang penganut Pythagoras mengatakan bahwa tuhan adlah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan enam, badan itu bilangan empat. 6

Pythagoras juga ada sedikit memfilsafatkan manusia, ia mengemukakan pendapat bahwa pada manusia adalah sesuatu yang bukan jasmani dan yang tak dapat mati, yang masih terus ada , jika manusia sudah tak ada. Manusia menurut Pythagoras mempunyai jiwa dan jiwa itu sekarang terhukum dan terkurung dalam badan. Maka dari itu , manusia harus membersihkan diri untuk melepaskan dirinya dari kurungan dan dengan demikian dapatlah ia masuk ke dalam kebahagiaan.

Pythagoras yang mengataka pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam musik. Sehingga ia juga dikenal sebagai ahli ilmu pasti dan juga ahli musik. Dia berpendapat bahwa keharmonisan dapt tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti :

 Terbatas – tak terbatas

 Ganjil – genap

 Satu – banyak

 Laki-laki – perempuan

 Diam – gerak

 Dan lain-lain

menurut Pythagoras kearifan yang sesungguhnya hanya dimilki oleh Tuhan saja, oleh karenanya ia tidak mau disebut sebagai seorang yang arif seperti Thales, akan tetapi menyebut dirinya philosopos yaitu pencipta kearifan. Kemudian istilah inilah yang digunakan menjadi philosofia yang terjemahan harfiah dalah cinta kearifan atau kebjaksanaan sehingga sampai sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat dapat diartikan sebagai cinta kearifan atau kebijaksanaan (Love of Wisdom).


(17)

4. Xenophanes (570 – ? SM)

Xenophanes lahir di Xolophon, Asia Kecil. Waktu berumur 25 tahun ia mengembara ke Yunani. Ia lebih tepat dikatakan sebagi penyair dari pada ahli pikir (filosof), hanya karena ia mempunyai daya nalar yang kritis yang mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada saat tu. Namanya menjdai terkenal arena untuk pertama kalinya ia melontarkan anggapan bahwa adanya konflik antara pemikiran filsafat (rasional)dengan mitos.

Pendapatnya yan termuat dalam kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia membantah adanya antromorfosisme Tuhan-Tuhan, yaitu Tuhan diganbarkan sebagai (seakan-akan) manusia. Karena manusia selalu memilki kecendrungan berfikir dan lain-lainnya. Ia juga membantah bahwa Tuhan bersifat kekal dan tidak mempunyai permulaan. Ia juga menolak anggapan bahwa Tuhan mempunyai jumlah yang banayk dan menekankan atas keeasaan Tuhan. Kritik ini ditujukan kepada anggapan-anggapan lama yang berdasarkan pada mitologi.7

5. Heraclitos (535 – 475 SM)

Heraclitos lahir di Epesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil dan merupakan kawan dari Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi ia lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap karena untuk menulusuri gerak pemikirannya sangat sulit. Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya , ia mempunyai kesan hati yang tinggi dan sombong , sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang –orang yang terkemuka di Yunani.

Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjdai. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal : Panta rhei kai uden menci yang artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tudak satu orangpun yang dapat masuk ke sungai dua kali. Alsannya, karena air sungai yang pertama telah mengalir , berganti dengan air yan berada di belakanganya. Demikian juga dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.8

Menurut Heraclitos alam semesta ini sealu dalm keadaan berubah , sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti


(18)

kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita meati menyadari bahwa kehidupan kosmos itu dinamis. Kosmos itu tidak pernah berhenti (diam), ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan . itulah sebabnya ia sampai pada kongkulasi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah baha (stuff)-nya seperti yang dipertanyakan oleh para filosof yang pertama itu, melainkan prosesnya (Warner, 1961:28). Penyataan “semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah pernayatan yang sederhana. Implikasi pernyataan tersebut amat hebat. Dan tu mengandung pengertian bahwa kebenaran seallau berubah, tidak tetap. Pengertian adil pada hari ini belum tentu masih benar besok. Hari ini 2 x 2 = 4 namun besok dapat juga bukan empat. Pandangan ini merupakan warna dasar flsafat sofisme. Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh ) yang disebut sebagai logos ( akal atau semacam wahyu) . logos inilah yang menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia akan selamat sesuai dengan logos.

6. Parmenides (540-475 SM)

Parmenides lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan, Arena. ia di lahirkan di Elea, maka penganutnya disebut kaum Elea. Kebesarannya sama dengan kebesaran Heraclitos. Ia lah yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).

Parmanides adalah salah seorang tokoh relativusme yang penting. Ia lahir pada kira kira tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern.9 Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang yang tidak mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam – macam, melainkan tetap. Realitas bukanlah menjadi, melainkan ada. Oleh karena itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikannya sebagai berikut:

a. Di luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat dipahami , bagi


(19)

Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena itu ada itu tetap , tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.

b. Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada belaka, sekarang yang baka.

c. Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi, maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.

Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada dedukasi logis, tidak seperti Heraclitos, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Ternyata plato amat menghargai metode parmenides itu. Dan Plato lebih banyak mengambil dari Parmenides dibandingkan dengan dari filosof yang lain pendahulunya. Pertentangan antara heraclitus dan parmenides adalah antara ada dan tiada, nilai pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan soal yang maha penting bagi ahli pikir selanjutnya. pengetahuan budi dan pengetahuan indra memang tidak mungkin dilalui belaka , keduanya harus diakui adanya.

Parmenides berpendapat bahwa hanya pegetahuan yang tetap dan umum yang mengenai yang satu sajlaah (pengetahuan budi) yang dapat dipercaya. Pengetahuan budi itulah yang dapat dipercayai, kalau ia benar maka sesuailah ia dengan realitas. sebab itu yang merupakan realitas bukanlah yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam-macam, melainkan yang tetap. Realitas bukanlah yang menjadi melainkan ada. Hal ini berbeda dengan pendapat Heraclitos yaitu bahwa realitas adalah gerak dan perubahan.

Dalam The way of Truth Parmanides bertanya: Apa standar kebenaran dan apa ukuran realitas? Bagaimana hal itu dapat dipahami? Ia menjawab : ukurannya ialah logika yang konsisten. Contoh. Ada 3 cara berfikir tentang Tuhan : pertama ada, kedua tidak ada, dan ketiga ada dan tidak ada. Yang benar ialah ada (1) tidak mungkin meyakini yang tidak ada (2) sebagai ada karena ayng tidak ada pastilah tidak ada. Yang (3) tidak mungkin karena tidak mungkin Tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada. Jadi, benar-tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Disinilah muncul masalah. Bentuk ekstrem pernyataan itu adalah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia.


(20)

Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat hilang menjadi tidak ada, dan yang tidak ada tidak mungkin muncul menjadi ada, yang tidak adalah tidak ada, sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan adalah hanyalah yang ada saja sedangkan yang tidak ada tidak dapat dipikirkan. Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap dan tidak dapat dibagi-bagi. Karena membagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak ada, dan itu tidak mungkin.yang ada dijadikan dan tidak dapat musnah.yang ada di segala tempat, oleh karenanya tidak ada ruangan yang kosong , maka di luar yang ada masih ada sesuatu yang lain.

7. Zeno (± 490-430 SM)

Zeno lahir di Elea, dan murid dari Parmenides. Sebagai murid ia dengan gigih mepertahankan ajaran gurunya dengan cara memberikan argumentasi secara baik sehingga kemudian hari ia dianggap sebagai peletak dasar dialektika10 Menurut Aristoteles, Zeno lah yang menemukan dialektika yaitu suatu argumentasi yang bertitik tolak dari suatu pengandaian ayau hipotesa, dan dari hipotesa tersebut ditarik suatu kesimpulan. Dalam melawan penentang-penentangnya kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari hipotesa yang diberikan adalah suatu kesimpulan yang mustahil, sehingga terbukti bahwa hipotesa itu salah.

Sebagai contoh dalam mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak :

a. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya sebagi hal yang tidak bergerak, karena pada setiap saat panah tersebut berhenti di suatu tempat tertentu. Kemudian dari tempat tersebut bergerak ke suatu tempat pemberhentian yang lain dan seterusnya.. memang dikatakan anak panah tersebut meleset hingga sampai pada yang dituju, artinya perjalanan anak panah tersebut sebenarnya merupakan kumpulan pemberhentian-pemberhentian anak panah.

b. Achilles si jago lari yang termasyur dalam mitologi Yunanitdak dapat menang melawan kura0kura, karena kura-kura berangat sebelum Achilles, sehingga Achileslebih dahulu harus melewati atau mencapai titik dimana dimana kura-kura berada pada saat ia berangkat.setelah Archles berada pada suatu titik, kura-kura tersebut sudah lebih jauh lagi seterusnya sehingga jarak antara Achiles dan kura-kura selalu berkura-kurang akan tetapi idak pernah habis.


(21)

Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat dipecahkan orang secara logis. Baru dapat dipecahkan setelah para ahli matematika membuat pengertian limit dari seri tak terhingga.

8. Empedocles (490-435 SM )

Empedocles Lahir di Akragos, Pulau Sicilia, ia sangat dipengaruhi oleh ajaran kaum Ptagorean dan aliran keagamaan refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik dan pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi , seperti Parmenides. Dalam bukunya tentang alam dikatakan oleh Empedocles bahwa sebenarnya tak ada menjadi dan hilang, ia mengikuti Parmenides. Adapun perbedaan dalam seluruh keadaan itu tak lain adalah daripada campuran dan penggabungan unsur-unsur (rizomata) : air. Udara. Api, dan atnah. Keempat unsur inilah yang merupakan dasar terakhir dari segala sesuatu. Prosese penggabungan ini terpelihara oleh dua kekuatan yang saling bertentangan, yaitu cinta dan benci. Karena cinta maka pada mulanya keempt unsur tersebut tersusun dalam keseimbangan , adapun bencilah yang mencerai beraikan keseimabangan yang semula itu. Cinta lalu mengambil tindakan dan mengembalikan yang semula.tetapi dicerai beraikan lagi oleh benci. Penegtahuan tidak lain daripada proses pergabungan : karena tergabung dengan tanah, kita tahu akan tanah, tergabung dengan air kta tahu akan air.

Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta ini, unsur cinta dan benci selalu menyertai. Juga, proses penggabungan dan penceraian tersebut berlaku untuk melahirkan anak-anak makhluk hidup. Sedangakn manusia pun terdiri dari empat unsur (api, udara, tanah dan air) juga mengenal akan empat unsur. Hal ini karena teori pnegenalan yang dikemukakan oleh Empedocles bahwa yang sama mengenal yang sama.

9. Anaxagoras (±499-20 SM )

Ia dilahirkan di kota Klazomenai, Lonia, kemudian menetap di Athena selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang berdomisili di Athena , dimana dikemudia hari Athena inlah menjadi pusat utana perkembangan filsafat yunani samapi abad ke 2 SM.

Pemikirannya, realitas bukanlah satu , akan tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom ini sebagai bagian dari materi yang terkecil


(22)

dari materi sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga. Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuknya saling terkait, kemudian digerakkan oleh puting beliung. Semakin banyak atom yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak atom (atom yang padat).yang disebut realitas seluruhnya adalah sebagai suatu campuran yang mengandung semua benih-benih . di dalam tiap benda mengandung benih. Indera kita tidak dapat melihat semua benih yang ada di dalamnya. Hanya bisa melihat benih yang dominan. Misalnya, kita melihat emas ( yang telihat emas, karena warna kuning yang dominan), walaupun benih-benih yang lain seperti perak, besi, tembaga terdapat didalamnya.11

Pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedocles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan penceraian, maka Anaxagros mengemukakan yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus, yang berarti roh atau rasio, tidak tercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. Oleh karena ajrannya tentang nus inilah Anaxagoras untuk pertama kalinya dalam filsafat dikenal adanya perbedaan antara jasmani dan yang rohani.

10. Democritos (460-370 SM)

Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara. Karena ia berasal dari keluarga yang kaya raya, maka dengan kekayaannya itu ia bepergian ke Mesir dan negeri –negeri Timur lainnya. Dari karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bernacam-macam masalah seperti, kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, teknik, mesin, puisi dan lain-lain. Sehingga ia dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai banyak bidang.

Pemikirannya, bahwa realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi yang sangat tidak dapt dibagi-bagi lagi. Unsur tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu dari yang lain karena ini tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan, tidak berubah dan tidak berkualitas.

Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti harus ada ruang yang kosong. Sebab satu atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat saja.


(23)

Sehingga Democratos berpendapat bahwa realitas itu ada dua, yaitu : atom itu sendiri (yang patuh) dan ruang tempat atom bergerak (kosong).

Democritos pun membedakan adanya dua macam pengetahuan, yaitu pengetahuan indera yang keliru dan pengetahuan budi yang sebenarnya.”ada dua pengetahuan katanya, pengetahuan yang sebenarnya dan pengetahuan yang tidak sebenarnya. Adapun yang tidak sebenanya adalah penglihatan, penciuman, rasa.12 11. Plato (427 – 347 SM)

Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan mengada (menjadi, "becoming"). Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 SM.

Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, setelah masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam Pikiran Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah dilahirkan sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato. Salah satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak orang dan para arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis sebagai Benua Yang Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak benua “Nesos” atau “Continent” dimana peradaban manusia masa kini berasal. Demikian tingginya peradaban manusia Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap pada para penduduknya dan dalam


(24)

sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala yang berminat membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan tsunami yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah pada tanggal 26-12-2004 yang lalu.

12. Aristoteles

Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18 tahun dikirim ke Athena untuk belajar ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya Aristoteles mendirikan sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna berjalan-jalan. Sistem pengajaran yang diberikan sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan pemikirannya pada pengalaman kemudian memberikan uraian mendasar mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi, retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan ilmu tentang penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan namaanalytika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak pasti (hipotesis).

Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang penalaran (Logika) itu ditulis dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya berjudul; Categories, On Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitation. 13. Georgias

Georgias lahir tahun 427 SM. Pandangan filsafatnya: Semua realitas itu sebenarnya tidak ada.

a. Akal tidak mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini.

b. Sekalipun realitas dapat diketahui, tetapi tidak dapat diberitahukan kepada orang lain.

Masa keemasan Yunani terjadi pada masa selanjutnya, yang ditandai sejumlah nama besar, diantaranya adalah Perikles. Pada masa itu kota Athena menjadi pusat penganut dari aliran filsafat. Pada masa itu, terdapat pula pemikiran sofistik yang dianut oleh kaum sofis, yaitu kaum yang pandai berpidato yang tidak lagi menaruh


(25)

perhatian kepada alam, tetapi menjadikan manusia sebagai pusat perhatian studi. Tokohnya adalah Protagoras.

Permasalahan filsafat adalah materi yang dibahas dalam filsafat satu demi satu dan seluruhnya. Dan ini yang disebut dengan problematika filsafat, mengapa? karena dibahas menurut susunan tertentu (sistematika filsafat) dan dibahas dalam filsafat sistematis. Prof.Dr.Sutardjo A.Wiramihardja,Psi. memandang bahwa sistematika yang diajukan Langeveld (1959) merupakan sistematika yang dinilai cukup lengkap tetapi tidak terlalu banyak dan kompleks sehingga mudah dipahami. Menurut Langeveld, secara garis besarnya filsafat terdiri atas tiga hal utama, yaitu : 1)Masalah tahu, mengetahui, dan pengetahuan; 2)Metafisika, baik metafisika umum maupun metafisika khusus, dan 3)Nilai serta penilaian.

Berikut akan dibahas satu per satu.

1. Masalah Tahu, Mengetahui, dan Pengetahuan (Teori Pengetahuan)

Teori pengetahuan membicarakan segala sesuatu tentang pengetahuan. Apa itu pengetahuan?dari mana asalnya? Apa sembernya? Untuk apa pengetahuan itu? Apa gunanya? Berapa nilainya? Apa hakikatnya? Bagaimana membentuk pengetahuan yang baik dan benar? Apa yang dapat diketahui manusia dan sampai kapan batasnya?

Masalah pengetahuan sudah lama dipersoalkan. Socrates, Plato, dan Aristoteles misalnya, telah membahas panjang lebar masalah ini. John Locke1, seorang filosof yang amat berpengaruh setelah Renaisanse Eropa, menjadikan teori pengetahuan sebagai pangkal tolak dan pusat diskusi filsafatnya. Ia memandang masalah-masalah epistemologi harus mendahului masalah-masalah yang lain.

Sebagian pihak berpendapat, bahwa inti kegiatan mengetahui atau tahu adalah adanya pemikiran mengenai hal tersebut, tanpa berpikir tentang sesuatu, tidak mungkin seseorang mengetahui sesuatu, sedangkan pihak lain berpendapat bahwa mengetahui atau tahu, berintikan pada sesuatu yang pernah dialaminya. Pengkajian tentang asal, berlakunya dan hubungan pengetahuan dengan pengaaman manusia disebut epistemologi. Dalam masalah tahu, mengetahui dan pengetahuan terdapat pula logika yang mengatur kelurusan berpikir. 1 John Locke (1632-1704): filosof Inggris, ahli pikir yang paling berpengaruh dalam abad 18, pendiri liran empirisme


(26)

Logika adalah bagian filsafat yang memperbincangkan hakikat ketepatan, cara menyusun pikiran yang dapat menggambarkan ketepatan berpengetahuan. Secara etimologis, logika berasal dari bahasa Yunani, logos yang berarti "kata"atau"pikiran". Namun, pengertian dasarnya sering disebut sebagai ilmu barekta-kata atau ilmu berpikir benar, bukan tepat melainkan benar. Tepat belum tentu benar, sedangkan benar selalu mempunyai dasar yang tepat. Pada awal kelahiran, logika manusia itu sangat sederhana dan digunakan untuk mengahadapi hal-hal sederhana dengan hasil yang sederhana pula. Logika itu bersifat alami atau disebut logika naturalis yang berdasarkan kodrat atau fitrahnya saja. Sedangkan logika buatan atau hasil pengembangan yang disebut dengan logika artifisial.

Logika dibagi atas dua hal, yaitu :

a) Logika Formal, adalah wacana atau argumentasi yang membicarakan hakikat hukum-hukum ketepatan susunan berpikir. Hal yang terpenting dalam logika ini adalah masalah pengaturannya, rumusan atau hukum-hukum bagi ketepatan susunan berpikir, isinya tidak dipermasalahkan juga masalah penggunaannya.

b) Logika Material, adalah wacana atau argumentasi mengenai hakikat penggunaan ketepatan susunan berpikir terhadap bidang-bidang kegiatan berpikir tertentu. Logika material ini disebut teori metodologi. Teori metodologi adalah wacana mengenai cara-cara menyusun pikiran yang tepat untuk bidang masalah tertentu.

Jenis logika ada tiga, yaitu :

a) Logika Induktif, merupakan hasil penelitian atau teori mengenai prinsip-prinsip kesimpulan dari berbagai kenyataan.

b) Logika Deduktif, merupakan hasil penelitian atau sistem mengenai prinsip-prinsip kesimpulan yang mengarah pada penggunaan suatu prinsip.

c) Logika Dialektis. tidak pernah memberikan jawaban yang mutlak.

Epistemologi mempersoalkan kebenaran pengetahuan. Epistemologi pertama kali dikemukakan oleh J.F.Farier dalam bukunya Institutes of Metaphysics (1854). Semenjak itu, istilah itu banyak dipakai. Kata itu berasal dari kata Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (pembicaraan atau ilmu) Dalam hal ini, terdapat empat jenis kebenaran yang secara umum dikenal orang, yaitu :


(27)

a) Kebenaran Religius, adalah kebenaran yang memenuhi atau dibagun berdasarkan kaidah-kaidah agama atau keyakinan tertentu disebut juga kebenaran mutlak yang tidak dapat dibantah lagi. Bentuk pemahamannya adalah dogmatis.

b) Kebenaran Filosofis, ialah kebenaran hasil perenungan dan pemikiran refleksi ahli filsafat yang disebut hakikat, meskipun bersifat subjektif dan relatif, namun mendalam karena penghayatan eksistensial bukan hanya karena pengalaman dan pemikaran intelektual semata. Inti filsafat adalah berpikir, sedangkan dasarnya adalah rasio.

c) Kebenaran Estetis, ialah kebenaran yang berdasarkan penilaian indah dan buruk, serta cita rasa estetis. Artinya keindahan yang berdasarkan harmoni dalam pengertian luas yang menimbulkan rasa senang, tenang dan nyaman.

d) Kebenaran Ilmiah, yang ditandai oleh terpenuhinya syarat-syarat ilmiah, terutama menyangkut adanya teori yang menunjang dan sesuai dengan bukti. Kebenaran teoritis adalah kebenaran yang berdasarkan rasio, atau kebenaran rasional, berdasarkan teori-teori yang menunjangnya.

Macam-macam pandangaan tentang teori pengetahuan:

a) Penganut-penganut serba-cita Jerman memandang bahwa epistemologi termasuk ke dalam logika dan metafisika. Jadi, tidak terpisah dn tidak merupakan disiplin yang mendahului

b) Pemikir-pemikir neo-Kantian mempertahankan pandangan bahwa pembahasan yang kritis tentang pengetahuan merupakan dasar dari semua spekulasi

c) Di masa kini masalah epistemologi menempati kedudukan penting penting dan banyak ahli pikir berpendapat, bahwa pada tahap ilmu sekarang, teori pengetahuan tidak mungkin terabaikan. Dalam fisika, perkembangan terakhir misalnya, ilmuwan-ilmuwan terlibat sungguh-sungguh dalam masalah-masalah teori pengetahuan.


(28)

Salah satu masalah pengetahuanyang tertua adalah tentang sumber pengetahuan. Dalam sejarah filsafat lazimnya dikatakan bahwa pengetahuan diperoleh melalui salah satu dari empat jalan, yaitu:

a. Pengetahuan itu kita bawa lahir bersama kita b. Atau diperoleh dari budi

c. Atau berasal dari indera-indera khusus, yaitu penglihatan, pendengaran, ciuman, rabaan d. Atau ia berasal dari penghayatan langsung atau ilham

2. Metafisika

Metafisika bagi Aristoteles adalah dasar mendalam dari ada, bagi Plato ialah teori tentang ide, bagi Hegel pengetahuan tentang yang mutlak, bagi Heidegger metafisika adalah filsafat tentang kehidupan. Menurut Rhodius, filosof Roma, meta(bahasa Roma) berarti setelah atau dibelakang. Jadi dalam susunan filosof Roma itu, karangan filsafat pertama (prote philosophia) terletak setelah (meta) fisika.

Metafisika membicarakan sesuatu yang ada atau yang dianggap ada. Kalau fisika membicarakan segala sesuatu yang dapat disentuh pancaindera, maka metafisika memperkatakan sesuatu yang terjangkau olehnya. Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Beberapa Tafsiran Metafisika Dalam menafsirkan hal ini, manusia mempunyai beberapa pendapat mengenai tafsiran metafisika. Tafsiran yang pertama yang dikemukakan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat hal-hal gaib (supernatural) dan hal-hal-hal-hal tersebut bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dibandingkan dengan alam yang nyata. Pemikiran seperti ini disebut pemikiran supernaturalisme. Dari sini lahir tafsiran-tafsiran cabang misalnya animisme.


(29)

1) Metafisika Umum atau Ontologi. Ontologi mempersoalkan adanya segala sesuatu yang ada. hal ini berbeda dengan metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat yang ada.

2) Metafisika Khusus. Metafisika khusus mempersoalkan hakikat segala sesuatu yang ada. Secara umum, terdapat tiga kelompok atau hal yang berbeda menurut Langeveld. Oleh karena itu Langeveld mengemukakan bahwa dalam mempersoalkan hakikat segala sesuatu terdapat tiga bagian, yaitu:

a. Kosmologi adalah bagian metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat alam semesta termasuk segala isinya, kecuali manusia.

b. Antropologi adalah bagian metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat manusia.

c. Teologi adalah bagian metafisika khusus yang mempersoalkan hakikat Tuhan. hal-hal yang dibicarakan didalamnya menyangkut kebaikan, kesucian, kebenaran, keadilan dan sifat- sifat baik Tuhan lainnya.

3. Teori Nilai (Aksiologi)

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, social dan agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi dapat terwujud.

Menurut Richard Bender : Suatu nilai adalah sebuah pengalaman yang memberikan suatu pemuasan kebutuhan yang diakui bertalian dengan pemuasan kebutuhan yang diakui

bertalian, atau yang menyummbangkan pada pemuasan yang demikian. Dengan demikian kehidupan yang bermanfaat ialah pencapaian dan sejumlah pengalaman nilai yang senantiasa bertambah.


(30)

a. Menurut Suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.

b. Menurut Wibisono dalam Surajiyo (2009), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.

c. Scheleer dan Langeveld memberikan definisi tentang aksiologi sebagai berikut. Scheleer mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu suatu teori dasar tentang tindakan tetapi lebih sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori mengenai tindakan baik secara moral.

d. Langeveld memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama, yaitu etika dan estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku orang, sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek.

e. Kattsoff mendefinisikan aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan

Aksiologi adalah bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian, terutama berhubungan dengan masalah atau teori umum formal mengenai nilai. Aksiologi yang kita kenal dalam dua jenis, yaitu etika dan estetika.

1. Etika

Istilah etika berasal dari kata “ethos” (Yunani) yang berarti adat kebiasaan. Dalam istilah lain, para ahli yang bergerak dalam bidang etika menyubutkan dengan moral, berasal dari bahasa Yunani, juga berarti kebiasaan. Etika merupakan teori tentang nilai, pembahasan secara teoritis tentang nilai, ilmu kesusilaan yang meuat dasar untuk berbuat susila. Sedangkan moral pelaksanaannya dalam kehidupan.


(31)

Jadi, etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan perbutan manusia. Cara memandangnya dari sudut baik dan tidak baik, etika merupakan filsafat tentang perilaku manusia.

Etika adalah bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atau perbuatan manusia dari sudut baik dan jahat. Etika dalam bahasa Yunani, ethos yang artinya kebiasaan, habit atau custom. Maksudnya hampir tidak ada orang yang tidak memiliki kebiasaan baik atau buruk. Istilah yang lebih tepat adalah etika baik dan etika jahat. 2. Estetika

Estetika merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi seni dengan pengalaman-pengalaman kita yang berhubungan dengan seni. Hasil-hasil ciptaan seni didasarkan atas prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan sebagai rekayasa, pola, bentuk dsb. Estetika merupakan bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas sesuatu dari sudut indah dan jelek. Secara umum, estetika disebut sebagai kajian filsafati mengenai apa yang membuat rasa senang. Tokoh paling terkenal dalam bidang ini ialah Alexander Baumgarten (1714-1762) dalam disertasinya pada 1735 yang justru dianggap awal diwacanakannya estetika.

A. Pengertian Materialisme

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Materialisme berasal dari kata materi dan isme. Jadi, materialisme mendasarkan sesuatu pada materi atau kebendaan semata. Para pengikut paham materialism tidak mempercayai adanya hal-hal yang bersifat nonmaterial, seperti setan, jin, malaikat, surga, neraka, bahkan tuhan. Mereka beranggapan, bahwa materi ada terlebih dahulu, baru ada pemikiran. Jadi, benda diletakkan di tempat primer, sedangkan pemikiran sekundernya. Misalnya, ketika seorang materialis melihat bola (benda yang belum pernah dilihat), maka ia akan berpikir. Benda apa itu? Kenapa berbentuk seperti itu? Apa guna benda itu? Bagaimana membuat benda


(32)

itu? Dari mana benda itu?, dan masih banyak lagi ertanyaan yang akan diutarakan. Jadi, pemikiran atau otak manusia akan bekerja setelah melihat sebuah materi. Menurut Karl Marx “bukan fikiran yang menentukan pergulan, melainkan keadaan pergaulan yang menentukan fikiran”. Maksudnya, sifat atau karakter seseorang ditentukan dari lingkungannya, dan “keadaan pergaulan” inilah yang menjadi materinya.

Istilah materialisme dapat didefinisikan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yang membentuk alam.

2. Materialisme adalah doktrin alam semesta yang dapat ditafsirkan dengan sains fisik. Materialisme adalah salah satu paham yang filsafat yang banyak dianut filosof barat. Tokoh-tokoh materialisme, misalnya:

1. Epicuros. Merupakan tokoh yang pertama kali memperkenalkan materialisme.ia merupakan salah satu filsuf terkenal pada masa filsafat kuno.

2. Demokritos (460-370 SM), berkeyakinan bahwa alam semesta tersusun atas atom-atom kecil yang memiliki bentuk dan badan. Sifat-sifat yang dimiliki atom-atom sama, hanya mempunyai perbedaan bentuk.

3. Thomas Hobbes (1588-1679), berpendapat segala sesuatu yang terjadi didunia merupakan gerak dari materi.

4. La Mattrie (1709-1751), Didalam bidang metafisika materialisme berpendapat bahwa materi atau benda itu adalah substansi dari realitas, sedangkan dalam bidang etika lebih mengutamakan kesejahteraan jasmani daripada kesejahteraan Rohani. Bahkan materialisme yang ekstrim mengatakan bahwa dunia ini hanya terdiri dari benda-benda material saja. Dua karangannya yang terkenal yaitu L’home machine (manusia mesin) dan L’home plante (manusia tumbuhan)

5. Thales berpendapat bahwa unsur asal adalah air

6. Anaximanorus berpendapat bahwa unsur asal adalah apeiron (unsur yang tak terbatas)


(33)

7. Horaklotus berpendapat bahwa unsur asal adalah api

Dalam pandangan materialisme, manusia akhirnya adalah benda(materi) seperti kayu atau batu. Mereka memang tidak mngatakan manusia seperti batu, namun pada akhirnya, manusia sama dengan benda seperti batu dank ay, karena manusia hanyalah materi.

Meskipun sudah dianut banyak filosof, namun teori ini mendapat kecaman dri para tokoh agama karena teori ini tidak mengkui adanya tuhan. Teori ini menempatkan materi sebagai yang utama dan diatas segala-galanya. Lalu, dimana kesalahan materialisme?

Rene Le Senne, seorang existentialis, merumuskan kesalahan materialisme itu secara singkat: kesalahan itu adalah detotalisasi. De artinya memungkiri, total artinya seluruh. Maksudnya, Detotalisasi adalah memungkiri manusia sebagai keseluruhan. Pandangan materialisme itu belum mencakup manusia secara keseluruhan. Pandangan tentang manusia seperti pada materialisme itu akan membawa konsekuensi yang amat penting. Lahirnya eksistensialisme merupakan salah satu dari konsekuensi itu.

Yang terpenting bagi manusia bukan akalnya, tetapi usahanya. Sebab pengetahuan hanyalah alat agar usaha manusia berhasil. Kebahagiaan manusia dapat dicapai didunia ini. oleh karena itu agama dan metafisika harus ditolak. Menurut dia, Agama timbul dari sifat egoism manusia yang mendambakan kebahagiaan. Apa yang atidak ada pada manusia tetapi didambakannya. Digambarkan sebagai kenyataan yang ada pada para Dewa. Karena itu Dewa sebenarnya merupakan keinginan manusia. Bahwa ada banyak Dewa yang macam, itu disebabkan karena manusia memiliki bermacam-macam keinginan.

Beberapa pandangan lain tentang materialisme:

1) Tidak ada sesuatu yang bersifat immaterial, seperti: roh, hantu, setan, jin, bahkan tuhan

2) Semua kejadian mempunyai sebab dan penjelasn material 3) Materi dan penggerak aktifitasnya bersifat abadi

4) Bentuk barang suatu material dapat diubah, namun materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan


(34)

5) Tidak ada kehidupan yang kekal, semua gejala berubah khirnya melampaui eksistensi dan kembali lagi ke dasar material.

B. Ciri-ciri Paham Materialisme

Ada 5 ideologi dasar dalam materialisme, yaitu:

 Segala sesuatu yang ada bersumber dari materi

 Tidak meyakini adanya alam ghaib

 Menjadikan panca indra sebagai alat satu-satunya untuk mencapai ilmu

 Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam dasar peletakkan hukum

 Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak C. Aliran-aliran Materalisme

1. Materialisme Mekanis

Materialisme mekanis adalah aliran filsafat yang pandangannya materialis sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selal dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya secara mekanis, yaitu gerak yang tetap atau berulang-ulang. Dalam arti sempit, materialism adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. Cara berfikir yang representative dari pandangan Yunani adalah cara yang terkandung dalam kata Phytagoras, Plato, dan Aristoteles. Menurut pandangan ini, teraturnya dunia dan keberesannya disebabkan oleh adanya akal. Filosof Yunani lainnya berpendapat bahwaalam ini dapat dijelaskan hanya sebagi gerak. Atomisme kuantitatif dari Demokritos mungkin merupakan penyajian pertama yang sistematik dari mekanisme. Aktifitas psikis hanya merupakan gerak atom yang mudah bergerak. Epicuros dan penyair Romawi, Lucterius telah mempopulerkan pandangan yang samam, sebelum mekanisme dilipakan orang abad pertengahan. Dari abad 15 hingga abad ke-20, materialisme menjadi sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran barat


(35)

Karena perkembangan sains matematika serta metode eksperimen dalam ilmu alam. Banyak orang yang beranggapan bahw dunia ini hanya terdiri dari kuantitas fisik yang dapat diukur dengan matematika.

Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitas-aktivitasnya merupakan bentuk-bentuk behavior (tindak-tanduk makhluk hidup). Oleh karena itu, psikologi menjadi suatu penyelidikan tentang behavior, dan akibatnya, otak dan kesadaran dijelaskan sebagai tindakan-tindakan otot, urat saraf atau kelenjar. Proses tersebut kemudian dapat dijelaskan dengan fisika dan kimia. Akhirnya, nilai dan ideal hanya menjadi cap subjektif bagi situasi dan hubungan-hubungan fisik.

2. Materialisme Metafisik

Materialisme metafisik mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, atau statis selamanya. Seandainya materi itu berubah maka perubahan tersebut terjadi karena faktor luar atau kekuatan dari luar. Selanjutnya, materi itu dalam keadaan terpisah-pisah atau tidah mempunyai hubungan antara satu sama lain.

Materialisme metafisik diwakili oleh Ludwig Feurbach. Materialisme metafisik melihat segala sesuatu tidak secara keseluruhan, tidak dari saling hubungannya, atau segala seuatu itu berdiri sendiri, dan segala sesuatu yang real itu tidak bergerak, diam.

Pandangan ini mengidamkan seorang manusia suci yang penuh cinta kasih. Feurbach berusaha memindahkan agama lama yang meneknkan hubungan manusia dengn tuhan menjadi sebuah agama baru yaitu hubungan cinta antara manusia. Kata Feurbach: “tuhan adalah bayangan manusia dalam cermin”, Feurbach menentang teologi. Dalam filsafatnya atau “agama baru” nya, Feurbach mengganti kedudukan tuhan dengan manusia. Pendeknya, manusia itu adalah tuhan.

Materialisme metafisik menganggap kontradiksi sebagai hal yang yang irasional, bukan sebagai hal yang nyata. Disinilah letak dari idealisme Feurbach.


(36)

Pandangannya bertolak dari materialisme namun metode penyelidikan yang dipakai ialah metafisik.

3. Materialisme Dialektis

Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar pada matter (benda) dan metodenya dialektis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling bergantung satu dengan lainnya. Gerak materi itu adalah gerakan yang dialektis yaitu pergerakan atau perubahan menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju seperti spiral. Tokoh-tokoh pencetus filsafat ini adalah Karl Marx (1818-1883 M), Friedrich Engels (1820-1895 M). Gerakan materi itu adalah gerak intern, yaitu bergerak atau berubah karena dorongan dari faktor dalamnya (motive force-nya). Yang disebut “diam” itu hanya tampaknya atau bentuknya, sebab hakikat dari gejala yang tampaknya atau bentuknya “diam” itu isinya tetap gerak, jadi “diam” itu juga suatu bentuk gerak.

Metode yang dipakai adalah dialektika Hegel, Marx mengakui bahwa orang Yunani-lah yang pertama kali menemukan metode dialektika, tetapi Hegel-lah yang mensistematiskan metode tersebut. Tetapi oleh Marx dijungkir balikkan dengan bersandarkan materialisme. Marx dan temannya Engels mengambil materialisme Feurbach dan membuang metodenya yang metafisis sebagai dasar dari filsafatnya. Dan memakai dialektika sebagai metode dan membuang pandangan idealis Hegel.Dialektika Hegel menentang dan menggulingkan metode metafisis yang selama beabad-abad menguasai lapangan filsafat. Hegel mengatakan “yang penting dalam filsafat adalah metode bukan kesimpulan-kesimpulan mengenai ini dan itu”. Ia menunjukkan kelemahan-kelemahan metafisika : Kaum metafisis memandang sesuatu bukan dari keseluruhannya, tidak dari saling hubungannya, tetapi dipandangnya sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, sedangkan Hegel memandang dunia sebagai badan kesatuan, segala sesuatu didalamnya terdapat saling hubungan organic.


(37)

A. Sejarah Munculnya Filsafat Alam

Periode Yunani Kuno lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini di tandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.

Para pemikir filsafat Yunani yang terletak di pesisir Asia kecil. Mereka kagum terhadap alam yang penuh nuansa dan ritue dan berusaha mencari jawaban atas apa yang ada di belakang semua misteri itu.

Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui poemikirannya. Mereka menanyakan dan mencari jawaban: apakah sebetulnya alam ini. Apakah inti sarinya? Mungkin yang beraneka warna dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu atau yang tidak banyak itu.

Filsafat Yunani muncul dari pengaruh mitologi, mistisme, matematika, dan persepsi yang kental. Para Filsuf Yunani awal menemukan dirinya dalam kenyataan yang patut di tiru. Kebudayaan mereka kaya akan kreatif, namun dikelilingi oleh orang – orang yang sportif dan kompotitif.

Filosofi Grik yang pertama tidak lahir di Tanah Airnya sendiri, melainkan ditanah perantauan di Asia Minor. Negeri Tanahnya tanah pegunungan; sepanjang daratan dilalui oleh bukit barisan. Teluk yang banyak, yang jadi perhiasan pantainya, jauh pula menjorok ke dalam negeri. Oleh karena itu tidak seberapa luas tanah yang tinggal tempat kediaman orang. Segala tenpat kemudian itupun terpisah – pisah pula. Sebab itu banyak rakyat Grik yang terpaksa merantau ketanah asing dan mendirikan negeri baru disana. Berangsur – angsir ,ereka menduduki pulau – pulau yang berdekatan dengan laut Egia, dan mendiami daratan dipantai Asia Minor. Rakyat Grik dahulu kala jadi tukang perantau karena keadaaan negerinya.

Mereka yang merantau itu makmur hidupnya. Mereka hidup dari perniagaan dan pelayaran. Kemakmuran itu memberi kelonggaran bagi mereka untuk mengerjakan yang lain-lain selain-lain daripada mencari penghidupan. Waktu yang terluang dipergunakannya untuk memperkuat kemuliaan hidup dengan seni dan buah pikiran.


(1)

materi dan kehidupan, badan dan akal, alam dan jiwa, substansi dan kualitas-kualitas. Pendekatan semacam itu mengosongkan alam dari kualitas indra dan condong untuk mengingkari nilai etika, estetika dan agama. Metodologi Newton menyebabkan sukses dalam sains fisik akan tetapi menjadikan alam tanpa arti dan tanpa nilai; banyak orang yang mengatakan bahwa nilai dan ideal adalah khayalan belaka dan tidak mempunyai dasar yang obyektif. Sikap semacam itu adalah akibat abstraksi dan penekanan beberapa aspek realitas serta menganggap sepi aspek-aspek lain. Whitehead menamakan proses abstraksi ini fallacy of misplaced concretness. Hal ini terjadi jika seseorang memperhatikan suatu aspek dari benda dan menganggapnya sebagai keseluruhan. Dengan cara ini, maka garis-garis yang arbitrair (sewenang-wenang) digambarkan antara apa yang dianggap penting oleh penyelidik dan apa yang ia ingin untuk mengusulkan sebagai tidak benar.

B. Realisme aristoteles

Realisme aristoteles berdasarkan pada prinsip bahwa ide-ide (bentuk) bisa ada tanpa masalah,tapi tidak peduli bisa eksis tanpa bentuk.Aristoteles menyatakan bahwa setiap bagian materi memiliki sifat universal dan khusus.Sebagian contoh,semua orang berbeda dalam sifat-sifat mereka. Kita semua memiliki berbagai bentuk dan ukuran dan tidak ada dua yang sama. Kami melakukan semua berbagi sesuatu yang universal yang disebut’’kemaniusiaan’’. Kualitas universal ini tentunya nyata karena itu ada secara mandiri dan terlepas dari satu orang. Aristoteles menyebut kualitas bentuk universal (gagasan atau esensi),yang merupakan aspek non material dari setiap objek materi tinggal yang berhubungan dengan senua bend lain dari grup tersebut.

Realisme merupakan aliran atau faham filsafat yang tua tapi masih dipertahankan sampai sekarang. Tokoh utama dan utama aliran ini adalah Aristoteles yang hidup pada zaman yunani kuno pada tahun (384-322 SM).

Ada beberapa ragam realisme,diantaranya adalah : 1. Relisme klasik dengan tokoh Aristoteles.


(2)

2. Relisme saintifik yang dianut oleh para sainstis sebagai basis untuk memahami kenyataan terutama dalam bidang ilmu alam.

3. Relisme theistic dengan tokoh utama : Tomas Aquinas mencoba memehami dengam mutlak sebagai supra natural.

Ajaran Pokok Realisme

1. Kita hidup dalam sebuah dunia yang didalamnya terdapat banyak hal : manusia,hewan,tumbuhan,benda,dan sebagainya yang eksistensinya benar-benar nyata dan ada dalam dirinya sendiri.

2. Objek-objek kenyataan itu berada tanpa memandang harapan dan keinginan manusia. 3. Manusia dapat mengunakan nalarnya untuk mengetahui objek ini.

Pengetahuan yang diperoleh tentang objek hukumnya dan hubungannya satu sama lain adalah petunjuk yang paling diandalkan untuk tindakan-tindakan manusia.

Aristoteles (384-322 SM) adalah murid dari plato,namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat gurunya,yaitu idialisme hasil pemikirannya disebut filsafat realisme (relisme klasik). Cara berpikir Aristoteles berbeda dengan gurunya (plato) menekankan berpikir rasional spekulatif,Aristoteles mengambil cara berpikir rasional empiris realistis,yang lebih dekat dengan pada alam kehidupan manusia sehari-hari. Aristoteles hidup pada abad ke-4 sebelum masehi,namun dinyatakan sebagai pemikir abad pertengahan. Karya-karya Aristoteles merupakan dasar berpikir abad pertengahan yang melahirkan renainsence.sikap positive terhadap inkuiri merupakan ia mendapat sebutan sebagai bapak sains modern. Kebajikan akan menghasilkan kebahagiaan dan kabaikan,bukan pernyataan pemikiran atau peranungan pasif melainkan merupakan sikap kemauan yang baik dari manusia.

Menurut Aristoteles,manusia adalah makluk materi dan rohani sekaligus sebagai materi,ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada pada kondisi alam materi dan sosial. Sebagai makluk rohani manusia sadar ia akan menuju pada proses yang lebih tinggi yang menuju pada manusia ideal (manusia sempurna).manusia sebagai hewan rasional memiliki


(3)

kesadaran intelektual dan spiritual,ia hidup pada alam materi sehingga akan menuju pada drajat yang lebih tinggi,yaitu kehidupan yang abadi,alam super natural.

Maka jika dibandingkan dengan plato yang pandangan filsafatnya Aristoteles orentasinya pada hal-hal yang kongkrit (empiris). Ia dikenal lebih luas karena pernah menjadi tutor (guru) Alexsander. Seorang diplomat ulung dan jendral terkenal. Di Athena ia mendirikan sekolah yang bernama lyceum. Dari sekolah itu banyak menghasilkan penelitian yang tidak hanya dapat menjelaskan prinsip-prinsip sains. Tetapi juga politik,retolika dan lain sebagainya.namun lama kelamaan posisi Aristoteles di Athena tidak aman,karna ia orang asing lebih dari itu ia di isukan sebagai penyebar pengaruh yang bersifat subversive dan di tuduh athies. Kemudian ia akhirnya meningalkan Athena dan pindak ke chalcis dan meninggal disana pada tahun 322 SM. Hasil karyanya banyak sekali.akan tetapi sulit menyusun karyanya itu secara sistematis.berbeda-beda cara orang membagi-bagikannya. Ada yang membaginya atas delapan bagian,yang mengenai : logika,filsafat alam,psikologi,biologi,metafisika,etika,politik dan ekonomi, dan akirnya retorika dan peopika. Ada juga orang yang menguraikan perkembangan pemikiran Aristoteles sebagai meliputi 3 tahap yaitu :

A. tahap diakademi,ketika ia masih setia pada gurunya (plato),termasuk ajaran plato tentang idea

B. tahap ketika ia si assos,ketika ia berbalik dari pada plato,mengkritik ajaran plato tentang ide-ide serta menentukan filsafatnya sendiri

C. tahap ketika ia di sekolahnya Di Athena,waktu ia berbalik dari berspekulasi kepenyelidikan empiris,mengindahkan yang kongkrit dan yang individual. Asal pembagian ini tidak diterapkan secara konsekuen,kami kira dapat dipakai juga. Didalam dunia filsafat,Aristoteles dikenal sebagai bapak logika. Logikanya disebut tradisional karena nantinya berkembang apa yang disebut logika modern.logika Aristoteles itu yang disebut logika formal.

Bila orang-orang sofis banyak yang menganggap manusia tidak akan mampu memperoleh kebenaran,Aristoteles dengan metaphysics menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenaran.salah satu teori meta fisika Aristoteles yang penting pendapatnya yang menyatakan


(4)

bahwa mater dan form itu bersatu. Mater memberikan subtansi sesuatu, form memberikan pembungkusnya.tiap objek terdiri atas mater dan form. Jadi ,ia telah mengatasi dualism plato yang memisahkan mater dan form,bagi plato mater dan form berada sendiri-sendiri. Ia juga berpendapat bahwa mater itu potensial dan form itu aktualitas

C. Pengertian Atomisme

Atomisme adalah teori filosofis dan ilmiah bahwa kenyataan dibentuk oleh bagian-bagian elementer yang tak dapat dibagi yang disebut atom.dengan adanya eksistensi atom amaka akan terdapat juga lawan atom,atau “ anti-atom” yaitu kekosongan. Democritus dari Abdera (469-370 ) menamakannya atom,yang berasal dari “atomos” yang dalam bahasa yunani berarti “tidak bisa di potong”. Atom, menurut Democritus,bagaikan blok-blok yang sangat kecil hingga tak terlihat lagi,yang tidak bisa dibagi dan bersifat abadi. Democritus beranggapan bahwa ada tak terhingga jenis atom di alam semesta,dimana masing-masing atom mempunyai sifat tersendiri.”atom kayu”,sebagai contoh,akan berperilaku berbeda dengan “atom air”. Sifat-sifat dari atom yang akan terasa oleh indera kita,sebagai warna,berat dan lain-lain. Perkembangan sains telah mengidentifikasikan sejumlah jenis atom,missal ferum (besi) dan aurum (emas) dan kombinasi atom-atom,missal air dari atom hydrogen dan atom.

Sejarah dan Pengertian Atomisme

Atomisme adalah filsafat alam yang berkembang di beberapa peradaban kuno. Di dalam peradaban Barat, atomisme merujuk pada Leukippos dan muridnya, Democritus dari abad ke-5 SM. Pengikut atomisme ini mengajukan teori bahwa dunia alami terdiri dari dua benda yang mendasar, saling berlawanan, dan tidak dapat dibagi atom dan kehampaan. Atom tidak dapat diisi oleh sesuatupun, atom bergerak di kehampaan menuju klaster yang berbeda-beda (dan klaster-klaster ini membentuk senyawa-senyawa penghambat). Atom adalah kenyataan bendawi terkecil, satuan bangunan yang tidak dapat dimusnahkan.

Kata atomisme diturunkan dari kata sifat bahasa Yunani, atomos, yang arti harfiahnya adalah tidak dapat dipenggal “a tomos” (tidak dapat dipenggal) tomos adalah sekawan dari kata kerja bahasa Yunani temnein (memenggal)). Konsep atomisme terbentuk akibat kecelakaan sejarah, yaitu fakta bahwa para kimiawan dan fisikawan sebelum abad ke-19 mengira bahwa partikel


(5)

tidak dapat dibagi, sehingga dikenali sebagai a-tom tak terpenggal dari tradisi kuno. Namun, pada abad ke-20 diketahuilah bahwa atom ternyata terdiri dari entitas yang lebih kecil: elektron, neutron, dan proton. Bahkan percobaan tahap lanjut menunjukkan bahwa proton dan neutron terdiri dari beberapa kuark. Kuark yang dimaksud ini secara empirik belum terbukti memiliki substruktur. Meskipun penamaan ini menjadi kurang relevan, ungkapan "kenyataan bendawi yang tidak dapat dibagi" masih menjadi pedoman di dalam konsep atomisme.

Alliran atom terbagi menjadi tiga yaitu: 1) Atomisme Logik

Doktrin atomisme logik Wittgenstein bersandar pada prinsip penguraian (elucidation priciple) dimana realitas dunia dan bahasa diuraikan hingga kekomponen-komponen terkecil.

Wettgenstien menegaskan bahwa logiak itu bukan sebuah teori tetapi suatu refleksi tentang dunia. Karena itu logika bersifat transendental dalam arti mendasari kenyataan dunia. Wettgenstein menekankan bahwa logika mengisi dunia dan dunia adalah batas-batasnya. Jadi dalam logika tidak dapat dikatakan bahwa ini ada didunia dan yang itu tidak ada.

Atomisme Logik adalah suatu faham atau ajaran yang berpandangan bahwa bahasa itu dapat dipecah menjadi proposisi-proposisi atomik atau proposisi- proposisi elementer, melalui teknik analisa logik atau analisa bahasa. Setiap proposisi atomik atau proposisi elementer itu tadi mengacu pada atau mengungkapkan keperiadaan suatu fakta atomik yaitu bagian terkecil dari realitas. Dengan pandangan yang demikian itu, kaum Atomisme Logik bermaksud menunjukkan adanya hubungan yang mutlak antara bahasa dengan realitas. Dalam konsep atau paham Atomisme Logis, terdapat tiga tokoh utama yang dijadikan sumber kepustakaan bagi para peminat filsafat analitik. Yakni Ludwig Wittgenstein, Bertrand Russel, dan G.E. Moore.

2) Atomisme Mu’tazilah

Abu Huzail’ Allaf adalah filosof mu’tazilah yang pertama dalam dunia keilmuan islam yang menelorkan qodhayah ini. Di dunia Islam atom disebut juz’u la yatajazza’atau sering dengan istilah jauhar fard. Jauhar fard didefinisikan oleh Abu Huzail sebagai partikel automik yang tejatuh, sehingga tak mempunyai sisi dan volume serta tak dapat disatukan atau dipisahkan.


(6)

Menurut dia segala sesuatu terbentuk dari jauhar fard, segala sesuatu dapat terpecah menjadi partikel-partikel yang sederhana. Ketika partikel-partikel ini menyatu maka terciptalah sebuah materi, sama halnya ketika mereka terpisah yang terjadi adalah kerusakan dan kehancuran materi itu. Mu’tazilah berpandangan rasional liberal. Setiap benda mempunyai nature sendiri menimbulkan efek tertentu dan tidak dapat menghasilkan efek lain. Api tidak bias menghasilkan sesuatu kecuali panas, dan es tidak bias menghasilkan sesuatu kecuali dingin.

3) Atomisme Asy’Ariyah

Menurut Asy’Ariyah atom adalah partikel yang tak mampu lagi dipisahkan secara mutlak baik secara real maupun hipotesis. Perkembangan sains bukan sekedar persoalan kapital melainkan teologis. Persisnya evek pandngan dari teologi. Teologi merupakan bagian utama dari pandangan dunia (word view) yang meluiskan kaitan antara sang pencipta dan yang dicipta. Teologi atau ilmu kalam yang diajarkan di dunia islam termasuk di Indonesia adalah aliran Asy’ariyah atau sering disebut sebagai aswaja.